`Social Distance` Ampuh Cegah Penyebaran Corona, Simak Info Lengkapnya

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 16 Mar 2020

`Social Distance` Ampuh Cegah Penyebaran Corona, Simak Info Lengkapnya

Social distance - Image from castanet.net

Social Distance jadi seruan bersama!

Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kompak menyerukan anjuran social distance agar diterapkan seluruh masyarakat. Hal ini disebut ampuh mencegah penyebaran social distance. Lantas apa itu social distance?

Sejak Virus Corona terus mewabah, muncul sejumlah istilah baru yang seringkali dibingungkan, terutama oleh orang awam. 

Mulai dari epidemi, pandemi, hingga yang terbaru adalah istilah sosial distance. Hal itu disebutkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato terbarunya. 

"Saat ini yang penting social distance, jaga jarak. Dengan kondisi itu maka kita kerja dari rumah, belajar dan ibadah di rumah," katanya saat bertemu dengan media di Jakarta, Minggu, 15 Maret 2020. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan social distance?

Baca juga : 

Dalam artian yang sederhana, social distance yaitu menjaga jarak dengan orang lain. 

Seperti dilansir dari laman resmi John Hopkins University, Minggu, dalam konteks kebijakan kesehatan, social distance adalah praktik kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang sehat. 

Hal ini sangat efektif untuk meminimalisir peluang penularan. 

Social distance juga merujuk pada aksi skala besar seperti membatalkan acara kelompok atau menutup ruang publik, serta keputusan individu untuk menghindari keramaian. 

Dalam konteks pencegahan wabah Virus Corona COVID-19, menjaga jarak bertujuan memperlambat wabah untuk mengurangi kemungkinan infeksi di antara populasi berisiko tinggi.

Selain itu, hal ini juga dimaksudkan untuk mengurangi beban pada sistem perawatan kesehatan, dan juga pekerja di bidang kesehatan. Lalu, bagaimana cara menerapkan social distance?

John Hopkins University mendefinisikan jarak sosial yang berlaku untuk COVID-19 sebagai tetap berada di luar pengaturan kongregasi, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak (sekitar 6 kaki atau 2 meter) dari orang lain jika memungkinkan.

Social distance juga menandakan perlunya menghindari pelukan dan juga jabat tangan. Sangat penting untuk menjaga jarak sejauh 1-2 meter dari siapa pun yang menunjukkan tanda-tanda penyakit, termasuk batuk, bersin, ataupun demam.

Selain mengingatkan mengenai sosial distance, Jokowi juga mengatakan, saat ini pemerintah telah bersiaga dan mengatur pedoman seperti yang tertuang dalam Undang-Undang 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

"Pemerintah telah meningkatkan pelayanan pengetesan infeksi COVID-19 dengan memanfaatkan kemampuan rumah sakit daerah bekerja sama dengan rumah sakit swasta dan lembaga riset yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan."

Pihaknya juga telah memastikan kebutuhan masyarakat cukup. "Menteri Keuangan juga telah mengeluarkan pedoman penyediaan anggaran untuk seluruh Kementerian dan Lembaga."

Untuk meminimalkan implikasinya pada ekonomi, Jokowi mengatakan, langkah-langkah antisipatif telah diupayakan, "Menteri bekerja penuh seperti biasa. Meskipun sebagian Menteri sebagian bekerja online untuk mengatasi isu kesehatan dan dampak ekonomi."

"Rakyat Indonesia untuk tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dan meningkatkan kewaspadaan COVID-19 ini kita hambat dan stop. Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah dari rumah. Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong menolong, bersatu padu, bergotong royong. Kita ingin gerakan masyarakat agar masalah COVID-19 ini bisa tertangani maksimal," pungkasnya.

Panduan Social Distance

Dinas Kesehatan DKI Jakarta turut membagikan panduan jarak sosial atau social distance di tempat kerja diantaranya adalah sebagai berikut : 

  1. ​Hindari pertemuan langsung. Gunakan konferensi online, email atau telepon jika memungkinkan, bahkan ketika kita berada di gedung yang sama. 
  2. Pertemuan tatap muka yang tak terhindarkan, waktu terbatas, tidak duduk berdekatan dan hindari kontak fisik. 
  3. Batalkan/tunda perjalanan dinas, pertemuan-pertemuan yang tidak penting, seminar, pelatihan, dll. 
  4. Jangan berkumpul di ruang kerja, dapur, ruang mesin fotokopi/area lain di tempat biasa kita bersosialisasi. Jaga jarak 2 meter bila memungkinkan. 
  5. Bawa makan siang dan makan di meja sendiri/jauh dari orang lain (hindari ruang makan siang dan restoran ramai) 
  6. Sebisa mungkin, hindari transportasi umum/pergi lebih awal/terlambat untuk mengindari kontak fisik di perjalanan. 
  7. Batasi gathering, team building dan kegiatan lain di mana kemungkinan terjadi kontak dekat dengan orang lain. 

Selain sosial distance, mencuci tangan yang benar juga tak kalah penting untuk melindungi diri sendiri dan orang lain di sekitar Anda, sebab virus dapat menyebar bahkan tanpa ada gejala sekalipun. 

"Jangan menunggu bukti bahwa ada sirkulasi (COVID-19) di komunitas Anda. Silakan dan tingkatkan mencuci tangan itu sekarang karena itu benar-benar membantu mengurangi penularan," kata Caitlin Rivers, ahli epidemiologi dari Johns Hopkins Center for Health Security.

Dirinya juga merekomendasikan mencuci tangan setiap kali masuk ke rumah setelah keluar, sebelum makan, dan sebelum menghabiskan waktu dengan orang-orang yang lebih rentan terhadap efek Virus Corona COVID-19, seperti anak bayi, orang lanjut usia dan orang yang memiliki kondisi medis kronis yang serius.

`Social Distance` Ampuh Cegah Penyebaran Corona, Simak Info Lengkapnya

Panduan Social Distance di Tempat Kerja - Image from www.facebook.com

Aksi Pemerintah untuk Cegah Corona

SHARE ARTIKEL