Cara Menghitung Siklus Haid yang Benar 100% Tepat

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 01 Nov 2019

Cara Menghitung Siklus Haid yang Benar 100% Tepat

Ilustrasi siklus haid - Image from magunga.com

Siklus haid adalah rentang waktu mulai dari hari pertama haid bulan ini sampai pada hari pertama haid pada bulan berikutnya.

Setiap perempuan yang mencapai usia subur paling tidak akan mengalami haid satu bulan sekali. Akan tetapi, tidak semua perempuan bisa memprediksi kapan datangnya haid mereka.

Padahal jika Anda mengetahui kapan tepatnya haid Anda dimulai, Anda akan lebih cepat menyadari jika sewaktu-waktu Anda telat haid. Hal ini tentu tidak hanya berguna untuk wanita yang sedang merencanakan kehamilan saja, akan tetapi juga untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan kesehatan pada diri Anda. Lalu bagaimana cara menghitung siklus haid yang benar? Simak baik-baik penjelasan berikut ya..

Siklus Haid yang Normal

Satu kali masa haid rata-rata berlangsung antara tiga sampai tujuh hari lamanya. Nah, dari sini dapat kita ketahui bahwa siklus menstruasi merupakan rentang waktu mulai dari hari pertama haid di bulan ini sampai dengan hari pertama haid di bulan berikutnya.

Biasanya siklus haid yang normal terjadi setiap 28 hari sekali, namun terkadang ada pula wanita yang siklus haidnya setiap 21 hingga 35 hari. Jadi haid Anda masih terhitung normal jika muncul di mana saja di antara rentang waktu yang sudah disebutkan.

Lalu seperti apakah siklus-haid Anda? Apakah normal atau justru Anda mempunyai siklus haid tidak teratur? Berikut cara menghitung siklus haid yang benar.

Anda dapat memulai dari hari pertama darah haid Anda keluar di bulan ini. Hal ini berarti bercak coklat atau flek yang biasanya muncul beberapa hari sebelum haid tidak termasuk hitungan ya..

Kita ambil contoh hari pertama haid Anda di bulan ini pada tanggal 15 Oktober, jangan lupa untuk memberi tanda di kalender. Selanjutnya, tunggulah hingga haid Anda berakhir. Saat bulan depan Anda haid lagi, maka catat kembali tanggalnya, misalnya di tanggal 12 November. Inilah awal siklus haid Anda yang baru.

Lalu hitunglah rentang waktu antara hari pertama menstruasi sebelumnya yaitu tanggal 15 Oktober sampai satu hari sebelum menstruasi Anda di bulan berikutnya yaitu tanggal 11 November. Ingat ya, jangan hitung sampai tanggal 12 karena pada hari itu Anda sudah menstruasi lagi sehingga hal ini akan terhitung ke siklus haid bulan selanjutnya.

Nah setelah dihitung, dari tanggal 15 Oktober sampai 11 November berjarak 28 hari. Kemudian jarak hari inilah yang menunjukkan siklus haid Anda, yaitu per 28 hari sekali. Dari sini Anda dapat mengetahui apakah siklus Anda termasuk siklus haid pendek atau siklus haid panjang.

Baca Juga : Cara Mengecek Masa Subur Wanita Setelah Haid Agar Cepat Hamil

Siklus Haid Tidak Teratur

Bagi Anda yang memiliki siklus haid tidak teratur, Anda mungkin bingung bagaimana cara menentukan atau cara menghitung siklus haid. Misalnya begini, siklus haid Anda bulan ini per 29 hari sekali, akan tetapi siklus di bulan berikutnya terhitung lebih cepat menjadi per 24 hari, atau justru lebih lama lagi selama 35 hari.

Sebenarnya cara menghitung siklus haid teratur maupun tidak teratur itu sama saja, hal yang jadi kuncinya adalah tetap menghitung rentang waktu antara hari pertama haid Anda di bulan ini sampai satu hari sebelum menstruasi Anda di bulan selanjutnya.

Akan tetapi bedanya jika Anda memiliki menstruasi tidak teratur, maka dianjurkan untuk mencatat siklus haid Anda minimal selama enam bulan berturut-turut, kemudian bagi rata-ratanya. Nah, hasil akhir yang Anda dapatkan itulah yang kemudian menjadi patokan siklus haid Anda per bulannya. Jika siklus haid Anda termasuk tidak teratur, minumlah ramuan tradisional untuk membantunya, baca disini : 5 Jamu Pelancar Haid yang Sudah Terbukti Ampuh Sejak Zaman Dulu, Selamat mencoba..

Itulah pembahasan mengenai cara menghitung siklus haid normal dan siklus haid tidak teratur. Hal yang harus Anda perhatikan adalah jika Anda memiliki siklus haid yang terlalu panjang, atau haid yang tidak teratur maka segera konsultasikan hal tersebut ke dokter spesialis. Semoga bermanfaat.

SHARE ARTIKEL