Khutbah Jumat - Image from thegorbalsla.com
Pada umumnya contoh materi khutbah pada umumnya tidak ditentukan harus khotbah tentang puasa atau maksudnya boleh apa saja sesuai dengan kemampuan khatib.
Namun bila khatib dapat mengisi sesuai dengan keadaan dan waktu maka akan lebih baik. Misalnya saja waktu di bulan ramadhan sebaiknya diisi dengan khutbah Jumat tentang bulan ramadhan.
Maka dengan itu jamaah akan lebih menangkap atau lebih memahami dengan mudah serta lebih mudah diserap. Bisa diisi dengan khutbah tentang puasa, tentang zakat, atau malam lailatul qadar.
Untuk itu barangkali bagi anda yang biasa menjadi khatib pada kesempatan kali ini wajib baca akan membagikan beberapa contoh isi khutbah tentang khutbah Jumat singkat bulan ramadhan untuk anda, langsung saja simak contoh materi khotbah berikut ini.
Baca : Kumpulan Contoh Gambar Kartu Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri
Pengambilan materi khutbah Jumat bulan ramadhan harus disesuaikan dengan waktu dan keadaan yang bertujuan agar jamaah atau yang mendengarkan khutbah Jumat pendek tentang puasa tersebut bisa mudah menangkap apa yang khotib jelaskan.
Jadi jamaah juga akan lebih bisa memahami dan juga enak didengarkan, sehingga jamaah bisa melaksanakan atau mematuhi apa yang disampaikan khatib.
Misalkan selain khutbah shalat Jumat tentang puasa, anda juga bisa mengambil materi mengenai Idul Adha namun usahakan pada waktu yang tepat dan keadaan yang pas.
Maka tujuan dari pembahasan Idul Adha tersebut bisa mengingatkan pada kewajiban berqurban dan juga memberi hikmah penting sebagai peringatan bagi yang sudah siap untuk berqurban.
Begitu juga ketika bulan ramadhan yang menjadi bulan penting untuk diisi dengan berbagai amalan ibadah, sudah sangat wajib agar seorang khatib memberikan pembahasan mengenai materi khutbah Jumat tentang ramadhan agar mendorong meningkatkan ibadahnya masing-masing.
Baca : Tata Cara dan Bacaan Niat Sholat Idul Fitri
Banyak sekali contoh khutbah Jumat tentang puasa yang dapat diambil seorang khatib ketika akan memberikan khutbah Jumat bulan ramadhan. Pada Jumat pertama bisa memberikan khutbah puasa ramadhan singkat dan seputan kewajiban melaksanakan puasa. Jumat kedua bisa seputar khutbah tentang puasa wajib dan tarawih berjamaah selama sebulan penuh.
Jumat ketiga bisa seputar khutbah Jumat singkat ramadhan berhubungan dengan zakat fitrah, kemudian jumat yang keempat bisa seputar khutbah Jumat bulan ramadhan terbaru yang berhubungan dengan penyambutan idul fitri dan lain sebagainya. Sebagai contoh khutbah singkat tentang puasa untuk referensi berikut ini.
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهقال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَوقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًاأَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
Isi khutbah Jumat bulan puasa
Ummatal Islam,
Pada khutbah bulan ramadhan ini dalam hadits Abu Hurairah yang dikeluarkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
كُلُّ عَملِ ابنِ آدَمَ يُضَاعفُ الحسَنَةُ بِعشْر أَمْثَالِهَا إِلى سَبْعِمِائة ضِعْفٍ. قَالَ اللَّه تَعَالَى: إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وأَنا أَجْزي بِهِ: يدعُ شَهْوتَهُ وَطَعامَهُ مِنْ أَجْلي. لِلصَّائم فَرْحتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، فَرْحةٌ عِنْدَ لقَاء رَبِّهِ. ولَخُلُوفُ فيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ ريحِ المِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim)
Baca : Sudahkah Kalian Tahu Beda Takbir Idul Fitri dan Idul Adha? Ternyata Ada Rahasia Ini Lho!
Penjelasan mengenai khutbah tentang ramadhan:
كُلُّ عَملِ ابنِ آدَمَ يُضَاعفُ
“Setiap amalan anak Adam itu pasti dilipatgandakan oleh Allah.”
الحسَنَةُ بِعشْر أَمْثَالِهَا
“satu kebaikan dilipatgandakan 10 kali lipat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
إِلى سَبْعِمِائة ضِعْفٍ
“sampai 700 kali lipat” Subhanallah
Dengan khutbah Jumat tentang puasa ramadhan ini kita dapat tahu sungguh besar kasih sayang Allah kepada hamba-hambaNya. Dimana amalan shalih dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala 10 sampai 700 kali lipat, bahkan lebih dari itu. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman:
إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وأَنا أَجْزي بِهِ: يدعُ شَهْوتَهُ وَطَعامَهُ مِنْ أَجْلي
“Kecuali puasa karena sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan Aku yang langsung memberikan balasan kepadanya. Dia tinggalkan syahwatnya, dia tinggalkan makanannya, semua karena Aku.”
Subhanallah, Allah mengkhususkan ibadah shaum. Bahwasanya ibadah shaum itu adalah khusus untuk Allah saja. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwasanya amalan-amalan hamba dilipatgandakan 10 sampai 700 kali lipat kecuali shaum. Ia dilipatgandakan lebih dari 700 kali lipat.
Dalam khutbah Jumat ramadhan singkat ini dapat menunjukkan besarnya pahala orang yang berpuasa, saudaraku sekalian. Lalu Allah menyebutkan, “Sesungguhnya shaum itu untukKu. Dia tinggalkan syahwatnya, dia tinggalkan makan dan minumnya, semua karena Allah.” Seseorang bisa saja pura-pura di hadapan manusia ia berpuasa. Karena memang puasa itu disebut ulama sebagai ibadah yang rahasia. Karena seseorang bisa saja mengaku-ngaku dirinya berpuasa padahal tidak.
Maka sesungguhnya orang yang berpuasa itu benar-benar ia tinggalkan syahwatnya. Disaat ia sendirian, tidak tak ada orang yang mengetahui pun ia tidak ingin membatalkan puasanya. Karena ia takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah mengatakan, “kecuali shaum, sesungguh shaum itu ibadah untukKu. Dia tinggalkan syahwat dan makanannya karena Aku”
Maka sangat pantas orang yang berpuasa diberikan oleh Allah pahala yang berlipat ganda. Karena sesungguhnya didalam shaum itu terdapat padanya kesabaran untuk meninggalkan semua yang dilarang untuk dimakan. Sementara sabar itu sendiri pahalanya berlipat ganda. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴿١٠﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu diberikan pahala dengan tanpa hitungan.” (QS. Az-Zumar[39]: 10)
Sangat banyak sekali, saudaraku sekalian. Bagaimana kalau ternyata dia sabar untuk melaksanakan perintah Allah tersebut?
Ia sabar meninggalkan perkara-perkara yang bisa membatalkan puasanya. Bahkan ia sabar meninggalkan semua perkara yang bisa mengurangi pahalanya, berupa dosa. Demikian pula hal-hal yang tidak ada manfaatnya ketika ia sedang berpuasa. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam riwayat Tirmidzi:
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ
“Bukankah puasa itu sebatas meninggalkan makan dan minum saja, akan tetapi hakikat puasa adalah meninggalkan perkara yang sia-sia dan ucapan-ucapan yang tidak baik.. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’.” (HR. Tirmidzi)
Dengan khutbah Jumat tentang hakikat puasa menjadi tau bahwa sampai-sampai ketika sedang berpuasa kita dianjurkan untuk meninggalkan perkara yang sia-sia, ucapan-ucapan yang sia-sia, perbuatan yang tak berguna dan ia berusaha untuk sabar diatas itu semuanya. Bagaimana tidak orang seperti ini diberikan balasan yang sangat besar di sisi Allah? Karena sesungguhnya itu ibadah memang khusus untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
“orang yang berpuasa ada dua kegembiraan; kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-nya”
Dari khutbah singkat ramadhan ini sehingga kita tau orang yang berpuasa diberikan dua kegembiraan yang ia akan bergembira dengannya. Yaitu yang pertama adalah bergembira ia ketika berbuka puasa.
Disaat berbuka, itulah sesuatu saat yang sangat ia nanti-nantikan. Dia begitu gembira dengan nikmat yang Allah berikan saat ia berbuka puasa. Kegembiraan yang terbesar tentunya adalah yang kedua. Yaitu kegembiraan ketika bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Membawa pahala besar. Disebutkan dalam riwayat Tirmidzi, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أَطْوَلَكُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُكُمْ شِبَعًا فِي دَارِ الدُّنْيَا
“Orang yang paling panjang laparnya pada hari kiamat adalah orang yang paling kenyang di dunia.” (HR. Tirmidzi)
Contoh khutbah ramadhan singkat ini dapat menjelaskan Maka orang yang berpuasa diberikan oleh Allah pahala yang besar, diberikan oleh Allah janji yang luar biasa, bahkan shaum itu sendiri akan memberikan syafaat dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana Imam Tirmidzi juga meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، يَقُولُ الصِّيَامُ : أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ . وَيَقُولُ الْقُرْآنُ : مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ . قَالَ : فَيُشَفَّعَانِ
“Puasa dan Al-Qur’an memberikan syafaat kepada pelakunya di hari kiamat. Shaum akan berkata nanti pada hari kiamat: Ya Allah, aku telah mencegah ia dari makan dan syahwatnya, tolong berikan syafaat untukku padanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.”
Dalam khutbah Jumat ramadhan menerangkan bahwa puasa meminta kepada Allah pada hari kiamat agar Allah memberikan kepada dirinya hak untuk memberikan syafaat kepada orang yang berpuasa. Luar biasa saudara-saudaraku sekalian.
Kata Rasulullah, orang yang berpuasa itu diberikan dua kegembiraan. Kegembiraan ketika ia berbuka puasa dan kegembiraan disaat ia bertemu dengan Allah Jalla wa Ala dengan membawa pahala yang berlipat ganda yang menyelamatkan ia dari api neraka. Rasulullah kemudian bersabda:
ولَخُلُوفُ فيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ ريحِ المِسْكِ
“Sungguh bau mulutnya orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kasturi.” (HR. Muslim)
Contoh khutbah singkat ramadhan ini dapat mengetahui bahwa ketika orang yang berpuasa tercium baunya tidak enak. Dan tidak enak itu akibat daripada ia menahan semuanya karena Allah, maka Allah gantikan dengan yang lebih baik, Allah jadikan nanti pada hari kiamat bau mulutnya lebih wangi daripada minyak kasturi. Subhanallah, kabar gembira apa lagi yang lebih besar dari ini saudaraku?
Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
الصــوم جنــة
“puasa adalah perisai”
Dalam riwayat lain:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
“Puasa adalah perisai, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api neraka” (HR. Ahmad)
Subhanallah, ketika di hari kiamat kita membutuhkan sesuatu untuk melindungi diri kita dari api neraka, maka shaum menjadi perisai kita nanti pada hari kiamat. Betapa besarnya ibadah shaum.
Khutbah ramadhan singkat maka inilah dia, di depan kita bulan Ramadhan. Berhak sekali kita bergembira dengan kedatangan bulan yang agung ini, saudaraku. Karena dengan bulan ini Allah ingin mengampuni dosa-dosa kita.
أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ
Ummatal Islam,
Khutbah puasa ini mengetahui bahwa Kedatangan bulan Ramadhan adalah sesuatu yang merupakan kegembiraan bagi orang-orang yang beriman. Karena sesungguhnya bulan Ramadhan telah Allah sediakan pahala-pahala yang besar. Sebagaimana yang telah kita jelaskan. Maka dari itulah saudaraku, setiap kita harus mempunyai tekad yang bulat.
Khutbah Jumat di bulan ramadhan kali ini saya harus bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Saya tidak ingin keluar dari bulan Ramadhan dalam keadaan tidak mendapatkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Saya tidak ingin melewatkan bulan yang mulia ini, karena saya tidak tahu apakah umur saya masih ada setelah itu atau tidak.
Khutbah Jumat puasa ini maka anggaplah saudaraku, bulan Ramadhan kali ini sebagai bulan Ramadhan terakhir kita. Dimana kita bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah, kita berusaha untuk menggunakan waktu-waktunya untuk membaca Al-Qur’an, kita gunakan waktu-waktunya untuk beramal shalih, mendekatkan diri kita kepada Allah.
Khutbah Jumat ramadhan 2019 ini menerangkan maka sesungguhnya sesuatu yang sangat luar biasa ketika seorang hamba menggunakan bulan Ramadhan ini sebagai kesempatan untuk masuk ke dalam surga.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌاللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِاللهُمَّ اجْعَلنَا مِن التَّوَّابِيناللهُمَّ اجْعَلنَا مِن المتَّقِيناللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ الرَّحِيماللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَعباد الله:إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٩٠﴾فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.
Itulah contoh khutbah tentang puasa, khutbah jum at puasa ramadhan, contoh khutbah ramadhan dan khutbah jum at keutamaan bulan ramadhan yang bisa wajibbaca.com sampaikan pada kesempatan kali ini.
Sebagai khatib harus bisa membawakan khutbah Jumat tentang puasa dengan baik dan benar agar jamaah dapat memahami. Bila ada yang kurang paham bisa mengecek pada artikel wajib baca lainnya yang berhubungan dengan khutbah jum'at ramadhan, khutbah Jumat ramadhan terbaru, khutbah Jumat puasa ramadhan, khutbah jum'at bulan ramadhan. Ada juga selain menggunakan bahasa Indonesia, juga menggunakan bahasa jawa yaitu khutbah jumat bahasa jawa bulan ramadhan atau khutbah Jumat bahasa jawa ramadhan.
Selain itu juga bila anda ingin mendownloadnya bisa memilih khutbah Jumat bulan ramadhan pdf, kumpulan khutbah Jumat bulan ramadhan pdf, khutbah Jumat ramadhan pdf. Demikianlah penjelasan ini semoga bermanfaat untuk kita semuanya.