Ikan Buntal Habisi Nyawa Satu Keluarga, Pahami Jenis Ikan yang Tidak Boleh Dimakan

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 12 Mar 2020

Ikan yang berbahaya dikonsumsi - Image from tentik.com

Miris, gegara konsumsi ikan buntal, satu keluarga tewas. 

Tidak semua ikan hasil pancingan boleh dikonsumsi. Nah, bagi Anda yang ingin mengkonsumsi ikan pancingan harus berhati-hati, agar tidak sampai salah makan yang bisa berakibat fatal yakni kematian seperti kejadian tersebut. Berikut adalah jenis-jenis ikan yang tidak boleh dikonsumsi. 

Tragedi ikan buntal menghabisi nyawa ibu dan pasangan suami istri, ketiganya tinggal di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, tewas setelah makan ikan buntal hasil pancingan, Selasa (10/3/2020). 

Baca artikelnya disini:  Fakta, Nyawa Satu Keluarga Lenyap Gara-gara Ikan Buntal 

Tiga orang yang tewas tersebut ialah Muhlis Hartono (65), Dewi Ambarwati (50), dan Siti Habsah (80). Muhlis dan Dewi adalah pasangan suami isteri. Sedangkan Siti adalah mertua Muhlis.

Kejadian tersebut bermula pada Senin (9/3/2020), saat Muhlis membawa ikan buntal hasil pancingannya ke rumah. Kemudian ikan tersebut dimasak dengan bumbu santan dan dihidangkan sebagai menu makan untuk dua hari. 

Setelah memakan hidangan tersebut, ketiga korban merasakan mual dan mules. Namun meski telah mendapatkan perawatan dari puskesmas, nyawa ketiganya tidak bisa diselamatkan. 

Tidak Semua Ikan Hasil Pancingan Bisa Dikonsumsi

Ikan adalah salah satu sumber makanan yang tinggi protein. Memakan ikan seringkali dikampanyekan di Indonesia, sebab tingkat konsumsi ikan di negeri kita sangatlah kecil. 

Semua kalangan dianjurkan untuk memakan ikan, baik anak-anak, dewasa, dan juga ibu hamil, hal ini menunjukkan pentingnya makan ikan.

Bahkan diketahui, protein ikan lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada pada kacang-kacangan dan telur. 

Baca juga : 

Namun tidak semua jenis ikan bisa dikonsumsi ya, termasuk ikan buntal. Sebenarnya ikan buntal boleh dikonsumsi jika diolah dengan tepat. Dan untuk mengolahnya perlu keahlian yang sangat tinggi. Sehingga tidak sembarang orang bisa mengolahnya dengan tepat. 

Selain ikan buntal, ada juga jenis ikan lainnya yang tidak bisa dikonsumsi. Oleh sebab itu, Anda perlu tahu jenis ikan apa saja yang tidak bisa dikonsumsi, sehingga akan meminimalisir potensi keracunan bahkan kematian. 

1. Ikan Gindara (Escolar) 

Ikan Gindara - Image from m.jitunews.com

Gindara atau yang dikenal dengan sebutan escolar memiliki daging yang lezat. Selain itu, ikan ini juga mengandung zat lemak bernama gempylotoxin yang membuat rasa ikan ini semakin lezat.

Zat bernama gempylotoxin yang ada di dalam daging ikan gindara juga bisa menyebabkan masalah pada usus jika dikonsumsi secara berlebihan.

Meski begitu, ikan gindara termasuk jenis ikan yang sebaiknya tidak boleh dikonsumsi atau dibatasi jumlah konsumsinya. Karena ternyata, daging gindara yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan diare.

Lalu, berapa banyak jumlah daging ikan gindara yang bisa di konsumsi? Jumlah maksimal yang bisa dikonsumsi pada daging ikan gindara adalah 6 ons. 

2. Ikan mahi-mahi (Ikan Lemadang) 

Ikan Mahi-mahi - Image from mancingmania.com

Menurut Chef Frankie Terzoli, ikan besar berwarna hijau ini memiliki kandungan histamine yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat mengakibatkan keracunan.

Sehingga Anda harus berhati-hati jika ingin mengonsumsinya. Kandungan racun biasanya akan terbentuk apabila Anda tidak menyimpannya dengan benar. Kandungan racun ikan ini berasal dari asam amino histidin yang dipecah oleh bakteri.

Hal ini akan menyebabkan Anda terkena alergi. Selain menyebabkan alergi, ikan mahi-mahi juga bisa menyebabkan Anda keracunan histamine atau keracunan scrombroid.

Ciri-ciri ikan mahi-mahi yang mengandung histamine biasanya beraroma busuk namun ada pula yang tidak beraroma busuk sama sekali. Jadi hati -hati ya jika ingin memakan ikan ini.

3. Chilean Sea Bass (Patagonian Toothfish)

Ikan Patagonian Toothfish - Image from en.wikipedia.org

Chilean Sea Bass atau biasa dikenal dengan Ikan Kakap Chili merupakan salah satu ikan yang populer dan dikenal memiliki rasa yang enak.

Selain itu, tekstur daging terasa seperti mentega, sehingga membuat ikan ini memiliki harga yang cukup mahal.

Meski mahal, banyak orang yang ingin mengkonsumsi ikan ini. Padahal, ikan ini memiliki kandungan merkuri yang cukup tinggi. 

Selain itu, ikan ini juga termasuk ke dalam ikan yang dilindungi, sehingga pertumbuhan dan perkembangbiakannya lambat.

4. Hiu 

Ikan hiu - Image from nationalgeographic.grid.id

Daging hiu dan sirip hiu masih menjadi makanan yang digemari. Padahal, mengonsumsi daging atau sirip hiu bisa menyebabkan hilangnya koordinasi, kebutaan, bahkan kematian.

Hal itu dikarenakan kandungan merkuri dalam hiu semakin tahun semakin meningkat. Bahkan, menurut Mote Marine Laboratory’s Center for Shark Research, ada beberapa hiu yang memiliki kandungan merkuri diatas batas normal dari standar yang direkomendasikan oleh Food and Drug Administration.

Selain itu, mengonsumsi hiu sama dengan merusak ekosistem laut. Sebab hiu merupakan predator puncak di lautan. Sehingga akan merusak rantai makanan di laut. Mangsa yang biasa dimakan hiu akan bertambah, sehingga jumlahnya tidak seimbang. 

Dengan begitu, ekosistem bisa rusak dan beberapa hewan bisa punah. 

5. Orange Roughy

Orange Roughy - Image from indonesian.alibaba.com

Ikan ini tidak boleh dimakan, sebab mengandung merkuri dan juga sudah terancam punah. 

Ikan ini termasuk ikan yang memiliki usia panjang, namun proses reproduksi ikan ini termasuk lambat. Jika terus dikonsumsi, sangat mungkin ikan ini akan punah. 

Semakin lama usia ikan, maka akan semakin banyak kandungan merkuri yang ada di dalam ikan tersebut.

6. Tuna Sirip Biru 

Tuna sirip biru - Image from www.dictio.id

Tuna sirip biru merupakan salah satu hewan yang dilindungi, sehingga tidak boleh dikonsumsi. Bahkan, pada Desember 2009, WWF memasukkan ikan tuna sirip biru ke dalam spesies hewan yang terancam punah, sebagaimana panda raksasa, harimau, dan penyu belimbing.

Selain itu, kandungan merkuri dalam tuna sirip biru cukup tinggi. Jadi, jika ingin mengonsumsi tuna, maka Anda bisa konsumsi tuna jenis lain, misalnya ikan tuna albacore yang sering digunakan dalam tuna kalengan.

7. Salmon yang dibudidayakan 

Salmon budidaya - Image from klikhijau.com

Salmon dibedakan menjadi dua jenis, yakni salmon hasil tangkapan liar dan salmon hasil budidaya.

Salmon hasil budidaya harus dihindari sebab biasanya salmon tersebut dibesarkan dalam keramba jaring terbuka yang padat, sehingga penuh dengan parasit.

Selain itu, salmon hasil budidaya biasanya diberi makan makanan ikan dan antibiotik agar bisa melawan penyakit. Padahal, pemberian makanan ikan dan antibiotik itu bisa merusak habitat asli salmon liar.

Selain itu, parasit dan penyakit yang berasal dari salmon budidaya juga bisa mengancam keberadaan salmon liar.

Jika memang ingin memakan salmon hasil budidaya, maka terlebih dahulu pastikan proses budidayanya sehat. 

Berikut Adalah Jenis-jenis Ikan yang Tidak Boleh Dikonsumsi : 

viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat