Jangan Banyak Mengeluh, Renungkanlah Kisah Ketegaran Sayyidah Hajar Saat Masa Sulit
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 29 Jun 2020Ilustrasi padang pasir - Image from www.idntimes.com
Serba sulit di masa pandemi
Meski banyak yang mengalami kesulitan ekonomi di masa krisis seperti sekarang. Jangan terlalu banyak mengeluh, ingatkah kau kisah ketegaran Sayyidah Hajar, niscaya kamu akan malu mendengarnya.
Di masa pandemi seperti saat ini, banyak dari kita ditimpa beragam kesulitan dan ujian. Mulai dari di PHK oleh kantor, tidak mempunyai pendapatan, anak dan istri sakit, dan lainnya.
Tak hanya itu, bahkan beberapa pengusaha dan pebisnis sedang menderita kerugian atau bahkan bangkrut.
Pendakwah asal Sheffield Inggris, Ustadzah Ameenah Blake asal Sheffield, mengakui memang kita mulai merasa takut namun itu benar-benar perasaan yang wajar.
Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Adz-Dzariyat ayat 58:
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.”
"Mengapa saya menggunakan ayat-ayat ini di sini? Karena tentu saja Ar-Razzaq adalah hal utama yang kami pikirkan di sini. Tetapi kita juga perlu berpikir mengapa Allah menempatkan dua nama-Nya yang lain bersama dengan Ar-Razzaq," ujar dia.
Keduanya merupakan sifat yang saling mendukung. Sifat Allah SWT Maha Pemberi Rezeki. Mengapa?
Karena ketika kehilangan rezeki, Allah SWT akan menguji dengan mengambil sesuatu dari kita atau dengan menahannya dari kita. Atau bahkan memindahkan dengan rezeki yang lainnya.
“Sehingga kita tidak mengetahui masa depan. Kita sering kehilangan kekuatan. Kita kehilangan hati dan merasa lemah secara emosional serta rentan,” ujar dia.
Jadi, dapatkah Anda melihat sekarang bahwa Allah memberi kita harapan dan keamanan bahwa rezeki berasal dari sumber yang kuat dan kokoh?
"Allah, di sini berkata kepadamu, saudara-saudaraku, jangan khawatir. Santai saja, lakukan hal-hal yang harus kamu lakukan. Cari alternatif rezeki dan Allah adalah Mahakuat yang ada di belakang kita untuk membantu dan mendukung kita," jelas dia.
Dalam bahasa Arab, rezeki berarti menerima sesuatu yang bermanfaat bagi kita. Terkadang, sebagian dari kita akan mendapatkan rezeki kita dari tempat yang tidak baik untuk kita.
“Terkadang, Allah akan mengganti rezeki ini dengan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi kita,” ujar dia.
Allah SWT juga selalu membimbing kita untuk mendapatkan yang paling bermanfaat.
Jadi tidak perlu mengkhawatirkan tentang hal ini. Ketika harta benda kita hilang kita bisa panik, kita bisa merasakan kehilangan kendali dan bahkan merasakan pemikiran negatif yang masuk.
Tapi lihatlah bagaimana ibu kita, Siti Hajar ketika dihadapkan dengan kesulitan. Ketika Hajar istri dari Nabi Ibrahim AS, ditinggalkan di padang pasir seorang diri hanya bersama dengan putranya yang bayi.
Ia berlari di antara pegunungan Safa dan Marwa di tengah panasnya gurun pasir sambil menggendong bayi yang menangis.
Ia diliputi ketakutan dan kekhawatiran yang luar biasa karena tak menemukan air setetespun.
Tetapi, dia melakukan beberapa hal penting. Dia tak mengeluh sedikitpun, dia terus berusaha hingga batas maksimal yang dia bisa.
Dan sikap seperti itulah yang perlu kita contoh dan perlu untuk kita rasakan dalam posisi ini, dia percaya pada Allah.
Dia menerima dengan ikhlas kondisi kesulitan yang dihadapinya. Ketika suaminya, Nabi Ibrahim, berjalan menjauh darinya dan meninggalkannya.
Dia tidak berlari mengejarnya. Dia lebih percaya padanya dan lebih dari itu dia percaya pada Allah SWT. Dia bertawakkal dengan takdir Allah.
"Saya yakin bahwa dia pasti berdoa dan meminta bantuan kepada Allah. Apakah dia mengharapkan sumur Zamzam muncul? Tidak, tentu saja tidak. Apakah dia mempercayai Tuhannya dalam waktu yang tidak pasti? Dia melakukannya. Apakah dia mendapatkan hasil karena kepercayaan itu? Iya. Lihatlah sekarang apa yang kita peroleh dari kepercayaannya kepada Allah SWT," jelas dia.
Terkadang, kita melihat kerugian dengan berlebihan dan menutup mata saat melihat keuntungan.
Padahal kita menyadari bahwa manfaat yang kita peroleh itu bersumber dari kerugian, bahkan hanya saja kita dipaksa bersandar kepada Allah untuk mendapatkan keuntungan yang besar itu.
Kemudian, baru menyadari bahwa kita beralih pada sesuatu yang lebih bermanfaat, baik itu jenis rezeki yang berbeda atau rezeki yang lebih baik.
Percayalah pada Ar-Razzaq, dia akan menyediakan bagi kamu sama halnya dengan Dia menyediakan rezeki bagi hewan-hewan dan burung-burung yang keluar di pagi hari. Banyak dan tak terbatas.
Rasulullah SAW memberi tahu kami, "Siapa pun yang bangun dengan selamat di rumahnya dan sehat dalam tubuhnya dan memiliki bekal untuk zamannya, akan memperoleh semua harta duniawi yang dia butuhkan." (HR Tirmidzi).
Itulah sekelumit kisah dari Sayyidah Hajar, ingat kesulitan kita hari ini masih tidak apa-apanya dengan kesulitan Sayyidah Hajar.
Kita masih bersama dengan orang-orang yang kita sayangi, bisa meminta bantuan dengan orang lain, setidaknya masih bisa minum meski hanya seteguk air.
Oleh sebab itu sandarkanlah keyakinan kita kepada Allah dan jangan berhenti untuk berusaha, insya Allah akan diturunkan rezeki untuk kita.