Image Source: studio5.ksl.com
Sering kali kebiasaan kita adalah meniup makanan dan minuman yang masih panas.
Contoh saja, seorang ibu ketika menyuapi anaknya makanan yang masih panas, dia meniup makanannya lalu disuapkan ke anaknya.
Tak hanya itu, bahkan orang dewasa ketika minum teh atau kopi panas, sering kali juga meniup minuman panas tersebut sebelum meminumnya.
Kebiasan ini sering kali terjadi karena makanan yang dingin dianggap terasa kurang menarik.
Kecuali memang makanan yang penyajianya dalam kondisi dingin.
Dan ternyata kebiasaan meniup makanan dan minuman yang masih panas dilarang dalam islam.
Lalu apa alasan larangan meniup makanan dan minuman dalam islam?
Apa alasan dilarang meniup makanan dan minuman yang masih panas?
Apa hadits larangan meniup makanan dan minuman yang masih panas? Yuk simak dibawah ini.
Baca Juga:
Image Source: thoughtco.com
إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَتَنَفَّسْ فِي الإِنَاءِ، وَإِذَا أَتَى الخَلاَءَ فَلاَ يَمَسَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ
Artinya: "Apabila kalian (sedang) minum, maka jangan bernafas di dalam gelas, dan saat membuang hajat, maka jangan sentuh kemaluan menggunakan tangan kanan."
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ
Artinya: "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas." (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).
"Meniup minuman bisa menyebabkan air itu terkena bau yang tidak sedap dari mulut orang yang meniup. Sehingga membuat air itu menjijikkan untuk diminum. Terutama ketika terjadi bau mulut. Kesimpulannya, nafas orang yang meniup akan bercampur dengan minuman itu. Karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan larangan bernafas di dalam gelas dengan meniup isi gelas." (Zadul Ma’ad, 4/215)
Fakta pertama, bahwa bertemunya H2O (air dalam gelas) dengan karbondioksida atau CO2 (udara yang kita tiupkan melalui mulut) akan menghasilkan asam karbonat atau H2CO3.
Jika senyawa kimia ini masuk ke dalam perut kita, senyawa ini bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penyakit jantung.
Di dalam mulut kita terdapat partikel berbahaya.
Yaitu sisa-sisa makanan dalam mulut akan membusuk sehingga menyebabkan bau mulut tidak sedap.
Bau ini apabila ditiupkan dalam air panas yang akan kita minum.
Maka akan menempel pada minuman tersebut dan sangat tidak baik jika kita minum lagi.
Di dalam mulut juga terdapat mikro organisme tak kasat mata yang bersifat mutualisme (baik) dan juga ada yang patologi (buruk).
Maka, makhluk kecil tak kasat mata dalam mulut akan menempel pada makanan atau minuman apabila kita meniupnya.
Sehingga bisa saja berbahaya jika masuk dalam perut.
Demikian penjelasan diatas tentang larangan meniup makanan dan minuman menurut islam. Semoga bermanfaat!