Marhaban ya Ramadhan - Image from surabaya.tribunnews.com
Ramadhan kurang satu minggu lagi.
Jangan sampai corona melupakan kita sehingga tidak menyambut ramadhan tahun ini. Semoga Allah Ta'ala menjadikan Ramadhan kita lebih baik dari sebelumnya dan tanpa corona, lebaran pun tanpa corona. Marilah kita sambut Ramadhan mubarak dengan suka cita.
Ramadhan tahun ini agaknya kita lalui dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Jika tahun lalu kita mengadakan sahur bersama, buka bersama, bagi-bagi takjil, tadarus sebelum buka puasa, dan kegiatan lainnya, maka tahun ini kita harus rela menghabiskan bulan Ramadhan dengan beribadah di rumah saja.
Kendati demikian, kita tidak boleh sedih dan berputus asa. Karena sejatinya, ibadah boleh dilakukan dimana saja, yang penting adalah niatnya.
Kita akan berjumpa dengan Ramadhan setidaknya 7 hari lagi, lalu apa yang harus kita siapkan untuk menyambut Ramadhan? Apakah baju yang bagus? Atau makanan yang enak nan lezat?
Bukan, yang wajib disiapkan sebelum memasuki bulan Ramadhan adalah tiga bekal berikut:
Bekal ilmu merupakan suatu keutamaan agar ibadah kita nantinya menuai manfaat, berfaedah, dan tidak asal-asalan.
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,
مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
Artinya: “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15).
Tidak tahu akan hukum puasa, bisa jadi puasa kita akan rusak. Tidak tahu apa saja hal-hal yang disunnahkan ketika puasa, maka bisa saja kita kehilangan pahala yang banyak.
Tidak tahu jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa, maka bisa jadi kita hanya dapat lapar dan dahaga saja ketika berpuasa.
Tidak tahu jika dzikir entah selesai shalat lima waktu atau di antara tarawih atau sehabis witir, itu tidak ada dalilnya, maka akhirnya yang didapat hanya rasa capek karena tidak menuai pahala.
Ingatlah syarat diterimanya ibadah bukan hanya ikhlas. Ibadah bisa diterima oleh Allah Ta'ala jika mengikuti tuntunan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, alias ada dalilnya.
Namun demikianlah masyarakat saat ini, terkadang mereka beribadah asal-asalan, asal ‘ngikut’, yang penting ikhlas katanya, padahal ibadah yang dilakukan tidak ada dalil shahih dan tuntunannya.
Apa saja kata pak Kyai, pokoknya ‘manut’? Wallahul musta’an.
Baca Juga: Ada yang Akan Hilang di Bulan Ramadhan Tahun ini karena Virus Corona
Inilah yang dianjurkan oleh para ulama sebelum memasuki bulan Ramadhan, yakni perbanyaklah taubat dan istighfar. Semoga di bulan Ramadhan kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Kejelekan dan dosa yang kita lakukan dahulu hendaklah kita tinggalkan dan ganti dengan kebaikan di bulan Ramadhan.
Ingatlah bahwa syarat taubat yang dijelaskan oleh para ulama sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir rahimahullah,
“Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14:61).
Inilah yang disebut dengan taubat nasuha, taubat yang tulus dan juga murni. Semoga Allah Ta'ala menerima taubat-taubat kita sebelum memasuki waktu barokah di bulan Ramadhan, sehingga kita semua dipermudah dalam melaksanakan kebaikan.
Di antara do’a untuk meminta segala ampunan dari Allah Ta'ala adalah do’a berikut ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى
Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii
Artinya: "Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan" (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719).
Penting untuk diingat:
Mungkin selama ini banyak tersebar pesan di grup percakapan ucapan maaf-maafan di tengah-tengah kaum muslimin menjelang Ramadhan.
Ingat, meminta maaf itu memang disyariatkan terhadap sesama, terlebih saat kita berbuat salah.
Betul memang bentuk taubatnya adalah minta dimaafkan, namun bukan jadi kelaziman setiap orang harus meminta maaf, padahal tidak ada salah apa-apa.
Yang lebih keliru lagi jika hal ini dianggap kurang afdhal jika tidak dijalani menjelang Ramadhan. Hanya Allah lah yang memberi taufik.
Baca Juga: Bolehkah Memakai Krim Wajah Saat Berpuasa?
Selain dua hal di atas, sebagai umat Muslim kita juga harus memahami bahwa agar mudah melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, maka itu semua atas kemudahan dari Allah.
Jika kita terus pasrahkan pada diri sendiri, maka ibadah akan menjadi sulit untuk dijalani. Sebab diri ini sebenarnya begitu lemah.
Oleh sebab itu, hendaklah kita banyak bergantung dan tawakal pada Allah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan.
Teruslah memohon do’a pada Allah agar kita mudah menjalankan berbagai bentuk ibadah, baik shalat malam, ibadah puasa, mengkhatamkan atau mengulang hafalan Al-Qur’an dan kebaikan lainnya.
Adapun do’a yang bisa kita panjatkan untuk memohon kemudahan dari Allah Ta'ala adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa
Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah." (Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3:255. Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah).
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ
Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot wa tarkal munkaroot.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran." (HR. Tirmidzi no. 3233, shahih menurut Syaikh Al Albani).
Baca Juga: Hasrat Naik, Lalu Cium Istri Padahal Puasa, Batalkah?
Selain itu, kita juga sudah sepatutnya memperbanyak doa saat menjelang bulan Ramadhan.
Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir mengatakan, diantara doa ketika datang Ramadhan adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
Allahumma Sallimni Ila Ramadan wa Sallim li Ramadan wa Tasallamhu Minni Mutaqabbalan
Artinya: “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264).
Semoga Allah Ta'ala menjadikan Ramadhan kita tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, meskipun kita sedang dihadapkan dengan pandemi virus corona.
Marilah kita menyambut Ramadhan mubarak dengan suka cita, diiringi ilmu, taubat dan perbanyak do’a kemudahan.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.
Wallahu waliyyut taufiq.