Inilah Alasan Keutamaan Menamai Anak "Muhammad" - Image from www.inspiradata.com
Kenapa sih kok banyak anak yang punya nama ada "Muhammad" nya?Baca Juga:
Dari banyak nama-nama yang baik untuk dijadikan nama anak adalah nama para nabi dan rasul, terutama nama Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, Nabi SAW bersabda:تَسَمَّوْا بِاسْمِي، وَلاَ تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي، فَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ، أَقْسِمُ بَيْنَكُمْ
Artinya : Berilah nama dengan namaku, akan tetapi jangan memanggil dengan panggilanku (yakni Abul Qasim) kerana sesungguhnya aku adalah Qasim (pembagi) yang membagi di antara kalian.
Menurut para ulama, terdapat beberapa keutamaan khusus menamai anak dengan nama Muhammad. Setidaknya, ada tiga keutamaan.
Pertama, mendapatkan rezeki yang baik. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Mughnil Muhtaj, bahwa Imam Malik pernah berkata;
Kedua, mendapat panggilan masuk surga karena kemuliaan nama Muhammad. Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Khashais, dari Ibnu Abbas, dia berkata;
أَنَّهُ إذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ أَلَا لِيَقُمْ مَنْ اسْمُهُ مُحَمَّدٌ فَلْيَدْخُلْ الْجَنَّةَ كَرَامَةً لِنَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya : Nanti pada hari kiamat akan ada yang mengumumkan; ‘Hendaknya bangunlah yang bernama Muhammad dan masuklah ke surga karena telah memuliakan Nabinya, Muhammad Saw.
Ketiga, orangtua bersama anaknya yang diberi nama Muhammad akan masuk surga. Ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyil dalam kitab Al-Manarul Hanif berikut;
من ولد له مولود فسماه محمداً تبرّكّا به كان هو ومولودُهُ في الجنة
Artinya: Barangsiapa yang mempunyai anak kemudian diberi nama ‘Muhammad’ dalam rangka mencari keberkahan, maka dia dan anaknya akan berada di surga.
Hadirnya anak lelaki dalam keluarga tentunya akan disambut dengan gembira. Terutama jika anak pertama, yang nantinya diharapkan bisa jadi contoh yang baik bagi adik-adiknya.
Saat memiliki anak lelaki, orangtua harus mengajarkan banyak hal. Salah satu yang terpenting adalah membentuk mentalnya agar bisa jadi pemimpin dan tauladan yang baik. Pasalnya, di kemudian hari ia akan jadi pemimpin keluarga dan masyarakat.
Dikutip dari DalamIslam.com ada sederet keutamaan memiliki anak lelaki dalam Islam. Apa saja?
Baca Juga:
Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. menceritakan bahwa datang seorang lelaki kepada Nabi Muhammad SAW, lalu bertanya tentang siapa yang lebih berhak atas perlakuan baiknya, Rasulullah menjawab “Ibumu”, ketika orang tersebut menanyakan setelah itu kepada siapa lagi, Nabi tetap menjawab “Ibumu”, sampai pertanyaan ketiga kali diulang lagi, nabi menjawab “Ibumu”. Nah, pada pertanyaan yang keempat “Siapa lagi?” baru nabi menjawab “Ayahmu”.
Anak lelaki adalah milik ibu bahkan ketika anak lelaki tersebut menikah atau berkeluarga, sebab itu banyak orang yang senang ketika memiliki anak lelaki karena anak lelaki tidak dimiliki istrinya sebagaimana istri dimiliki suaminya yang dialami anak perempuan.
Namun, hal ini harus dipahami secara bijak, jangan sampai bersikap memberi beban kepada anak lelaki.
Misalnya, menjadi semena mena terhadap anak lelaki dengan memberi beban yang berat pada anak laki laki dalam hal keuangan atau lainnya.
Walaupun anak lelaki milik ibu, namun seorang ibu tentu tak boleh berniat merepotkan anaknya karena berharap balas jasa.
Dari Abdullah bin Umar radiyallahuanhuma, Nabi bersabda: “Kalian semua adalah pemimpin, dan masing masing kalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya” [HR. al-Bukhari no. 893, 5188, 5200 dan Muslim no. 1829].
Setiap anak lelaki akan jadi pemimpin. Untuk itu penting bagi orangtua untuk membentuk mentalnya, tegas tapi bijaksana dan bertanggung jawab. Dengan menjadi pemimpin yang baik, mulai dari keluarga tentunya akan membawa keberkahan.
“Nabi shallallahualaihi wa sallam mencium Al-Hasan bin Ali, dan di sisi Nabi ada Al-Aqro bin Haabis At-Tamimiy yang sedang duduk. Maka Al-Aqro’ berkata, “Aku memiliki 10 orang anak, tidak seorangpun dari mereka yang pernah kucium”.
Maka Rasulullah melihat kepada Al-Aqro lalu nabi berkata, “Barangsiapa yang tidak merahmati atau menyayangi maka ia tidak akan dirahmati” (HR Al-Bukhari no 5997 dan Muslim no 2318).
Anak lelaki dipenuhi rahmat, apalagi jika diperlakukan dengan kasih sayang dan diasuh berdasarkan nilai-nilai Islam. Kelak, ia akan jadi penerus keluarga yang baik menjadi pribadi yang baik serta mengajak keturunannya masuk ke dalam surga.