ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartwork,Seorang ilustrator dari Inggris, Sam Bailey membuat ilustrasi dampak era digital ke kehidupan manusia.
Percaya atau tidak, beginilah potret manusia jaman sekarang.
Sungguh benar-benar miris...Kemunculan
Advanced Research Project Agency Network (ARPANET) menjadi penanda awal kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi ini mengiringi kemajuan di beragam bidang, mulai militer, ekonomi, sosial dan masih banyak lainnya. Era dengan kemajuan teknologi dan internet ini seringkali disebut era digital.
Era digital mempermudah khalayak saling berjejaring. Jejaring sosial pun muncul menguasai dunia maya. Salah satu jejaring sosial yang muncul pertama ialah Sixdegrees.com pada tahun 1997 lalu disusul beragam platform lainnya.
Dilansir dari
brilio.net, kini beragam aplikasi dan jejaring sosial sudah jadi ranah warganet saling berkomunikasi. Beragam aplikasi seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, LINE, Twitter dan Blackberry Messenger menjadi jejaring sosial yang paling banyak digunakan warga dunia.
Di jejaring sosial tersebut, warganet berbagi info dan menuangkan ekspresi ataupun opini mereka.
Perkembangan teknologi yang terintegrasi dengan internet memang menghadirkan beragam manfaat. Sayangnya era digital ini juga mebawa dampak yang cukup bikin miris.
Jejaring sosial tak lagi jadi ajang komunikasi dan hal lainnya yang sifatnya positif, namun berubah jadi area cenderung negatif.
Melihat kenyataan seperti ini seorang ilustrator dari Inggris, Sam Bailey kemudian membuat ilustrasi dampak era digital ke kehidupan manusia.
Seperti apa bentuknya? Sebagaimana dikutip akun Instagram
@stbartwork, percaya atau tidak, seperti inilah kehidupan manusia zaman sekarang.
1. Generasi sekarang sudah teracuni gadget sejak dini. Padahal kondisi psikologis di usianya belum cukup untuk menerima informasi dari dunia maya.
ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartwork2. Teknologi editing foto seperti Photoshop berkamuflase menjadi dokter bedah plastik. Hanya dengan memakai Photoshop, potret seseorang di dalam foto bisa terlihat sangat berbeda.
ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartwork3. Facebook telah menutup mata warganet. Komentar dan jumlah like dalam postingan Facebook kadang menjadi stressor yakni situasi yang bisa menjadi tekanan.
ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartwork4. Amarah dan komentar pedas di media sosial menjadi senjata api yang mampu melukai perasaan.
ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartwork5. Mata warganet cuma tertuju pada unggahan di Instagram dan Facebook. Mereka tidak dapat memandang dunia dengan netral dan jernih.
ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartwork6. Perilaku anak-anak zaman sekarang tergantung apa yang ia lihat dia televisi dan Internet.
ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartwork
Baca juga: Kita Generasi 90'an Pasti "Shock" Melihat Kelakuan Generasi Kekinian Seperti ini7. Simbol emoticon senyum yang dikirimkan via pesan elektronik terkadang dijadikan menjadi topeng semata oleh warganet. Padahal keadaan mereka sesungguhnya sedang dalam tekanan.
ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartwork8. Kata-kata yang diketik melalui keyboard bisa memicu perpecahan dan peperangan.
ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartwork9. Mesin pencari seperti Google terlalu diandalkan untuk mencari ilmu pengetahuan.
ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartwork10. Terlalu banyak orang haus like di media sosial.
ilustrasi sam bailey © Instagram/@stbartworkNah bagaimana menurut Anda?