2 Cara untuk Menjemput Maut dalam Keadaan Muslim dan Husnul Khotimah
Penulis Dian Editor | Ditayangkan 14 Dec 2020ilustrasi kuburan - Image from islampos.com
'Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim'
Apa sih makna potongan ayat tersebut? Bukannya bagi seorang muslim, pasti akan meninggal dalam keadaan muslim selama ia tidak berpindah agama? Berikut penjelasan ulama serta dua syarat yang perlu dilakukan untuk memenuhi perintah itu.
Al Quran sudah menjelaskan dalam banyak ayatnya mengenai kematian. Sejatinya, kematian pasti akan datang pada setiap makhluk yang bernyawa.
Dan tak ada satu pun makhluk yang bisa melarikan diri dari kematian yang sudah ditakdirkan Allah SWT.
Meskipun ada tanda-tanda kematian, tetap saja manusia tidak tahu persis kapan ajal akan menjemputnya. Tanda-tanda kematian biasanya terasa nanti saat usia sudah memasuki lanjut usia, seperti halnya tumbuh uban dan keriput.
Perintah Mati dalam Keadaan Muslim
Prof M Quraish Shihab, Pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, mengungkapkan ada ayat populer terkait kematian yang tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 132 berbunyi :
وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
“Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”
Pada bagian akhir ayat tersebut tertulis ‘jangan kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim’. Dia menjelaskan makna tersebut berarti jangan sesaat pun menjauh dari ajaran Islam.
“Kalau ada orang yang seringkali berada di tempat buruk, bisa tidak dia meninggal di tempat baik? Belum tentu. Jadi kalau mau menjemput maut dengan baik, jangan sekali-kali keluar dari koridor ajaran Islam. Begitu Anda keluar menyimpang dari koridor Islam, Anda tidak meninggal dalam keadaan Islam,” kata Quraish Shihab dalam video di kanal Youtube Najwa Shihab berjudul Bekal Diri Menuju Ilahi : Persiapan Alam Kubur.
Banyak sekali ajaran Islam yang harus kita patuhi dan lakukan. Seperti halnya sholat, sedekah, belajar, hingga bersahabat dengan orang-orang baik.
Serta jangan lupa untuk mengisi waktu selama hidup dengan aktivitas yang baik dan bermanfaat. Sehingga kita memiliki bekal persiapan sebelum kematian dan mempertanggungjawabkan amalan kita di akhirat kelak.
Di dunia ini, manusia terbagi dalam dua macam, yakni mereka yang menanti kematian dan mereka yang tidak menanti kematian kemudian melupakannya.
“Menjemput maut itu artinya mempersiapkan diri sehingga saat kematian datang dia disambut baik dan dia bersahabat dengan kita karena kita menyambutnya. Sekian banyak orang yang tidak sadar kematian itu pasti datang,” ujar dia.
2 Cara untuk Mempersiapkan Kematian
Supaya muslim meninggal dalam keadaan husnul khatimah, Quraish memberikan beberapa kiat. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Pertama, bersiaplah diri di setiap detik, menit, jam yang kamu lalui dalam hidup, sebab kita tak tahu kapan ajal akan datang. Sebagaimana yang kita ketahui, ada orang yang meninggal satu menit kemudian saat sedang asyik beraktivitas.
Misal, orang yang sedang ceramah tiba-tiba meninggal, seorang yang sedang bermain sepak bola meninggal dan lainnya. Untuk itu, berhati-hatilah jangan sampai kematian datang saat sedang berada di luar koridor ajaran Islam.
Kedua, saat kematian datang, sambutlah kematian itu karena sudah berada dalam koridor ajaran Islam. Menurutnya, itu semua cara menjemput maut dengan melakukan berbagai kebaikan.
“Intinya, kita ingin menciptakan kedamaian. Damai dengan Tuhan, damai dengan diri, damai dengan lingkungan, damai dengan manusia. Kita menyambut maut dengan itu,” ujar dia.
Semoga saat ajal menjemput kita dalam keadaan muslim, melakukan amal kebaikan dan juga sudah menyiapkan perbekalan yang banyak. Aamiin ya robbal alamiin.