Pernyataan kontroversial Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya - Image from wajibbaca.com
Memang libur sekolah bisa cegah corona?
Itulah pernyataan kontroversial yang diungkapkan oleh Wali Kota Prabumulih. Sontak ia pun mendapat kecaman dari warganet karena terkesan menganggap enteng virus corona. Ini juga menjadi alasannya tidak meliburkan sekolah dan kantor pemerintah.
Video pernyataan kontroversial Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya tengah viral di media sosial. Ridho kala itu menjelaskan alasannya tak meliburkan sekolah di salah satu kota di Sumatera Selatan itu.
"Coba (apakah) ada penelitian, libur anak-anak sekolah, penyakit berkurang, korona berkurang?" tanya Ridho. "Penyakit bukan untuk ditakuti untuk dihadapi." tambahnya
Saat didesak lagi perihal libur sekolah dan kantor pemerintah, Ridho menjawab, "Kalau ada jaminan (karena) libur corona hilang, libur kita," ujarnya.
Baca Juga: Ojol Dilarang Bawa Penumpang Saat PSBB, Siapa yang Tanggung Nasibnya?
Pernyataan kontroversial Ridho itu pun mendapat banyak kecaman dari warganet.
Salah satunya setelah video itu diunggah oleh akun twitter @dwioktariyadi
Semoga bapak walikota ini dan keluarganya sehat selalu...mungkin next @KPU_ID perlu menambahkan persyaratan jd pemimpin daerah : bersedia bebal dan songong karena gratis 😣😔 pic.twitter.com/yQxVHPuV2K
— DwiOktariyadi (@dwioktariyadi) April 4, 2020
Video itu pun tak elak memicu kecaman. Berikut beberapa komentar dari warganet.
Sadar ngga sih orang kaya gini yang nyiksa para tenaga medis yang di elu2kan sebagai garus terdepan. Bukannya dibantu malah dikasih pasien baru. Sama aja nyiksa ibu gua woi. Sadar fasilitas di Indonesia nggak memadai bukannya di antisipasi malah makin ditekan.
— Zahid.R (@Djahdoen) April 7, 2020
Emosi liat ginian . Astaghfirullah kudu misuh .
— Sehat (@Kikisbabes79) April 4, 2020
Berharap pemerintah pusat menindak tegas aparat2 daerah yg masih songong dan ngeremehin wabah ini , ga nerapin arahan dan anjuran pusat
Cc @jokowi 🙏
Ini kan bukan tentang diliburin, terus corona hilang pak, bukan. Itukan salah satu tindakan preventif. Kalau masyarakatnya patuh, setidaknya kan penyebarannya bisa berkurang. Huh.
— M U N G I L (@Anggie_AGT) April 4, 2020
Pernyataan Wali Kota Prabumulih itu seakan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Belakangan Prabumulih dikategorikan sebagai zona merah bersama dengan Kota Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Prabumulih sendiri tercatat per sabtu (4/4), ada lima warganya yang positif corona, dan seorang PDP meninggal dunia.
Baca Juga: Aduh, Nasib PNS Terancam THR dan Gaji ke-13 Tak Akan Cair
Yang membuat gempar masyarakat adalah adanya PDP yang sempat keluar rumah dan naik ojek untuk menuju rumah orangtuanya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan, Yusri ketika dikonfirmasi, membenarkan kabar tersebut.
Menurut Yusri, pasien 09 yang oleh Public Safety Center (PSC) Dinas Kesehatan kota Prabumulih, untuk menjalani isolasi di Rumah Sakit.
Setelah video tersebut viral, Wali Kota Ridho pun menyatakan telah ada surat edaran meliburkan sekolah mulai JUmat, 20 Maret 2020.
"Prabumulih ini bukan masuk zona merah tapi klasifikasi ringan, tapi kita sebagai Wali Kota dipilih oleh rakyat tentu kita mendengar suara rakyat dan karena rakyat telah meminta serta banyak mendesak maka kita liburkan," ujar Ridho yang masih menetapkan jika kantor pemerintah tetap buka seperti biasa.