Jawaban Menohok para Dokter, Menyikapi Pernyataan Viral KPAI

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 24 Feb 2020

Jawaban Menohok para Dokter, Menyikapi Pernyataan Viral KPAI

Komisioner kpai sitti hikmawatty 1 - Image from medan.tribunnews.com

@dr_tompi:"Makanya waktu sekolah dulu jangan kebanyakan cabut"

Lembaga independen besar harusnya memberi pernyataan yang valid, bukan malah menyesatkan.

Mengungkapkan pendapat boleh-boleh saja, asal harus valid dan dapat dipercaya. Karena kalau tidak, bisa malu sendiri dan berbuntut panjang.

Integritas Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali dipertanyakan pasca pernyataan salah satu komisionernya yaitu Sitti Hikmawatty.

Sontak saja, setelah ucapan itu dilontarkan, warga +62 langsung merespon hal tersebut. Netizen membalasnya dengan aneka meme lucu, cuitan sarkas, hingga lelucon yang mengocok perut.

Jika kebanyakan netizen menanggapinya dengan humor, lalu bagaimana dengan tanggapan dari kalangan medis? 

Salah seorang dokter kondang yang cukup aktif di dunia Twitter dr. Jiemi Ardian, menyebut bahwa ucapan komisaris KPAI itu merupakan hoaks yang sudah menyebar bahkan saat ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

dr. Jiemi Ardian lewat akun twitter pribadinya @jiemiardian menulis, "Berenang cewe cowo bisa bikin hamil itu kayaknya hoax jaman saya SD deh. Mungkinkah beliau yang masih meyakini hal tadi itu satu angkatan SD dengan saya," 

Sementara itu, Andi Khoemoni Takdir atau yang lebih akrab disapa dr. Koko, mengkajinya secara klinis.

Jawaban Menohok para Dokter, Menyikapi Pernyataan Viral KPAI

Cuitan dr. Andi Khoemini Takdir menyikapi pernyataan Sitti - Image from twitter.com

Meskipun Sitti Hikmawatty mengatakan ucapan itu bersumber dari jurnal luar negeri, namun dr. Koko menjelaskan bahwa belum ada penelitian lebih lanjut yang dapat membuktikan pernyataan tersebut.

dr. Andi Khoemini Takdir lewat akun twitter pribadinya @dr_koko28 menulis, "Meskipun dengan riset terkini, gw mungkin bisa meningkatkan motilitas & stamina sperma, saya ragu apakah bisa meningkatkan sampai pada level 'dilepaskan' dalam kolam renang untuk kemudian menuju ovum. 

Teknologi kita sulit menjangkau level seperti itu. This is something beyond,"

Jawaban Menohok para Dokter, Menyikapi Pernyataan Viral KPAI

Cuitan dr. Tompi menyikapi pernyataan Sitti - Image from twitter.com

Sedangkan dr. Tompi, ahli bedah kulit sekaligus penyanyi solo terkenal, menyayangkan ucapan Sitti KPAI tersebut. Di saat bersamaan, dr. Tompi juga mempertanyakan proses penyeleksian komisioner KPAI yang dilakukan oleh DPR.

"Memprihatinkan beliau diposisi KPAI, suruh sekolah dulu jgn kebanyakan cabut!," cuit dr. Tompi dalam akun twitter pribadinya @dr_tompi

Baca Juga: 10 Fakta, 256 Siswa SMP 1 Turi Hanyut, 6 Tewas, Korban Hilang Belum Ditemukan

Benarkah Perempuan yang Berenang Satu Kolam dengan Lelaki Bisa Hamil?

Pernyataan salah satu komisaris KPAI bahwa berenang bersama lawan jenis bisa hamil menimbulkan banyak pro kontra.

Lebih lanjut mengenai hal ini, seperti yang dilansir dari laman kompas.com, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER memberi penjelasan bahwa perempuan bisa hamil jika berenang dengan lawan jenis adalah hal yang tidak benar. 

"Tidak benar, berenang dalam satu kolam yang sama antara pria-perempuan tidak akan menyebabkan kehamilan pada perempuannya," ujar Yassin ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/2/2020). 

Menurut Yassin, sperma yang diejakulasikan akan mati dalam beberapa menit setelah keluar dari tubuh laki-laki. 

"Cairan seminal atau ejakulat akan langsung mengering ketika keluar dari tubuh. Demikian juga saat dikeluarkan di dalam kolam renang akan langsung mati/rusak, sehingga pernyataan tersebut tidak memiliki bukti/dasar ilmiah," tambah Yassin.

Selain itu, Yassin juga menjelaskan, sperma akan langsung mati meskipun tidak terkena kaporit apabila keluar dari tubuh. 

Cairan sperma akan langsung mengering sehingga menyebabkan spermatozoa mati dalam beberapa menit kemudian. Dengan begitu, sperma yang terpapar udara (begitu keluar dari tubuh) tidak dapat membuahi, kecuali ejakulasinya di liang vagina. 

Baca Juga: Tak Tahu Diri, 3 Tukang Ojek ini Memeras Penumpangnya dengan Mematok Harga Selangit

Di sisi lain, Yassin juga mengungkapkan bahwa proses pembuahan baru dapat terjadi di kolam renang, apabila ada penetrasi dari penis ke dalam liang vagina dan mengeluarkan sperma di dalamnya. 

Dalam hal ini, meskipun proses penetrasi terjadi di dalam air ataupun kolam renang. "Iya, itu kalau hubungan seksual di kolam renang bisa hamil, kalau berenang saja ya tentu tidak, meskipun dia mengejakulasi sperma di kolam," ungkap Yassin.

Dari penjelasan dr. Yassin ini, dapat kita simpulkan bahwa perempuan yang berenang satu kolam dengan lelaki bisa hamil adalah hal yang keliru. Jangan mudah percaya omongan orang, ya!

SHARE ARTIKEL