Cara Silahturahmi Lebaran yang Aman saat Pandemi Corona

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 21 May 2020

Cara Silahturahmi Lebaran yang Aman saat Pandemi Corona

Takut silahturahmi saat pandemi? 

Tak perlu takut, simak cara dan tips silahturahmi yang aman saat pandemi Corona dan juga dalil yang menjadi pijakannya. Pandemi tak akan halangi kita untuk bersilahturahmi. 

Puasa Ramadhan tahun 2020 sebentar lagi akan berakhir bersamaan dengan bergantinya bulan menjadi Syawal. 

Bulan Syawal diawali hari yang paling ditunggu dan disambut oleh seluruh muslim sedunia yakni hari Idul Fitri 1441 H atau Lebaran 2020.

"Inti Hari Lebaran adalah menjalin silaturahmi. Namun banyak yang menerjemahkan silaturahmi dengan bertamu, ketemu, kumpul-kumpul atau makan-makan. Padahal silaturahim nggak hanya itu. Kegiatan yang telah disebutkan adalah serba-serbi saat puasa Ramadhan," ujar Ustadz Hanan Attaki. 

Baca juga : Cegah Covid-19, MUI Minta Umat Islam Tak Salam-salaman Saat Idul Fitri

Ustaz Hanan mengutip hadist terkait silaturahmi yang diceritakan Uqbah bin Amir,

صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ

Artinya: "Sambunglah orang yang memutuskan hubungan denganmu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu." (HR Ahmad).

Menurut Ustaz Hanan, hadist tersebut menjelaskan tentang cara silaturahmi yang ideal dalam Islam. 

Silaturahmi ternyata tidak perlu terbebani dengan pertemuan fisik yang menjadi anggapan umum masyarakat terkait cara silahturahmi. 

Baca juga : 

Berikut tips dan tata cara silaturahmi yang aman saat Idul Fitri 1441 H selama pandemi corona:

Dengan orang yang tidak menyenangkan

staz Hanan menjelaskan, silaturahmi dilakukan dengan orang yang dianggap tidak menyenangkan karena berbagai macam alasan.

Jika bersama dengan orang-orang terdekat maka kegiatan tersebut bukan seperti yang dimaksud silahturahmi. 

"Disebut silaturahmi jika ada yang bisa disambung. Artinya ada yang diputuskan. Kalau ketemu dengan orang yang nyaman jadinya menjaga, sementara perintah silaturahmi adalah menyambung," kata Ustaz Hanan.

Bisa dilakukan selama pandemi corona

Hadist tidak menentukan cara tertentu untuk menjalin silaturahmi. Sehingga, umat Islam tak perlu bingung sebab ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menyambung hubungan yang terputus. 

Pandemi corona tentunya tak akan menghalangi silaturahmi yang tetap terjalin pada Idul Fitri 1441 H.

"Jika silaturahmi cuma bertamu maka nggak bisa karena ada zona merah dan PSBB. Tapi makna hadist adalah banyak cara misal bisa dengan memberi hadiah, mengirim pulsa, uang jajan, THR atau barang sehingga bisa tetap silaturahmi," kata Ustaz Hanan.

Berlaku dalam keluarga, bukan untuk mantan

Ustaz Hanan menegaskan, silaturahmi berlaku untuk keluarga yang selama ini hubungannya kurang baik. Mantan tidak masuk dalam kriteria silaturahmi meski bisa jadi hubungannya juga kurang bai. 

"Silaturahmi cari dulu di antara keluarga besar yang selama ini renggang, berjarak, atau diem-dieman. Jika telpon direject atau bahkan diblock karena masalah waris, anak, atau beda pendapat. Cari yang renggang," kata Ustaz Hanan.

Peringatan bagi yang memutus silaturahmi

Allah SWT menjanjikan surga bagi siapa saja yang menyambung tali silahturahmi dengan kerabat. Sebaliknya, Allah SWT memberi peringatan bagi siapa saja yang memutuskan tali silaturahmi tersebut. 

"Sambungkanlah orang yang memutuskanmu. Nanti Allah SWT yang akan menyambungkannya dan mendekatkannya di surga," kata Ustaz Hanan.

SHARE ARTIKEL