Jangan Panaskan Olahan Daging Kurban Berulang Kali, Akan Berakibat Buruk

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 03 Aug 2020

Jangan Panaskan Olahan Daging Kurban Berulang Kali, Akan Berakibat Buruk

Ilustrasi berbagai macam olahan daging kurban - Image from wartakota.tribunnews.com

Bun, jangan dipanaskan berulang kali ya

Seringkali olahan daging kurban tak habis dalam sehari. Hal ini menyebabkan Bunda sering memanaskannya agar tidak basi dan tetap bisa dikonsumsi. Padahal, olahan daging kurban tak boleh dipanaskan terlalu sering lho Bun. Ini batasan dan tips aman mengonsumsinya.

Dalam perayaan Idul Adha 1441 H, umat Islam seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha. Salah satunya wujudnya adalah dengan menunaikan ibadah kurban, menyembelih hewan tertentu. 

Setelahnya, biasanya kita akan mendapat bagian daging kurban yang kemudian diolah menjadi berbagai macam hidangan. Mulai dari menu berkuah, bersantan, hingga yang dibakar dan mengisi setiap rumah. 

Saking banyaknya daging kurban yang diterima, tidak semua daging dimasak dalam satu kali proses. Banyak masyarakat yang menyimpannya dalam kulkas agar bisa diolah dalam beberapa menu di hari selanjutnya. 

Tidak sedikit juga dari kita yang langsung memilih memasaknya menjadi olahan abon, sehingga bisa bertahan beberapa bulan. Meski begitu, menu masakan olahan seperti rendang, tongseng dan tengkleng tetap jadi kesukaan keluarga.

Biasanya masakan daging tidak habis dalam sekali waktu. Karena itu, banyak ibu-ibu yang memanaskan kembali agar tidak basi. 

Lantas, bolehkah kita memanaskan daging berulang kali dan berapa batasan yang normal dalam memanaskan daging?

Dipanaskan Hanya Sekali 

Asisten ahli teknologi pangan dan nutrisi dari Unika Atma Jaya, Rianita Pramitasari STP MSc, menjelaskan memanaskan kembali daging sebaiknya dilakukan hanya sekali saja. 

Pasalnya, daging olahan matang yang dipanaskan lebih dari satu kali akan menyebabkan dampak buruk berikut ini: 

Nilai gizi berkurang

Daging matang yang berulang kali dipanaskan akan berkurang kandungan gizinya, seperti vitamin dan mineral.

"Jika berulang (pemanasan daging matang), maka nilai gizi di dalam daging akan berkurang akibat pemanasan, seperti vitamin dan mineral," kata Rianita dikutip dari Kompas.com, (28/7/2020).

Jika nilai gizinya hilang, pemenuhan nutrisi tubuh pun tidak akan berjalan dengan baik. 

Daging menjadi keras

Tak sedikit masyarakat yang beranggapan bahwa daging yang dipanaskan berulang kali akan membuat daging jadi empuk. 

Namun tahukah Anda, berulang kali memanaskan daging ternyata justru akan memengaruhi tekstur daging tersebut. 

"Teksturnya (daging matang) akan berubah menjadi lebih keras akibat perubahan struktur protein," ujar Rianita.

Aroma berubah

Rempah-rempah seringkali digunakan dalam masakan Indonesia berbahan dasar daging. Selain membuat rasanya menjadi lebih sedap, rempah juga digunakan untuk memperkuat aroma masakan. 

Namun, daging yang diolah dengan banyak rempah ternyata tidak boleh dipanaskan lebih dari satu kali, lho. Sebab, pemanasan ulang dapat mengubah aroma makanan tersebut.

"Aromanya pun dapat berubah akibat oksidasi komponen-komponen volatil seperti asam lemak dan senyawa karbonil yang terkandung dalam daging," jelas Rianita.

Tips Aman Mengonsumsi Olahan Daging

Oleh karena itu, daripada memanaskan olahan daging matang berulang kali. Rianita menyarankan agar lebih baik menyimpan daging yang sudah dimasak per porsi makan. 

"Sehingga akan langsung habis dimakan dalam satu waktu setelah pemanasan kembali," ujar Rianita.

Dengan kata lain, Moms tidak harus memanaskan semua sisa daging dalam sekali waktu, hanya satu porsi saja yang akan dikonsumsi. 

Sehingga, sisa daging di porsi wadah simpanan lainnya bisa dipanaskan hanya satu kali pemanasan juga, dan tidak perlu dipanaskan berulang kali. Selain lebih sehat, tips ini juga bisa menghemat tenaga dan biaya lho. Selamat mencoba!

SHARE ARTIKEL