Parah, Tak Terima Disuruh Minggir, Rombongan Gowes Keroyok Pengguna Motor

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 07 Jul 2020

Parah, Tak Terima Disuruh Minggir, Rombongan Gowes Keroyok Pengguna Motor

Ilustrasi Rombongan Gowes - Image from aripitstop.com

Bersepeda di jalanan itu ada aturannya 

Rombongan pesepeda hadang jalanan hingga macet, karena terburu-buru pengguna motor berkata "Minggir Bos", rombongan pesepeda malah sewot dan berujung pada pengeroyokan.

Aksi pengeroyokan terjadi melibatkan rombongan pesepeda dan seorang pelajar di Jalan Mayjen Sungkono, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersafi, Kota Mojekerto, Senin (6/7/2020) pagi.

Kejadian itu terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial. Salah satunya dibagikan oleh akun @viralterkini99.

Dari informasi yang beredar, aksi pengeroyokan tersebut terjadi seusai korban meminta rombongan sepeda untuk minggir karena kondisi jalanan yang macet. 

Menurut laporan, awalnya korban yang mengendarai sepeda motor matik hendak menuju ke sekolah untuk minta tanda tangan Lalu, saat melintasi di simpang tiga sekitaran Perumahan Royal Agensi, ia berpapasan dengan rombongan pesepeda.

Lantaran terjebak kemacetan, korban lantas meminta rombongan gowes untuk minggir dengan berkata, "Minggir bos". Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah.




Cekcok dan Pengeroyokan 

Namun saat berhenti di dekat sekolah untuk menunggu teman, korban tiba-tiba dihampiri oleh seorang pesepada dari rombongan tadi hingga terlibat cekcok dan pengeroyokan. 

Salah seorang yang merupakan anggota rombongan sepeda berkata kepada pelajar tersebut, "Kamu nantang saya" ujarnya. 

Si pelajar langsung berkata, "Aku ngasih tau, minggir bos" jawabnya.

Tak puas, pria itu disebutkan menarik tubuh korban sampai terjatuh dari sepeda motor karena tak terima diminta minggir di jalan tadi. 

Setelah itu, dua orang yang disebut sebagai rekan pesepada tadi kemudian menganiaya korban. Keduanya menendang perut dan menarik helm korban hingga menyebabkan luka dileher.

Kemudian ada seorang pelaku juga melempar helm ke arah kepala korban. Akibat aksi kekerasan tersebut, korban dilaporkan mengalami sakit kepala. 

Warga setempat yang melihat insiden pengeroyokan berusaha melerai pertengkaran tersebut. Sementara korban yang kesakitan lantas melaporkan kejadian itu kepada polsek terdekat.

Namun hingga berita ini disusun, belum diketahui pasti kelanjutan perkara pengeroyokan yang melibatkan rombongan gowes dan pelajar tersebut.

Ini peringatan penting bagi pesepeda agar tak sembrono dalam bersepeda. Tetap patuhi aturan dan jangan sampai merasa sebagai penguasa jalanan yang tentu akan mengganggu pengguna jalan lainnya. 

SHARE ARTIKEL