Aisyah Istri Rasulullah, Sudahkah Para Istri Zaman Sekarang Meneladani Sifatnya?
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 07 Apr 2020Aisyah istri Rasulullah - Image from wajibbaca.com
Sikap dan akhlak Aisyah yang patut dicontoh muslimah
Belakangan ini viral lagu Aisyah istri Rasulullah yang sempat trending di youtube dan berbagai media sosial. Sudahkah para istri mengenalnya perlu para istri jaman sekarang tau jika Aisyah ini memiliki cara untuk membahagiakan suami, dan juga sikap memperlakukan suami
Itu tadi salah satu penggalan isi lagu yang sedang terkenal saat ini. Namun sudahkah anak Anda mengenal tokoh wanita Islam ini?
Baca juga : Simak, ini Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H di Seluruh Indonesia
Aisyah bisa menjadi salah satu tokoh wanita dalam Islam yang bisa kita ceritakan kepada anak-anak tercinta. Agar mereka mengenal dan juga bisa meneledani akhlakul karimah yang dimilikinya.
Aisyah adalah istri yang dengan setia menemani perjuangan Rasulullah SAW sampai akhir hayatnya. Aisyah RA merupakan salah satu istri yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW.
Aisyah, gelarnya ash-Shiddiqah, kerap dipanggil Ummul Mukminin atau berarti ibu para mukmin. Sedangkan nama keluarganya adalah Ummu Abdullah.
Ia terkadang dijuluki 'Humaira' (yang kemerah-merahan), namun Rasulullah SAW kerap memanggilnya dengan sebutan Binti ash-Shiddiq.
Dari nasabnya, Aisyah merupakan anak dari tokoh penting dalam sejarah Islam. Salah satu sosok yang senantiasa mendampingi Nabi dari awal berdakwah Islam hingga akhir hayatnya. Aisyah adalah putri dari sahabat Nabi Saw, Abdullah yang dijuluki Abu Bakar. Abu Bakar sendiri juga dikenal dengan gelar ash-Shiddiq.
Ibu Aisyah bernama Ummu Ruman. Dia berasal dari suku Quraisy kabilah Taimi di pihak ayahnya dan dari kabilah Kinanah di pihak ibunya.
Aisyah juga memiliki hubungan nenek moyang dengan Nabi SAW. Seperti dituliskan dari buku berjudul Aisyah karya Sulaiman an-Nadawi, disebutkan moyang Aisyah bertemu dengan moyang Rasulullah SAW di kakek yang ketujuh. Sementara moyang Aisyah dari pihak ibunya bertemu di kakek yang ke-11 atau ke-12.
Aisyah lahir dalam keluarga yang besar kiprahnya dalam hal jihad dan perjuangannya demi penyebaran agama Islam. Sebab, rumah Abu Bakar menjadi tempat yang penuh berkah. Apalagi Abu Bakar termasuk orang yang memeluk Islam paling awal.
Karena itu, Aisyah termasuk orang-orang yang beruntung karena tidak dekat dengan ajaran kemusyrikan dan kekufuran. Seperti dikatakan oleh Aisyah, "Aku tidak mengenal kedua orang tuaku, kecuali mereka semua telah memeluk satu agama."
Salah Satu Kemuliaan Aisyah adalah Kecerdasannya
Sejak masih kecil, beliau sudah menunjukkan tanda-tanda kecerdasannya. Aisyah juga memiliki wawasan yang baik serta pengetahuan agama yang cukup. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang tanggap terhadap adanya suatu persoalan.
Sejak kecil, sudah tampak kecerdasan Aisyah
Menginjak usia tujuh atau delapan tahun, Aisyah sudah mulai mampu merenungkan segala hal, berbeda dari teman-teman seusianya yang lain, yang mungkin aktivitasnya hanya sekedar bermain atau bekerja. Pada usia tersebut, Ia sudah bisa memahami hadits-hadits Rasulullah SAW, mengingatnya, dan kemudian meriwayatkannya.
Bahkan, ia juga mampu menjelaskan hikmah-hikmah dari peristiwa yang dialaminya saat masih kecil. Saat bermain pun, jika mendengar ayat Allah dibacakan, ia pasti bisa mengingatnya.
Ahli dalam berbagai ilmu, termasuk pengobatan
Suatu hari Urwah berkata, “Wahai Ummul Mukminin, saya tak heran atas kepandaianmu dalam soal agama. Sebab, Anda adalah istri Rasulullah dan putri Abu Bakar. Saya pun tidak terkejut atas kemahiranmu tentang syair dan hari-hari orang besar. Sebab Anda adalah putri Abu Bakar yang terkenal cerdas. Tetapi yang saya takjub terhadap diri Anda adalah kepandaian dalam pengobatan, dari mana Anda memperolehnya?”
Atas pujian itu Aisyah lalu menjelaskan : “Ya Aba Uraiyah, ketika Rasulullah sakit pada akhir hayatnya, utusan-utusan dari berbagai wilayah negeri Arab datang. Mereka membawa resep yang baik untuk pengobatan beliau sehingga saya mempraktikkannya dalam pengobatan.”
Mengetahui banyak ilmu
Selain Urwah, Az-Zuhri juga pernah memberikan komentar lain tentang kecerdasan Aisyah, ia berkata “Andaikata semua ilmu yang dimiliki istri-istri Rasulullah dikumpulkan, belum dapat menandingi ilmu yang dimiliki Aisyah.”
Aisyah sendiri memiliki potensi untuk memahami berbagai ilmu. Hobinya adalah mendengarkan dengan seksama dan selalu bertanya kepada para ahli pengobatan yang datang saat Rasulullah sakit menjelang wafatnya, membuat dia memperoleh ilmu pengobatan.
Dalam Shahihain, ada 297 hadis yang diriwayatkan dari Aisyah. Dalam Muttafaq’Alaih sebanyak 174 hadis. Karena itu, ulama hadis mengatakan bahwa Aisyah termasuk perawi hadis yang banyak periwayatnya.
Ahli dalam bersyair
Aisyah juga ahli dalam hal syair dan berbagai ilmu lainnya. Ia begitu lancar dan fasih dalam bersyair. Kalau ia berbicara, kalimatnya mempesona pendengarnya, dan bila menyusun kata-kata dapat menyentuh kalbu mereka. Aisyah memang pandai berkata-kata, pandai mengungkapkan rasa dan menyampaikan hikmah dari suatu kejadian.
Al-Ahnaf bin Qais membuat penilaian pribadi tentang Aisyah: “Saya pernah mendengar khotbah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan khalifah-khalifah yang lain hingga saat ini; tetapi saya tak pernah mendengar dari lidah makhluk Allah yang lebih fasih dan lancar daripada Aisyah."
Musa bin Thalhah juga berkata tentang Aisyah: “Saya tidak pernah mendengar suatu hujah yang lebih fasih dari kefasihan Aisyah.”
Tak ketinggalan Muawiyah menyanjung istri Nabi tersebut dengan kata-katanya: “Demi Allah, tidak pernah mendengar khutbah seorang khatib yang melebihi kefasihan Aisyah.”
Akhlak Istri Rasulullah SAW yang Patut Ditiru Oleh Muslimah
1. Setia
Sikap istri Rasulullah sebagai kunci rumah tangga yang bahagia adalah kesetiaan.
Saat itu Rasulullah SAW memberikan Aisyah, istri Rasulullah sebuah pilihan, apakah beliau ingin tetap bersama Rasulullah dengan kehidupan yang sederhana atau bercerai dan mendapatkan dunia.
Maka jawaban Aisyah adalah beliau memilih tetap bersama Rasulullah SAW apapun kondisinya sehingga hal ini yang membuat istri-Aisyah istri Rasulullah SAW yang lain mengikuti pilihan Aisyah istri Rasulullah.
2. Taat kepada suami
Sikap selanjutnya yang patut diteladani adalah taat kepada suami. Seperti yang kita tahu, ridha Allah bagi istri ada pada suami.
Oleh karena itu, Aisyah istri Rasulullah senantiasa melaksanakan pekerjaan rumah tangga pada pagi hari. Aisyah melakukannya tanpa sedikitpun mengeluh.
3. Betah di Rumah
Rumah adalah sebaik-baik tempat untuk wanita berlindung dari bahaya dan fitnah. Wahai wanita muslimah, Allah SWT telah memerintahkan kepada istri Rasulullah SAW
Allah SWT berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu.” (QS. Al-Ahzab [33]: 33)
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata,
Wanita hendaknya tinggal di rumah agar lebih selamat dan kehormatan dirinya terjaga, dan bila keluar tidak berhias diri atau tercium aromanya sebagaimana wanita jahiliah yang tidak mengenal syari’at Islam. Ini semua dalam rangka membendung kejahatan yang menimpa kepada wanita dan penyebabnya.” (Tafsir al-Karimur Rahman, 1:663)
Saat seorang wanita betah berada di rumah, maka itu sangat membantu pekerjaan rumah, mendidik anak, dan dapat menghibur suami saat hendak pergi dan pulang.
4. Pandai menghibur suami
Khadijah istri pertama Rasulullah SAW pernah menentramkan Rasulullah dari rasa takut saat malaikat Jibril mendatangi Rasulullah untuk menyampaikan wahyu yang pertama kalinya.
Sikap ini perlu diteladani oleh istri muslimah yang sayang kepada suami.
Hendaknya pandai menghibur suami pada saat dilanda kesedihan baik karena musibah yang menimpa atau kesulitan yang dihadapinya, atau kekurangan harta, sehingga kehidupan rumah tangga tetap baik dan sejahtera.
5. Tidak menentang suami
Aisyah istri Rasulullah adalah sosok istri yang tidak pernah sekalipun menentang perintah Rasulullah SAW selama sembilan tahun mereka menjalani rumah tangga.
Seperti halnya ketika ada sesuatu yang mengganggu perasaan Rasulullah SAW, maka dengan menggunakan isyarat saja, Aisyah istri Rasulullah pasti langsung menghindari dan menyingkirkannya.
6. Tenang ketika marah
Cepat marah dan emosi merupakan salah satu sifat yang datang dari setan. Sebagai seorang muslim, hendaknya kita menahan amarah.
Aisyah istri Rasulullah SAW memiliki hati yang lembut, hangat, setia, dan penuh cinta kepada suaminya. Tak hanya itu, Aisyah juga menebar kedamaian.
Rasulullah pernah mengatakan kepada Aisyah istri Rasulullah, “Sungguh aku mengetahui marah dan lapangmu saat kamu tenang”