Apa Perbedaan Nuzulul Quran dan Malam Lailatul Qadar?

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 09 May 2020

Apa Perbedaan Nuzulul Quran dan Malam Lailatul Qadar?

Perbedaan Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar - Image from www.youtube.com

Jangan samakan kejadian yang berbeda.

Banyak masyarakat yang menganggap bahwa Nuzulul Quran dan Malam Lailatul Qadar itu sama, meskipun sekilas sama tapi keduanya sangat berbeda.

Sebagian besar umat Islam di Indonesia mempercayai bahwa malam Nuzulul Quran, yang biasa diperingati setiap 17 Ramadhan, merupakan malam diturunkannya Al-Quran. 

Akan tetapi, ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama perihal kapan dan cara Al-Quran diturunkan.

Memang, bulan suci Ramadhan dikenal sebagai bulan Al-Quran.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ

Artinya: “Bulan Ramadhan yang di dalamnya–mulai--diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan yang bathil.” (QS Al-Baqarah: 185)

Akan tetapi, menurut Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis, hari turunnya Al-Quran sebenarnya bukanlah seperti malam Nuzulul Quran yang dikenal sekarang ini.

Dalam sebuah hadis, disebutkan dalam tafsir, Imam Ahmad bin Hanbal berkata, Abu Sa’id Maula Bani Hasyim telah bercerita kepada kami, ‘Imran Abul ‘Awwam telah bercerita kepada kami, dari Qatadah, dari Abul Malih, dari Watsilah yaitu Al-Asqa’, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أنزلت صحف إبراهيم في أول ليلة من رمضان ، و أنزلت التوراة لست مضين من رمضان و الإنجيل لثلاث عشر خلت من

رمضان و أنزل الله القرآن لأربع و عشرين خلت من رمضان

Artinya: “Suhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadhan, Taurat diturunkan pada enam Ramadan, Injil diturunkan pada tiga belas Ramadhan, dan Allah menurunkan Al-Quran pada dua puluh empat Ramadhan.”

Adapun masyarakat Indonesia hanya terbiasa merayakan malam Nuzulul Quran dengan malam 17 Ramadhan.

Baca Juga: Ingat, Hari ini Malam Nuzulul Qur`an, Perbanyak Amal Berikut

Teori Diturunkannya Al-Quran

Terdapat tiga teori yang menjelaskan tentang Nuzulul Qur'an.

Teori pertama, pada malam Lailatul Qadar, Al-Qur’an diturunkan dalam jumlah serta bentuk yang utuh dan komplet kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam ke langit dunia (sama' al-dunnya).

Setelah itu, dari langit dunia, Al-Qur’an diturunkan ke bumi secara bertahap sesuai kebutuhan selama 20/23/25 tahun.

Teori kedua, Al-Qur’an diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun (Lailatul Qadar hanya turun sekali dalam setahun). Setelah itu baru dibacakan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sesuai kebutuhan.

Teori ketiga, Al-Qur’an turun pertama kali pada malam Lailatul Qadar. Selanjutnya, Al-Quran diturunkan ke Bumi secara bertahap dalam waktu yang berbeda-beda.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! ini 10 Waktu Doa Paling Mustajab di Bulan Ramadhan

Teori pertama adalah teori yang paling masyhur (populer) dan didukung banyak ulama. Teori ini diperkuat dengan banyaknya hadits shahih.

Teori kedua dipelopori oleh al-Muqatil dan Abu Abdillah al-Halimi dalam kitab Minhaj, juga al-Mawardi dalam tafsirnya. Sedangkan teori ketiga dikemukakan oleh al-Sya’bi, dkk.

Semua teori tersebut sepakat bahwa Al-Qur’an “diturunkan” (munazzal) pada malam Lailatul Qadar. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat, apakah ia diturunkan sekali dalam Lailatul Qadar atau lebih.

SHARE ARTIKEL