Inilah Golongan Orang yang Berada di Tepi Neraka Namun Allah Selamatkan
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 13 May 2020Orang berdosa kekal di azab di neraka Jahannam
Setiap dari muslim tentu tak menginginkan masuk ke dalam neraka karena setelah masuk akan kekal di dalamnya. Namun siapa sangka, ternyata ada golongan orang-orang yang disebutkan berada di tepi neraka, tapi diselamatkan Allah. Siapakah itu?
Baca juga : Viral, Kisah Murtad Yudi Mulyana yang Pura-pura Muallaf dan Adu Domba Umat Islam
Surat Ali Imron ayat 103
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُون
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali ‘Imran [3]: 103)
Makna dan Pesan Ayat Al Imron 103
Ayat ini merupakan bentuk larangan untuk bercerai-berai sebagaimana yang terjadi pada masa jahiliyyah, yakni suburnya sikap saling bermusuhan hingga terjadi peperangan.
Ayat ini juga adalah larangan untuk mengucapkan kata-kata yang menyebabkan perpecahan/permusuhan.
Dalam sejarah Arab, dikisahkan suku Aus dan Khazraj adalah dua saudara namun anak keturunannya mengalami pemusuhan hingga terjadi peperangan antara keduanya.
Bahkan terus berlangsung selama 120 tahun sampai Allah memadamkan api peperangan dan kebencian dengan perantara agama Islam
Sehingga menjadi jelaslah bagi kita, bahwa Islam ketika awal kemunculannya adalah untuk menjadi solusi masyarakat yang terpecah belah.
Bagi Islam, perbedaan bukan menjadi alasan untuk bertikai dan berpecah belah, melainkan, sebagaimana dalam istilah al-Qur’an, adalah untuk saling mengenal satu sama lain.
Agama Islam secara dasariah adalah perdamaian. Pandangan diatas dan informasi bahwa Nabi Muhammad diutus sebagai rahmatan lil ‘alamin menjadi penting untuk disadari terutama oleh umat muslim Indonesia maupun dunia.
Sehingga semestinya arah pemahaman memurnikan agama adalah dengan menjadikan agama sebagai alat untuk berdamai dengan orang lain bukan malah dengan agama memecah belah persaudaraan dan kesatuan umat.
Tekanan untuk beragama dalam konteks Indonesia adalah agar setiap warganya menjalin persaudaraan dan menjaga persatuan bukan membenturkan dan menceraiberaikan satu sama lain dengan nama agama.
Jadi bisa disimpulkan bahwa golongan orang-orang yang hendak diselamatkan oleh Allah dari tepi jurang neraka adalah orang-orang yang tetap taat pada Al Quran dan ajaran Islam.
Selain itu ialah orang-orang yang menyeru dan bersikap ke arah perdamaian, bukan permusuhan atau perceraian.