Ada Gambar Anak Sipit di Uang Khusus 75 Ribu Dicurigai China, Begini Jawaban BI
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 19 Aug 2020Potret uang edisi khusus 75 ribu - Image from kumparan.com
Warganet bertanya-tanya pakaian adat daerah mana?
Banyak warganet yang mengira anak dalam gambar tersebut berasal dari China. Spekulasi terus menguat, hingga akhirnya pihak Bank Indonesia buka suara. Begini pernyataan dari pihak BI terkait dugaan tersebut.
Uang rupiah khusus Rp 75.000 resmi telah diterbitkan Bank Indonesia bersamaan dengan peringatan HUT ke-75 RI pada Senin (17/8). Uang tersebut ramai diburu masyarakat, terutama bagi peminat numismatika atau koleksi uang.
Keramaian lain yang menjadi perbincangan masyarakat, adalah perihal desain dan gambar pada uang rupiah khusus Rp 75.000 tersebut. Salah satunya gambar anak bermata sipit yang terdapat di bagian belakang uang tersebut.
Penjelasan dari Pihak BI
Mengutip penjelasan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, pada bagian muka terdapat gambar pasangan proklamator kemerdekaan Indonesia yakni Soekarno-Hatta. Penggunaan gambar mereka, sudah mendapat izin dari pihak ahli warisnya.
Sedangkan pada bagian belakang, ditampilkan ragam budaya, lalu tarian, daerah wisata, dan daerah lainnya. Hal ini untuk mempertegas kebhinnekaan sebagaimana semboyan bangsa.
"Jadi tujuannya memperteguh kebhinnekaan yang diwujudkan dengan anak-anak, mewakili wilayah dari barat, tengah, dan timur. Termasuk pakaian adat, batik. Ini untuk menggambarkan kita selalu teguh kebhinnekaan," kata Rosmaya dalam konferensi pers secara online, pada Selasa (18/8).
Pada bagian tengah bagian belakang uang rupiah khusus Rp 75.000 tersebut, terdapat seorang anak laki-laki yang bermata sipit.
Pakaian yang dikenakan, mirip dengan baju tradisional China yakni Cheongsam. Spekulasi pun sempat viral di media sosial, bahwa model yang ditampilkan adalah anak yang berasal dari China.
Tapi hal tersebut secara tegas dibantah Bank Indonesia.
"Ada yang bertanya itu kok sepertinya dari Tiongkok? Itu bukan, tapi itu baju dari Kalimantan Utara, baju Tidung. Ini proses pemilihannya sudah bicarakan dengan budayawan dan kita berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat. Juga dengan UPT adat suku Tidung di Kalimantan Utara," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang pada Bank Indonesia, Marlison Hakim.
Dia menambahkan, pemilihan pakaian adat daerah tersebut berdasarkan koordinasi dan FGD atau focused group discussion. Termasuk dengan Pemerintah Daerah dan verifikasi hingga pada Kepala Dinas Pendidikan setempat.
Sahabat Pandu Kalimantan Utara, Prayoga Bayu, juga mengatakan hal serupa bahwa baju adat dalam uang baru itu adalah baju adat Tidung, Kalimantan Utara. Sahabat Pandu adalah organisasi yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam memperkenalkan budaya lokal.
"Itu baju adat asli Kalimantan utara. Baju adat Tidung dari Suku Tidung. Sekarang jadi baju adat Provinsi Kalimantan Utara," kata Prayoga saat dihubungi detikcom, Selasa (18/8/2020).
Suku Tidung Memang Bermata Sipit
Sahabat Pandu Kalimantan Utara, Prayoga Bayu, juga mengatakan hal serupa bahwa baju adat dalam uang baru itu adalah baju adat Tidung, Kalimantan Utara.
Sahabat Pandu adalah organisasi yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam memperkenalkan budaya lokal.
"Itu baju adat asli Kalimantan utara. Baju adat Tidung dari Suku Tidung. Sekarang jadi baju adat Provinsi Kalimantan Utara," kata Prayoga saat dihubungi detikcom, Selasa (18/8/2020).
Prayoga mengatakan model dalam uang baru itu ialah anak yang berasal dari Tarakan, Kalimatan Utara. Anak tersebut langsung dipotret oleh petugas Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) sebagai model uang baru.
Prayoga juga membantah narasi yang mengatakan model tersebut orang China karena matanya sipit. Dia menjelaskan suku Tidung termasuk dalam suku Dayak.
"Sebenarnya suku Tidung itu masuk ke dalam suku Dayak Tidung, makanya sipit, tapi dalam sejarahnya, suku Tidung tidak mau dibilang suku Dayak, karena juga suku Tidung beragama Islam, tersebar di Kalimantan Utara hingga Semenanjung Malaysia," jelasnya.
Model pakaian adat dari suku Tidung - Image from kumparan.com
Prayoga mengatakan model dalam uang baru itu ialah anak yang berasal dari Tarakan, Kalimatan Utara. Anak tersebut langsung dipotret oleh petugas Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) sebagai model uang baru.
Prayoga juga membantah narasi yang mengatakan model tersebut orang China karena matanya sipit. Dia menjelaskan suku Tidung termasuk dalam suku Dayak.
"Sebenarnya suku Tidung itu masuk ke dalam suku Dayak Tidung, makanya sipit, tapi dalam sejarahnya, suku Tidung tidak mau dibilang suku Dayak, karena juga suku Tidung beragama Islam, tersebar di Kalimantan Utara hingga Semenanjung Malaysia," jelasnya.
Narasi yang menyebut anak tersebut China dan lain sebagainya bisa jadi bukti bahwa masyarakat Indonesia sendiri masih banyak yang belum mengenal keragaman budayanya.
Oleh sebab itu, sebelum kita menuduh ini dan itu sebaiknya perkaya lagi khasanah tentang keragaman budaya sendiri. Jangan sampai narasi tersebut justru mendorong pada perpecahan dan permusuhan.