Ngeri, Inilah Beratnya Ancaman Dosa Jariyah, Dosa yang Terus Mengalir

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 18 Jun 2020

Ngeri, Inilah Beratnya Ancaman Dosa Jariyah, Dosa yang Terus Mengalir

Ilustrasi - Image from www.muslimahnews.com

Tak berhenti meski ajal menjemput 

Sama halnya dengan amal jariyah, dosa jariyah juga tak pernah berhenti mengalirkan hitungan dosa pada pelakunya. Meski pelaku telah mati dan tak mampu berbuat apa-apa lagi. 

Sebagai umat muslim kita sering mendengar tentang amal jariyah, yakni amalan yang pahalanya terus mengalir, bahkan saat kita meninggal dunia. 

Ada hadist yang menyatakan amal jariyah ada 3 hal, ada pula yang menyebut 7 hal. Selengkapnya kamu bisa baca di artikel berikut ini: 

Namun kali ini, saya bukan hendak membahas mengenai amal jariyah melainkan dosa jariyah. Benarkah memang ada hal tersebut?

Dosa jariyah adalah dosa yang terus mengalir pada diri seseorang sekalipun orang itu telah meninggal dunia. Dosa yang akan tetap dibebankan kepada orang tersebut, sekalipun dia tak lagi mengerjakan perbuatan maksiat itu.

Dari hal ini sebenarnya nampak keadilan Allah SWT, ia memberikan hadiah bagi yang berbuat baik dengan pahala yang tiada terputus. Dan juga memberikan ganjaran atas perbuatan maksiat dengan dosa yang juga tiada terputus. 

Jika amal jariyah kita kejar karena menguntungkan kita, maka kita juga harus berlari sekuat tenaga dari dosa jariyah karena akan merugikan dan menyengsarakan kita di akhirat. 

Lantas kesalahan apa yang dinobatkan jadi dosa jariyah?

1. Memelopori Perbuatan Maksiat 

Maksudnya adalah seseorang melakukan perbuatan maksiat di hadapan orang lain, sehingga banyak orang mencontoh perilaku tersebut. 

Meskipun seseorang itu tidak bermaksud untuk mengajak orang lain mengikutinya. Hal ini sebagaimana berpijak dari hadist Jarir bin Abdillah ra., Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء

“Siapa yang memelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).

Oleh sebab itulah, anak Adam yang pertama kali membunuh dia dilimpahi tanggung jawab atas semua kasus pembunuhan karena kedzaliman di dunia. Rasulullah SAW bersabda,

لاَ تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْمًا إِلَّا كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا

“Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu.” (HR. Bukhari, Muslim, dan yang lainnya).

Maka jika kita tarik contoh, banyak sekali orang yang mendapatkan dosa jariyah ini. 

Seperti halnya orang yang mendesain pakaian-pakaian wanita yang serba ketat, transparan dan mini. Mereka akan mendapatkan dosa jariyah dari pemakainya dan desainer yang meniru rancangan tersebut. 

2. Mengajak Melakukan Kesesatan dan Maksiat 

Orang yang mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan kemaksiatan, ia juga akan menanggung dosa orang yang mengikutinya meski ia sendiri tak melakukannya. 

Allah SWT berfirman, menceritakan keadaan orang kafir kelak di akhirat, bahwa mereka akan menanggung dosa kekufurannya, ditambah dosa setiap orang yang mereka sesatkan,

لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ

Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). (QS. an-Nahl: 25)

Selain itu, ada juga hadist yang sejalan dengan hal tersebut. Rasulullah SAW bersabda, 

,-نْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Ahmad, Muslim, dan yang lainnya).

Sebagai contoh, orang-orang yang menyerukan masyarakat untuk berbuat menyimpang serta menjauhi tauhid dan aqidah, maka mereka menanggung dosa orang-orang yang mengikutinya. 

Naudzubillahi min dzalik. Semoga kita semua dijauhkan oleh Allah SWT dari perkara-perkara yang menumbuhkan dosa jariyah. Aamiin ya robbal alamin.

SHARE ARTIKEL