Fenomena Artis Pamer Saldo, Jangan Pamer, Awas Riya` Sudah Sedekah Belum?

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 26 Nov 2019

Fenomena Artis Pamer Saldo, Jangan Pamer, Awas Riya` Sudah Sedekah Belum?

Pamer saldo - Image from nasional.kontan.co.id

Fenomena menunjukkan jumlah saldo, menunjukkan uang di ATM, sedang ramai di lakukan para artis

Konten seperti ini sudah banyak di media sosial yang menampilkan sisi kekayaan material sang kreator yang kebanyakan para artis ini tidak lagi asing ditemui, baik di Instagram, YouTube, maupun platform yang lain.

Mulai dari memberikan sejumlah besar uang kepada orang-orang tertentu, membuat tantangan berhadiah uang, atau bahkan tren yang terakhir berkembang di kalangan artis adalah memamerkan isi saldo rekeningnya.

Padahal, memamerkan harta kekayaan menjadi sesuatu yang bisa dianggap tidak etis di budaya masyarakat kita, namun saat ini semuanya seolah telah berubah.

Baca Juga : 

Memamerkan harta kekayaan tidak lagi semata dipandang sebagai sesuatu yang tabu dan negatif.

Terbukti dari banyaknya atensi yang didapatkan dari publik untuk konten-konten bermuatan seperti ini di internet.

Menurut pengamat Ilmu Sosiologi Universitas Gadjah Mada yang memiliki fokus pada kajian masyarakat di era digital. Lalu apakah yang dicari oleh kalangan artis di tengah fenomena pamer saldo atm?

Baca Juga :

1. Mempertahankan status sosial mereka 

Fenomena Artis Pamer Saldo, Jangan Pamer, Awas Riya` Sudah Sedekah Belum?

Image from www.dream.co.id

Menurut peneliti dari UGM melihat ini sebagai upaya bagi segelintir orang untuk mempertahankan status sosialnya di hadapan orang lain. Terutama jika pelakunya adalah mereka yang berasal dari kalangan masyarakat atas atau dengan kondisi ekonomi yang mapan.

Salah satu cara me-maintain status sosial di era media sosial sekarang ini adalah dengan konten yang secara simbolik menegaskan ulang siapa dirinya dan berada lapisan sosial mana," lanjutnya.

Untuk itulah banyak dari mereka yang memperlihatkan dengan gamblang kekayaan yang dimilikinya.

Cara yang sekarang ditempuh: pamer saldo dan bagi-bagi uang, bisa jadi menjadi opsi lain yang dilakukan, karena cara lama seperti menunjukkan status sosial dengan mobil dan rumah sudah tidak terlalu efektif.

Lain halnya jika aksi pamer harta dilakukan oleh orang-orang dari kelas di bawahnya. Hal itu bisa dikatakan sebagai upaya meningkatkan kelas sosial si pelaku.

Para audiens yang bisa berupa pengikut atau pelanggan di kanal media si artis tentu memiliki bayangannya tersendiri mengenai standar kemewahan si tokoh yang diikuti.

"Tentu saja standard tersebut yang berusaha untuk dipenuhi oleh seleb atau mikroseleb di medsos," ucap lulusan Master di Stockholm University ini.

Karena itulah konten-konten sejenis itu merebak di berbagai media sekarang. Konten pamer saldo & bagi-bagi duit yg diunggah menunjukkan adanya upaya memenuhi tuntutan, atensi & standard ekspektasi yg sebenarnya mereka ciptakan sendiri.

Baca Juga :

2. Atensi tinggi publik

Fenomena Artis Pamer Saldo, Jangan Pamer, Awas Riya` Sudah Sedekah Belum?

Image from www.colorgenics.com

Meskipun tidak bisa sepenuhnya dikatakan mendidik, konten-konten yang berisi pamer kekayaan justru mendapat atensi yang tinggi dari masyarakat pengguna internet di Indonesia saat ini.

Atensi tinggi ini terlihat dari banyaknya sebuah konten dilihat dan dibicarakan di tengah masyarakat.

Namun, menurut peneliti berpandangan fenomena yang terjadi hari ini mirip dengan keadaan pada jaman dahulu, hanya saja medianya berbeda.

"Sebenarnya kalau dilihat dari perspektif klasik stratifikasi sosial, mungkin polanya mirip dengan era kerajaan dulu dimana rakyat jelata berbisik satu sama lain menikmati desas-desus yang sedang menimpa raja atau permaisuri di keraton," ujar dia.

"Di era medsos, 'rakyat jelata'-nya menikmati desas-desus yang samar tentang karakteristik kelas atas sehingga ingin memperjelas dengan menakar lewat digit saldo atm..

Baca Juga :

Itulah fenomena dikalangan artis-artis yang beberapa kali ini banyak yang melakukan "pamer saldo atm" mungkin banyak pro dan kontra namun dari itu semua harus ada filter supaya netizen juga bisa melihat apakah hal seperti baik atau tidak.

Semoga dengan adanya hal seperti ini menjadikan ada netizen yang lebih dewasa menyikapi fenomena seperti itu di masyarakat.

Sebenarnya Apa yang di Cari Oleh Para Artis itu?

Berbeda dengan Fairuz dan Sonny yang Malah Memberikan Pesan ini

Dalam tayangan video vlognya Fairuz dan Sonny mencoba ikut-ikutan pamer saldo yang sedang ramai dilakukan para artis.

Namun berbeda dengan lainnya yang ditunjukkan Sonny dan Fairuz ini mengingatkan.

Saat mengecek saldo di ATMnya bukannya jumlah saldo uang yang muncul malah tertulis kalimat berikut "JANGAN PAMER, AWAS RIYA', SUDAH SEDEKAH BELUM LO!!!"

Kemudian Sonny mencoba kembali, namun kata yang muncul juga cukup mengagertkan bertuliskan "YEE NGGA PERCAYA BANGET SIH LO, SADAR WOOYY!!!"

Fairuz pun kemudian menyampaikan pesan tentang konten video yang dibuat. Menurutnya pamer isi saldo atm bukanlah sesuatu yang baik.

"Itu sebenarnya bukan sesuatu hal yang bagus ya. Ini buat temen temen yang ada di rumah yang banyak nanya ke kita harus tahu nih bahwa sebenarnya namanya pamer saldo atm itu bukan sesuatu hal yang baik. Kita itu engga boleh riya, bener justru lebih baik perbanyak aja sedekah dibanding kita harus riya," kata Fairuz.

"Untung aja kita diingetin sama atm nya kalau engga kita ikut-ikutan nunjukin juga kayak gitu. Tapi emang bener juga sih akhirnya mengajarkan kita juga kita harus saling mengingatkan," kata Sonny.

Anjurkan Banyak Sedekah

Fairuz dan Sonny Septian pun mengajak penontonnya untuk banyak bersedekah jika memiliki rezeki lebih.

"Kalau temen-temen punya uang lebih, saldo atmnya banyak ya udah bisa digunakan untuk keluarga sendiri, jadi kebanggaan buat diri sendiri dan juga keluarga. Akhirnya uangnya dipake buat bahagiain keluarga. Terus bener tuh dipake buat sedekah. Kalau dipake buat sedekah insyallah berati kita ngeluarin dui buat ngebantu orang insyallah kebaikannya dapet agi berlipat-lipat," ucap Sonny.

"Iya kejarlah akhirat, nanti dunia akan mengikuti," imbuh Fairuz.

SHARE ARTIKEL