Virus Corona Makin Mengerikan di Korsel, Puluhan Orang Meninggal Dunia

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 26 Feb 2020

Virus Corona Makin Mengerikan di Korsel, Puluhan Orang Meninggal Dunia

Salah satu pasien terjangkit virus corona meninggal dunia - Image from www.cnnindonesia.com

Virus Corona semakin hari semakin menggila.

Kini tak hanya berkembang pesat di China saja, Korea Selatan menjadi negara kedua dengan kasus penyebaran virus Corona terbanyak.

Pasca otoritas setempat melaporkan 84 kasus baru di wilayahnya, kini lebih dari 1.000 orang yang positif terinfeksi virus corona di Korea Selatan (Korsel). Jumlah korban meninggal akibat virus corona di Korsel pun terus bertambah, hingga kini sudah berkembang menjadi 12 orang.

Seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, Selasa (25/2/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) melaporkan total 144 kasus baru dalam kurun waktu 24 jam terakhir. 

KCDC melaporkan 60 kasus baru pada Selasa (25/2) pagi serta melaporkan 84 kasus baru lainnya pada sore harinya.

Hingga saat ini, menurut KCDC, total positif terinfeksi virus corona di wilayah Korsel menyentuh angka 1.146 orang.

Angka tersebut diketahui melonjak 30 kali lipat apabila dibandingkan dengan sepekan lalu, atau pada 18 Februari, ketika Korsel mengkonfirmasi 31 kasus virus corona.

Virus Corona Makin Mengerikan di Korsel, Puluhan Orang Meninggal Dunia

Petugas menyemprot desinfektan di kantor Korean Air - Image from news.detik.com

Sekitar 70% dari total kasus virus corona di Korsel bersumber dari dua lokasi, yaitu sekte Gereja Shincheonji Yesus di Daegu dan sebuah rumah sakit bernama Daenam di Cheongdo.

Dua lokasi tersebut ditetapkan sebagai sumber penularan kelompok atau cluster infection untuk virus corona di Korsel

Dari 144 kasus baru yang dilaporkan di Korsel, sekitar 60 kasus di antaranya terdapat di Daegu, dan 56 kasus lainnya tersebar di Provinsi Gyeongsang Utara. 

Pemerintah Korsel kini telah menetapkan Daegu dan Cheongdo sebagai 'zona perawatan khusus' untuk wabah virus corona atau Covid-19.

Selain itu, KCDC juga melaporkan satu pasien lainnya meninggal akibat virus yang berasal dari Wuhan, China ini. 

Pasien tersebut adalah seorang pria berusia 58 tahun yang sedang dirawat di rumah sakit di Cheongdo, yang meninggal dunia pada Selasa (25/2) waktu setempat

Baca Juga: Ngeri, Belum Selesai dengan Virus Corona, China Terancam Wabah Belalang Afrika

KCDC mengkonfirmasi bahwa korban meninggal akibat virus corona di Korsel sejauh ini telah mencapai 12 orang.

Di lain sisi, penyebaran virus corona yang mengkhawatirkan juga terdeteksi di Busan, kota terbesar kedua di Korsel setelah Seoul dengan total 3,5 juta jiwa penduduk. 

Sekitar 22 kasus virus corona yang terkonfirmasi di Busan diyakini berkaitan dengan sebuah gereja bernama Oncheon yang berlokasi di distrik Dongnae.

Penularan virus corona diyakini terjadi ketika para jemaat gereja tengah menghadiri sebuah retreat yang berlangsung selama tiga hari, yang berakhir pada 17 Februari yang lalu. 

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti ada berapa jemaat gereja tersebut yang terinfeksi virus corona.

Sementara itu, pada kasus sekte gereja Shincheonji, otoritas kesehatan Korsel bermaksud untuk memeriksa seluruh pengikutnya, yang diperkirakan mencapai 200 ribu orang. 

Pihak Shincheonji dikabarkan telah bersedia menyerahkan daftar pengikut mereka kepada otoritas Korsel.

KDC juga menambahkan, bahwa hingga Selasa (25/2) waktu setempat, sudah ada 22 pasien virus corona di Korsel yang berhasil sembuh dan telah dipulangkan dari rumah sakit.

Baca Juga: Awas Ada Planet yang Akan Menabrak Matahari, Baca Doa ini Agar Terhindar Bahaya

Bagaimana nasib WNI di Korsel?

Virus Corona Makin Mengerikan di Korsel, Puluhan Orang Meninggal Dunia

Situasi jalanan di Korea - Image from news.detik.com

Menanggapi kasus penyebaran virus corona yang semakin banyak, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi angkat bicara.

Ia meminta warga negara Indonesia ( WNI) yang ada di Korsel untuk tidak panik dalam menghadapi status siaga merah yang ditetapkan oleh Pemerintah Korea Selatan. 

Peningkatan status tersebut dilakukan pasca jumlah penyebaran virus corona yang semakin banyak, "Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul," kata Umar dalam keterangan tertulis yang dilansir dari laman resmi KBRI Seoul, Rabu (26/2/2020).

Koordinasi, tambah Umar, juga terus dilakukan dengan otoritas terkait di Korsel ataupun pemerintah pusat untuk melakukan langkah antisipatif yang diperlukan. 

"Saya percaya bahwa Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel," imbuh Umar.

Baca Juga: Jawaban Menohok para Dokter, Menyikapi Pernyataan Viral KPAI

Cara mencegah penularan virus corona

Meskipun belum ada kasus penularan virus corona di Indonesia, kita tetap harus waspada.

Pasalnya, masa inkubasi virus ini telah berkembang menjadi 27 hari, setelah sebelumnya menyentuh angka 14 hari.

Artinya, selang waktu yang berlangsung antara pajanan terhadap patogen hingga gejala-gejala pertama kali muncul sangatlah panjang.

Terlebih, gejala virus corona menyerupai sakit flu, sehingga sangat sulit bagi kita untuk mendiagnosanya sendiri tanpa bantuan medis.

Oleh karena itu, kita perlu melakukan pencegahan terhadap virus mematikan ini, berikut beberapa pencegahan yang dapat kita lakukan:

1. Hindari menyentuh hewan atau burung.

2. Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan, atau pasar hewan hidup.

3. Hindari kontak dekat baik langsung maupun tidak langsung, dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran pernafasan.

4. Patuhi petunjuk keamanan makanan serta aturan kebersihan.

5. Apabila merasa tidak sehat ketika berada di daerah outbreak terutama demam atau batuk, gunakan masker dan segera kunjungi layanan kesehatan terdekat.

6. Pasca kembali dari daerah outbreak, konsultasikan ke dokter apabila ada gejala demam atau gejala lain. 

7. Informasikan pada dokter tentang riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.

8. Sering-seringlah mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik. Pastikan tangan, jari, dan kuku selalu dalam keadaan bersih dari kuman.

9. Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang kotor.

Selain itu, apabila Anda memiliki penyakit atau gejala tertentu, berusahalah untuk tidak menularkan virus kepada orang lain. 

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk melindungi orang lain agar tidak tertular penyakit:

  • Tetap istirahat di rumah.
  • Hindari kontak dekat dengan orang lain.
  • Tutup mulut serta hidung dengan masker atau tisu ketika batuk dan 
  • bersin. 
  • Buang tisu yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah dan cuci tangan hingga bersih.
  • Bersihkan benda-benda di sekitar Anda.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus pada orang yang terjangkit virus corona. Kebanyakan orang akan sembuh dengan sendirinya. 

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meringankan gejalanya antara lain seperti meminum obat demam, minum banyak air hangat, serta beristirahat.

SHARE ARTIKEL