Ilustrasi sunnah Rasulullah - Image from id.pinterest.com
Yuk, biasakan mengamalkan sunnah Rasulullah dari sekarang.
Sebagai umat muslim, sudah sepatutnya kita melakukan kewajiban kepada Allah SWT, seperti sholat 5 waktu, berpuasa, bersedekah, dan masih banyak lagi.
Tapi tahukah Anda, selain mengerjakan ibadah wajib, kita juga dianjurkan untuk melakukan sunnah Rasulullah, lho?
Dan berikut wajibbaca.com telah merangkum 7 sunnah Rasulullah sehari hari yang bisa Anda amalkan.
Kita pasti sudah faham bahwa sunnah adalah sesuatu yang tidak wajib untuk dikerjakan. Secara bahasa, sunnah artinya adalah jalan atau metode. Makna tersebut disimpulkan dari hadits yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut:
مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ
Artinya: “Barang siapa yang mencontohkan jalan yang baik di dalam Islam, maka ia akan mendapat pahala dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang mencontohkan jalan yang jelek, maka ia akan mendapat dosa dan dosa orang yang mengerjakannya sesudahnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim: 2398)
Namun secara umum, sunnah Rasulullah adalah segala sesuatu yang sumbernya berasal dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan, penetapan, sifat tubuh, serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai syariat bagi umat Islam.
Amalan sunnah Rasulullah ini nantinya akan menambah kebaikan di akhirat kelak. Terdapat banyak sekali amalan sunnah yang masih sering terlupa oleh kita.
Dan berikut 7 amalan yang bisa kita lakukan sedikit demi sedikit, agar nantinya menjadi kebiasaan, sehingga terasa ringan untuk mengerjakannya.
Ilustrasi sunnah Rasulullah selalu menjaga wudhu - Image from id.pinterest.com
Salah satu sunnah Rasulullah setiap hari adalah menjaga wudhu. Memang terlihat sepele namun nyatanya sangat sulit untuk dilakukan.
Terkadang kita merasa malas ketika wudhu sudah batal dan harus pergi untuk berwudhu lagi. Padahal, menjaga wudhu merupakan sunnah Rasulullah yang begitu baik, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Tsauban Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Baca Juga: Syarat Wudhu dan Dalil Tentang Wudhu
Ruqyah adalah salah satu sunnah Rasulullah yang sebaiknya kita lakukan. Selain untuk meminta perlindungan kepada Allah, ruqyah juga berguna untuk meminta kesembuhan. Sebagaimana sebuah hadits yang menceritakan ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sakit.
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata,
“Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
Ilustrasi sunnah Rasulullah tidur hadap kanan - Image from jubah.id
Sunnah Rasulullah sebelum tidur adalah beliau selalu berwudhu lalu tidur dengan posisi miring ke kanan.
Terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Jadi, ketika kita membiasakan sunnah Rasulullah yang satu ini, tentu tidur akan menjadi lebih nyaman. Selain itu, kita juga tidur dalam keadaan suci, yang mana semua hal sudah kita pasrahkan kepada Allah Ta'ala.
Ada alasan yang jelas mengapa tidur dengan posisi miring ke kanan dapat membuat tidur kita nyenyak. Ya, posisi ini sangat baik untuk jantung, karena jantung tidak akan tertekan saat kita memiringkan tubuh ke posisi kanan.
Baca Juga:
1. Cara Wudhu yang Benar Sesuai Syariat Islam
2. Doa Tidur Dalam Bahasa Arab
Mungkin mengibaskan sprei saat hendak tidur merupakan hal yang sangat jarang kita lakukan. Karena jika sudah merasa ngantuk, kita akan langsung merebahkan diri dan tertidur lelap.
Padahal mengibaskan sprei sebelum tidur merupakan salah satu sunnah Rasulullah, hal ini karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di atas kasur kita.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung spreinya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)
Ilustrasi sunnah Rasulullah mengucap amin keras-keras - Image from bandungkita.id
Mungkin banyak dari kita yang masih bingung, mengapa saat berjamaah di masjid, makmum membacakan amin dengan sangat keras, mengapa tidak dalam hati saja?
Nah, membaca amin keras-keras tidak hanya sekedar menggerakkan bibir untuk formalitas saja, atau bahkan di dalam hati, merupakan salah satu sunnah Rasulullah.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ilustrasi sunnah Rasulullah dzikir keras-keras - Image from www.an-najah.net
Tidak hanya saat amin saja, saat membaca zikir setelah shalat pun kita juga dianjurkan untuk mengeraskan suara. Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan bahwa,
“Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”
Dari kedua hadits tersebut, dapat kita ketahui bahwasanya mengeraskan bacaan dzikir setelah shalat itu sunnah. Namun ketika membacanya sendiri-sendiri, bukan satu komando.
Adapun saat kita membaca tasbih, tahmid, dan takbir dipimpin oleh imam, hal tersebut masih menjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama.
Ada ulama yang menyatakannya sebagai sunnah secara mutlak, dan ada pula yang memandang hal tersebut sebagai sunnah dengan syarat tertentu. Bahkan ada ulama yang mengatakan bahwa dzikir berjamaah termasuk perbuatan bid’ah. Wallahu a'lam bisshowab.
Baca Juga: Dzikir dan Wirid Sesudah Sholat Serta Keutamaannya
Mengucapkan salam kepada orang Islam merupakan salah satu sunnah yang sebenarnya mudah dilakukan, namun sulit untuk dipraktekkan. Kita sering melewati seseorang dan biasanya enggan untuk mengucap salam, entah karena sedang terburu-buru ataupun karena malu.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, beliau menceritakan,
”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Selain itu, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam juga menganjurkan untuk memberi salam sekalipun kepada anak kecil.
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
Nah, itu tadi 7 sunnah Rasulullah yang patut untuk kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memudahkan Anda, kami juga telah menyiapkan format sunnah Rasulullah pdf yang bisa Anda download [DISINI]. Semoga bermanfaat.