Sekarang Pasien Positif Corona Bisa Diisolasi Mandiri di Rumah, Amankah?

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 17 Mar 2020

Jubir Pemerintah terkait Penanganan Virus Corona - Image from www.beritasatu.com

Pasien positif corona bisa diisolasi di rumah!

Jubir Pemerintah RI untuk Covid-19 mengatakan pasien positif covid-19 saat ini tak harus menjalani isolasi di rumah sakit, jika tidak menampakkan gejala dan akan diisolasi di rumah. Lantas amankah jika diterapkan? Yakin jika orang tersebut tidak akan menularkan kepada orang di sekitarnya? 

Juru Bicara Pemerintah RI untuk COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan, kasus positif covid-19 saat ini tak harus menjalani isolasi di rumah sakit. Ia mengatakan, jika ada pasien positif corona tanpa gejala apapun, akan diisolasi di rumah secara mandiri.

"Sudah barang tentu tracing semakin masif, semakin gencar, maka kasus positif yang kita temukan semakin meningkat. Tapi sekarang tak berarti bahwa kasus positif harus diisolasi di rumah sakit, ada beberapa kasus positif tanpa gejala yang akan kita karantina, diisolasi di rumahnya secara mandiri," kata Yurianto, di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).

Baca juga : Heboh, PDP Corona Dibebaskan Tanpa Pengawasan, Fakta atau Hoax?

Yurianto mengatakan, pedoman isolasi mandiri pasien di rumah sudah diunggah di situs resmi Kementerian Kesehatan. Ia juga menyebutkan, di situs itu juga disampaikan informasi terkait jumlah pasien dalam pengawasan hingga dalam pemantauan.

"Pedoman bagaimana isolasi diri, bagaimana karantina diri sudah dibuat Kemenkes dan sudah diunggah di web Kemenkes," paparnya.

Untuk saat ini, pemerintah akan secara masif melakukan tracing di selain Kota Jakarta. Dia mengatakan, tracing yang dilakukan pemerintah tak lagi mengenal batas wilayah. 

Panduan Isolasi Mandiri dari Pemerintah 

Berikut adalah isi panduan isolasi mandiri di rumah berdasarkan data dari Kemenkes. Anda bisa unduh di link berikut ini https://www.kemkes.go.id/

Panduan Isolasi Mandiri 1 - Image from kemkes.go.id

Panduan Isolasi Mandiri 2 - Image from kemkes.go.id

Panduan Isolasi Mandiri 3 - Image from kemkes.go.id

Panduan Isolasi Mandiri 4 - Image from kemkes.go.id

Panduan isolasi tersebut meliputi hal-hal apa saja yang perlu dilakukan ketika sakit dan tetap berada di rumah, cara isolasi diri sendiri, hal-hal yang dilakukan saat isolasi diri, hal-hal yang dilakukan oleh orang ODP, cara pencegahan penularan serta cara pemakaian masker. 

Lantas cukupkah dengan pembekalan prosedur tersebut. Kemudian muncul berbagai pertanyaan terkait adanya arahan tersebut, diantaranya adalah : 

Pemisahan kamar 

Jika pasien covid-19 diminta untuk mengisolasi dirinya secara mandiri, salah satunya dengan menggunakan kamar terpisah. Bagaimana jika pasien tersebut adalah keluarga yang kurang mampu dengan kondisi rumah yang sangat minim dan terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk diisolasi di kamar terpisah? 

Minimnya pasokan masker dan hand sanitizer 

Salah satu perlengkapan yang harus ada dalam proses isolasi mandiri adalah masker dan hand sanitizer. Lantas bagaimana jika orang yang terkena adalah kalangan ekonomi ke bawah, yang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja kesulitan. 

Kemudian diminta untuk membeli masker dan hand sanitizer yang saat ini harganya selangit? 

Baca juga: Pemerintah: Tak Semua Pasien Positif Corona Diisolasi di Rumah Sakit

Pemahaman mengenai prosedur 

Bagaimana cara mengedukasi pasien covid-19? Cukupkah dengan diberikannya prosedur ini? Apakah ada pengarahan secara langsung dan tatap muka. Mengingat bisa jadi ada lansia yang mengida covid-19. Apakah nantinya ada seseorang dari pihak keluarga yang ditunjuk untuk merawatnya?

Bandingkan dengan negara Lain 

Tak jarang netizen berkomentar dan menanggapi kebijakan pemerintah dengan membandingkan prosedur yang diterapkan oleh negara lain. Seperti halnya mendesak adanya lockdown di wilayah tertentu. Sedangkan pemerintah bersikeras untuk menahan diri dan tidak menerapkan lockdown. 

Terkait hal tersebut, kita sebagai warga Indonesia sebaiknya tidak membandingkan dengan nega lain secara langsung. Mengingat kondisi Indonesia berbeda dengan Singapura, Malaysia dan juga China. 

Baik dari segi jumlah penduduk, keluasan wilayah, infrastruktur kesehatan, jumlah tenaga medis, kucuran dana untuk menangani hal ini. 

Untuk saat ini kita kawal bersama kebijakan pemerintah dan menunggu hasilnya. Kita percayakan pada pemerintah untuk mengatur dan menetapkan kebijakan yang dirasa efektif. Dan kita taati aturan-aturan yang berlaku. 

Sebab pemerintah yang memahami kondisi makro negara dan pasti telah mempertimbangkan baik dan buruknya. Semoga pemerintah juga bisa amanah dan menjalankan tugasnya dengan baik, karena ujung tombak mengatasi wabah corona ini ada di tangannya.

viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat