Bingung Mana yang Didahulukan Aqiqah atau Kurban? Begini Jawaban Ustaz Adi Hidayat
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 28 Jul 2020
Ustaz Adi Hidayat - Image from m.ayocire
Tak usah bingung, simak penjelasan ustadz Adi Hidayat berikut
Beliau menjelaskan mengenai pengertian, waktu pelaksanaan dan juga prioritasnya. Jangan sampai terbalik, begini pelaksanaan yang tepat sesuai syariat Islam.
Menjelang Hari Raya Idul Adha muncul beragam pertanyaan. Salah satunya adalah terkait mana yang perlu didahulukan antara aqiqah dan berkurban.
Berikut penjelasan terkait aqiqah atau berkurban Idul Adha 2020 terlebih dulu menurut ustaz Adi Hidayat.
Dalam pelaksanaannya, muncul pertanyaan bagaimana jika seseorang ingin berkurban tapi belum diaqiqah
Dalam video YoutUbe ustaz Adi Hidayat, Tanya - Jawab Dzulhijjah SESI #5 - Berqurban atau Aqiqah dulu? ia menjelaskan untuk mendahulukan aqiqah terlebih dahulu jika masih masuk dalam rentang waktunya. Namun jika tidak dianjurkan berkurban.
Pengertian Ibadah Aqiqah dan Qurban
Ustaz Adi Hidayat berpegang kepada pemikiran sejumlah ulama Malikiah dan Syafi'iah. Ia mengawali dengan memberikan pengertian aqiqah dan waktu pelaksanaannya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan jika batas waktu aqiqah dibagi menjadi dua yakni batas waktu awal adalah 7 hari pertama setelah bayi lahir, dan bisa hari ke 14 atau kelipatannya (hari ke 21), atau pada batas waktu akhir atau ghulam yakni sebelum anak baligh/dewasa.
Jika batas akhirnya sudah terlewat maka sudah tidak berlaku hukum aqiqah tersebut. Pria 35 tahun ini juga menuturkan pelaksanaan Aqiqah dilakukan oleh orang tua untuk anaknya.
"Aqiqah itu ibadah yang ditunaikan untuk bisa dengan ibadah itu diharapkan menjadi pengarah kepada anak untuk tumbuh lebih baik di masa depan. Karena itu ibadah ini ditujukan spesifik kepada anak, atau penebus anak sebelum dia dewasa" jelasnnya.
Berbeda halnya dengan qurban, lanjut Ustaz Adi Hidayat, kurban tidak spesifik ditujukan pada anak melainkan kepada orang secara umum.
"Sedangkan kurban itu tidak spesifik ditujukan kepada anak, tapi lebih kepada jiwa atau diri yang bersifat umum, bukan spesifik dalam rentan usia. Bisa untuk anak-anak, orang dewasa, kakek, nenek, bahkan ini bisa diarahkan pada yang sudah wafat." tambahnya.
Aqiqah Berbeda dengan Qurban
Mengacu pada pengertian tersebut, maka Aqiqah berbeda dengan qurban serta memiliki ketentuan-ketentuan yang berbeda satu sama lain.
"Dari sini dilihat kemudian oleh ulama Malikiyah, Syafiiah, dengan referensi yang saya sebutkan, karena sifatnya beda, beda jenis, tidak sama, maka mereka lebih memilih untuk memisahkan antara aqiqah dengan kurban, aqiqah sendiri, kurban sendiri.
Jadi kalo Anda ingin aqiqah niatkan aqiqah dengan ketentuan yang berlaku, kalo Anda ingin kurban maka silahkan niatkan untuk kurban." jelasnya.
"Kapan waktunya? Kalau ada waktu aqiqah (anak belum baligh), karena aqiqah itu waktunya terbatas sampai menjelang dewasa maka dalam konteks ini dahulukan aqiqah dulu." tambahnya.
Ia mengingatkan jika aqiqah waktunya terbatas hingga sebelum anak dewasa dan dilakukan oleh orang tua untuk anak. Sedangkan kurban waktunya tidak terbatas sampai kapanpun dan dilakukan diri sendiri.
"Jadi dahulukan aqiqah kalau momentumnya bersamaan, tapi kalau momentumnya sudah lewat (aqiqah-anak terlanjur dewasa), Anda bisa dahulukan kurban, karena ini (aqiqah) sudah lewat waktunya.
Kecuali Anda berniat untuk bersodaqoh untuk berniat menutup aqiqah yang sudah lalu, bukan ibadah aqiqahnya, tapi sodaqohnya yang Anda lakukan. Maka itupun terpisah, lakukan sodaqoh di waktu yang lebih umum, dan dahulukan kurban di waktu yang bersamaan dengannya, yaitu waktu-waktu di awal Dzulhijjah, sampai dengan hari tasyriknya," terangnya.
Pada bagian kesimpulan ustaz Adi Hidayat menegaskan jika seseorang memiliki rezeki berlebih bisa memisahkan antara ibadah aqiqah dengan qurban.
Hal ini lantaran dua hal tersebut adalah dua pokok ibadah yang berbeda dan memiliki ketentuan masing-masing. Ia menganjurkan pula agar melakukan aqiqah terlebih dahulu sedangkan qurban bisa masuk di waktu-waktu yang telah ditetapkan dan saat momen Idul Adha.
Nah, itulah perbedaan aqiqah dan qurban serta pelaksaannya. Jadi dianjurkan untuk melakukan aqiqah terlebih dahulu, kemudian menunaikan qurban.
Tapi jika anak-anak sudah dewasa, Ayah dan Bunda bisa menunaikan qurban. Dan jika mampu, bisa menunaikan shodaqoh pengganti qurban. Semoga segala amal shaleh yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT.