Kisah Anak Menabung 10 Tahun dari Hasil Ngamen Demi Berangkatkan Haji Ibunya

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 07 Sep 2020

Kisah Anak Menabung 10 Tahun dari Hasil Ngamen Demi Berangkatkan Haji Ibunya

Ibu dan sang pengamen yang sudah daftar haji - Image from kompas.com

Masyaallah, bisa jadi contoh bagi kita 

Setiap hari menyisihkan uang sedikit demi sedikit dari hasil mengamen, akhirnya Slamet dan Ibu bisa berangkat haji. Hal ini jadi bukti, selagi kita memiliki keinginan yang kuat, inshaallah apapun yang dicitakan bisa tercapai.

Kisah inspiratif kali ini datang dari seorang pengamen bernama Slamet Effendy, warga Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, yang mampu memberangkatkan ibunya naik haji. 

Setiap hari selama 10 tahun, Slamet menyisihkan uangnya sebesar Rp 20.000 - Rp 25.000 untuk ditabung. 

"Saya nabung 10 tahun. Tiap hari nabung ke ibu Rp 20.000-25.000. Tabungannya disimpan ibu. Kalau sudah banyak, uang recehan ditukar ke toko," ujar Slamet, dengan bahasa Madura, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/9/2020). 

"Oleh ibu disimpan di tas kresek dan disimpan di rumah sampai banyak," kata Slamet menambahkan.

Setiap hari Slamet ngamen dari Shubuh hingga malam di pintu tol keluar Leces Pasuruan-Probolinggo (Paspro). Dia berangkat dengan berjalan kaki ke pintu tol tersebut. 

Biasanya Slamet pulang ke rumah saat shalat zuhur dan juga makan siang. 

Pria yang tidak bisa baca tulis ini telah mendaftarkan ibunya berangkat haji sejak 2018 lalu. Kemudian dia mendaftarkan diri pada Kamis (3/9/2020). 

Slamet diperkirakan berangkat pada tahun 2045, sedangkan ibunya di tahun 2043. Yuyun, tetangga Slamet menjelaskan, ia dan perangkat desa setempat mengantarkan Slamet mendaftar haji. 

Sejak kecil, kata Yuyun, Slamet memang bercita-cita untuk berangkat haji bersama dengan ibunya.

Bahkan pengamen saja mampu menyisihkan uang dan berangkat haji, yuk jangan banyak mencari alasan. Kita pun pasti bisa menyisihkan uang demi berangkat ke rumah Allah, inshaallah. 

Semoga kita semua bisa menunaikan rukun islam kelima sebelum akhir hayat kita.

SHARE ARTIKEL