Sungguh Beruntung Kita Dilahirkan sebagai Umat Nabi Muhammad, Jika Tidak...

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 20 May 2020

Sungguh Beruntung Kita Dilahirkan sebagai Umat Nabi Muhammad, Jika Tidak...

Mendapat julukan sebagai umat terbaik...

Bahkan Nabi Adam disebutkan pernah iri dengan keistimewaan umat Nabi Muhammad. Apa saja sih yang membuat umat Nabi Muhammad istimewa dibandingkan umat sebelumnya?

“Kamu (umat Islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia….” (QS. Ali ‘Imran: 110)

Allah SWT memberikan segudang keistimewaan kepada umat Nabi Muhammad. Sehingga tak berlebihan jika kita diberi predikat beruntung karena menjadi salah satu dari umatnya. 

Umat Nabi Muhammad telah mendapatkan banyak keistimewaan dari Allah SWT, jika dibandingkan dengan umat-umat yang lainnya. Hal ini tercermin dalam sebuah hadist sebagai berikut. 

“Aku diberi lima yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum aku:

1. Aku ditolong dengan rasa takut (di hati musuhku) selama satu bulan.
2. Bumi dijadikan sebagai tempat shalat dan suci bagiku. Siapa saja dari umatku yang sampai waktu shalat padanya, maka hendaklah ia melaksanakan shalat.
3. Bagiku harta rampasan dihalalkan dan tidak dihalalkan bagi seorang pun sebelumku.
4. Aku diberi syafaat.
5. Seorang nabi diutus hanya untuk kaumnya, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia”. 
(Hadits Riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim).

Selain itu, umat Nabi Muhammad juga diberikan keringannan dalam pemberian hukuman atas kesalahan yang telah diperbuatnya. 

Umat sebelumnya bila berdosa langsung ditimpa azab oleh Allah SWT.

Contohnya ketika umat Nabi Musa as telah berpaling dari Allah dengan menyembah anak sapi maka taubatnya adalah dengan cara membunuh diri mereka sendiri. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-baqarah ayat 54:

Baca juga : Luar Biasa, Madu Makanan Sunnah Nabi yang Kaya Khasiat

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: 

"Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), Maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; Maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. 2: 54)

Begitu pula dengan kaum Yahudi yang dilarang untuk memancing ikan oleh Nabi Musa AS di hari Sabtu, karena hari itu adalah khusus untuk ibadah, tapi mereka tetap melakukannya. 

Maka, balasan Allah langsung kepada mereka, yakni dijadikannya mereka kera, sebagaimana firman-Nya:

"Dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".

"Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang Kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. 2: 65-66)

Contoh lain terjadi pada umat Nabi Hud yang durhaka kepada Allah SWT. Maka Allah langsung memberinya azab dengan mengirimkan awan yang membawa air hujan yang pedih bagi kaum ‘Aad, sebagaimana yang tertulis di surat Al Ahqaf ayat 22-25.

Bahkan saking istimewanya, sempat disebutkan bahwa Nabi Adam iri dengan kehebatan tersebut. 

Nabi Adam Iri dengan Umat Nabi Muhammad SAW

Sebagaimana yang dikutip dari hadist Rasulullah SAW, Disebutkan bahwa Nabi Adam as berkata: “Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada umat Muhammad empat kelebihan yang tidak diberikan kepadaku,” katanya. Apa itu?

"Pertama, taubatku hanya diterima di kota Makkah, sedangkan taubat umat Muhammad diterima di manapun berada dan kapanpun. 

Kedua, pada mulanya aku berpakaian, namun ketika aku berbuat durhaka kepada-Nya, maka Allah menjadikan aku telanjang. Sebaliknya dengan umat Muhammad yang berbuat durhaka dengan telanjang, Allah SWT tetap memberi mereka pakaian.

Ketiga, lanjut Nabi Adam, setelah aku durhaka kepada Allah, maka Dia langsung memisahkan aku dengan pasanganku. 

Tetapi tidak untuk umat Muhammad. Mereka berbuat durhaka, sementara Allah tidak memisahkannya dengan istri mereka.

Yang keempat, aku memang pernah durhaka kepada Allah di dalam surga dan kemudian membuatku dikeluarkan dari Surga. Sebaliknya umat Muhammad durhaka kepada Allah, tetapi justru dimasukkan ke dalam surga apabila mereka bertaubat kepada-Nya." 

SHARE ARTIKEL