Pengertian Kalimat Majemuk dan Contohnya - Image from blog.bookbaby.com
Kalimat majemuk merupakan kalimat yang memiliki dua pola kalimat atau lebih yang tanpa anda sadari telah anda gunakan sehari-hari. Kalimat majemuk memiliki beberapa jenis, jenis-jenis tersebut memiliki pola tertentu yang menjadi ciri khas pembeda antar kalimat majemuk.
Berikut akan kami beri penjelasan tentang pengertian kalimat majemuk serta contoh kalimat majemuk.
Istilah "kalimat majemuk" berasal dari sifatnya yang memiliki dua pola kalimat atau lebih. Dapat disimpulkan bahwa kalimat majemuk adalah suatu kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih, atau dengan kata lain kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas.
Jenis kalimat ini berasal dari perluasan atau penggabungan kalimat-kalimat tunggal yang selanjutnya membentuk pola kalimat baru di samping pola yang sudah ada sebelumnya. Kalimat majemuk bisa juga diartikan kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal.
Setiap jenis kalimat majemuk memiliki kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat ini dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakan. Kalimat majemuk memiliki fungsi utama untuk menguraikan, menjelaskan, menjabarkan, dan memerinci.
Kalimat ini memiliki dua klausa atau kalimat yang sifatnya sederajat atau setara yang digabungkan melalui konjungsi. Ini berarti, kedua klausa bersifat koordinatif sehingga masing-masing dapat berdiri menjadi kalimat sendiri apabila konjungsinya dihilangkan. Konjungsi yang biasa menggabungkan dua kalimat atau lebih pada kalimat majemuk setara adalah di antaranya dan, sementara, dan lalu.
Klausa 1 : kakak bertanding basket
Klausa 2 : adik menonton di dekat ring basket
Gabungan : Kakak bertanding basket, sementara adik menonton di dekat ring basket.
Baik kalimat 1 maupun kalimat 2 merupakan bentuk klausa utuh yang setidaknya memiliki subjek dan predikatnya masing-masing dan bisa berdiri sendiri. Karena itu, walaupun tidak dihubungkan dengan konjungsi sementara, keduanya masih dapat berdiri menjadi kalimat yang utuh.
Hampir serupa dengan kalimat majemuk setara, klausa-klausanya sebenarnya dapat berdiri sendiri-sendiri. Perbedaannya, pada jenis ini, akan ditemukan unsur klausa yang berulang. Perulangan unsur klausa tersebut biasa dipisahkan dengan konjungsi dan, serta, atau juga; ataupun tanda koma (,).
Klausa 1 : Sakti menghadiri konser pop tersebut
Klausa 2 : Revi menghadiri konser pop tersebut
Gabungan : Sakti dan Revi menghadiri konser pop tersebut.
Klausa 1 dan Klausa 2 sebenarnya memiliki predikat dan objek yang sama, namun subjeknya ( Sakti, Revi) berbeda. Karena itulah, dalam penggabungannya, hanya subjeknya yang dirapatkan dengan ditambahkan konjungsi dan.
Anda pernah mendengar tentang induk kalimat dan anak kalimat? Dalam jenis kalimat majemuk bertingkat, anda akan menemukannya, yaitu kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih yang hubungannya tidak sejajar. Karena ketidaksejajaran tersebut, salah satu klausa tidak utuh atau tidak dapat berdiri sendiri.
Bagian klausa yang tidak utuh tersebut adalah anak kalimat dalam kalimat tersebut. Sementara itu, klausa yang mampu berdiri sendiri walaupun dipisahkan dari kalimat majemuk dan tidak memiliki konjungsi disebut sebagai induk kalimat. Kedua bagian kalimat tersebut biasanya dihubungkan dengan konjungsi, seperti ketika, walaupun, sebab, karena, dan meskipun.
Klausa 1 : Ayu sering terlambat datang ke sekolah
Klausa 2 : membantu orang tuanya berjualan
Gabungan : Ayu sering terlambat datang ke sekolah karena membantu orang tuanya berjualan.
Klausa 1 merupakan induk kalimat karena memiliki unsur klausa yang lengkap, yakni subjek (Ayu) dan predikat (terlambat). Karena hal tersebut, Klausa 1 dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat yang utuh. Sementara itu, Klausa 2 hanya memiliki predikat (membantu) sehingga tidak dapat menjadi kalimat utuh karena tidak memiliki subjek.
Sesuai dengan namanya, jenis kalimat yang satu ini memiliki penggabungan antara bentuk kalimat majemuk setara atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Di dalamnya, anda bisa menemukan dua buah konjungsi atau lebih yang sifatnya menjadi penghubung koordinatif maupun bukan. Jumlah klausanya pun dipastikan lebih dari dua.
Klausa 1 : aku bermain basket di lapangan terbuka
Klausa 2 : revi bermain basket di lapangan terbuka
Klausa 3 : aster bermain basket di lapangan terbuka
Klausa 4 : hujan
Gabungan : Aku, revi, dan aster bermain basket di lapangan terbuka, meskipun hujan.
Klausa 1-3 adalah induk kalimat yang dapat digabungkan menjadi kalimat majemuk rapatan sebab memiliki predikat, objek, dan keterangan yang sama serta merupakan kalimat yang utuh. Sementara itu, hujan yang merupakan klausa yang tidak utuh menjadi anak kalimat.
Sebenarnya penjelasan tentang kalimat majemuk diatas sudah cukup. Tetapi untuk detailnya jika masih kurang paham bisa tinggalkan komentar.