Ternyata Suami yang Shaleh Bukan Jaminan `Pasti` Bagi Istri

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 13 Apr 2020

Ternyata Suami yang Shaleh Bukan Jaminan `Pasti` Bagi Istri

Suami shaleh bukan jaminan istri mendapatkan nikmat surga - Image from sharechanneltv.com

Wahai para istri 

Surga dan neraka-mu adalah usaha-mu sendiri

Karena kemulian seorang wanita itu tidak dilihat dari dengan siapa ia menikah dan bukan dilihat dari siapa pendampingnya

Suami memanglah kepala keluarga sekaligus kepala rumah tangga, seorang suami kelak di akhirat akan ikut bertanggung jawab atas perilaku-perilaku istri dan anaknya selama hidup di dunia.

Namun tidak dengan seorang istri, ia tak ikut ditanyai pun tidak ikut bertanggungjawab atas semua amal ibadah suaminya. 

Banyak kesalahpahaman disini, bahwa istri yang mendapatkan suami shalihah, maka ia akan turut dijanjikan surga oleh Allah Ta'ala.

Akan tetapi sayangnya... 

Jika saja kedudukan suami di sisi Allah, juga merupakan jaminan baiknya kedudukan istri, maka sudah pastilah istri Nabi Nuh dan Istri Nabi Luth yang paling berbahagia.

Mereka berdua berpaling dari Allah dan menentang ajaran suaminya, tapi mereka ikut masuk surga bersama suami mereka. 

Maka kasihan sekali Asiyah binti Muhazim, istri Fir’aun, yang berjuang dengan keimanannya, tapi ikut masuk neraka bersama Fir’aun.

Baca Juga: Hal yang Selalu Dilupakan Suami Istri, Padahal Bikin Rumah Tangga Awet

Wahai para istri, ketahuilah surga dan nerakamu adalah usahamu sendiri. Oleh karena itu, beramal dan bertakwalah dengan ilmu. Karena sejatinya suamimu hanyalah kawan pendamping.

Saling menasehati dan menguatkan, agar tetap di jalan Allah Ta'ala, meskipun perjalanan itu sangat jauh.

Wahai para istri, jangan sekali-kali membuat sombong dan juga lalai dengan kedudukan yang dimiliki suamimu. Tetaplah menuntut ilmu dan beramal, sebab masing-masing orang memetik amalnya sendiri.

Baca Juga: Sudah Menikah Lama Tapi Kok Nggak Kaya-kaya?

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺍﻋْﻤَﻠُﻮﺍ ﻓَﻜُﻞٌّ ﻣُﻴَﺴَّﺮٌ ﻟِﻤَﺎ ﺧُﻠِﻖَ ﻟَﻪُ ، ﺃَﻣَّﺎ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﺴَّﻌَﺎﺩَﺓِ ﻓَﻴُﻴَﺴَّﺮُ ﻟِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﺴَّﻌَﺎﺩَﺓِ ، ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﺸَّﻘَﺎﺀِ ﻓَﻴُﻴَﺴَّﺮُ ﻟِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﺸَّﻘَﺎﻭَﺓِ

Artinya: "Beramal-lah kalian! Sebab semuanya telah dimudahkan terhadap apa yang diciptakan untuknya. Adapun orang-orang yang bahagia, maka mereka akan mudah untuk mengamalkan amalan yang menyebabkan menjadi orang bahagia. Dan mereka yang celaka, akan mudah mengamalkan amalan yang menyebabkannya menjadi orang yang celaka” (HR. Bukhari)

Wallahu a’lam bis-shawab

SHARE ARTIKEL