4 Jawaban Mendasar Saat Anak Bertanya Tentang Allah
Penulis Unknown | Ditayangkan 29 Jul 2015Mengajarkan tentang agama kepada anak sejak usia dini memang sangat diperlukan dan itu adalah tugas kedua orang tua dari anak tersebut.
Terutama mengenalkan tentang hakikat Allah SWT. kepada anak-anak.
Namun, terkadang orang tua bingung untuk menerangkan agar kalimatnya mudah dicerna oleh anak-anak.
Terkadang anak-anak juga sering melontarkan pertanyaan kritis yang terkadang sulit untuk dijawab oleh orang tuanya.
Mulai pertanyaan besar tentang hakikat Allah SWT hingga hal-hal sederhana yang kadang tak terpikirkan oleh orang dewasa.
Lalu bagaimana cara orang tua menjawab pertanyaan anak seperti, siapa Allah itu?
Allah itu seperti apa? Di mana Allah, mengapa tak terlihat? Mengapa kita harus menyembah Allah?
Tak semua orang tua memiliki jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Para orang tua pasti akan kesulitan mencari kalimat serta bahasa yang pas untuk menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.
Sebagian orang tua memilih marah atau menyuruh anaknya berhenti menanyakan hal-hal semacam itu.
Padahal, sikap itu tidak tepat. Anak tetap akan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya.
Bisa jadi, sikap orang tua yang semacam itu akan membuat anak mencari jawaban ke sumber yang salah atau tidak percaya lagi pada orang tua.
Jika orang tua belum mengetahui jawabannya, bersikaplah jujur dan jangan memberi keterangan yang salah.
Orang tua bisa mengajak anak untuk bersama-sama mencari jawabannya, lewat buku, media, atau bertanya kepada ahlinya.
Berikut adalah 4 jawaban untuk menjawab pertanyaan anak tentang Allah yang sesuai dengan bahasa anak-anak :
1. “Ayah, Bunda, Allah itu apa sih?”
Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya.
Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu.
Semua itu ada karena ada yang menciptakan. Dan yang menciptakan semua itu adalah Allah.
2. “Ayah, Bunda, bentuk Allah itu seperti apa?”
Adek tahu ‘kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.
Nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat.
Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan.
Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis
[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11)
3. “Ayah, Bunda, Allah itu ada di mana?
Nak, Allah itu bersemayam di Arasy. Allah dekat dengan kita.
Allah itu selalu meliputi hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati kamu, Sayang.
Jadi, kekuasaan Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.
Mari kita perhatikan firman Allah Swt berikut “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas ´Arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. dan dia bersama kamu di mana saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadid: 4).
“Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?. Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?” (QS. Al-Mulk: 16-17).
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)
Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. (Q.S. Al-Hadiid: 4)
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 115)
Allah sering lho bicara sama kita..misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang…
Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah: 213)
4. "Ayah, Bunda kenapa kita harus nyembah Allah?”
Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita.
Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, ‘kan Ayah sama Bunda gak akan bisa bayar.
Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita.
Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah.
Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek.
Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut: 6)
Quran Menjawab Tuhan Ada di Mana
Sebelumnya Al-Quran telah menjelaskan sifat tuhan secara umum, yaitu bahwa tuhan itu tidak sama dengan apa pun.
Lam yakun lahu kufuwan ahad, tidak ada satu pun yang sekufu dengan tuhan.
Laisa kamitslihi syai’un, tidak ada sesuatu pun yang menyerupi tuhan.
Misalnya disebutkan dalam Quran lafadz yadullahi yang artinya tangan tuhan.
Benarkah tuhan punya tangan, ataukah hanya makna kiasan saja?
Jawabnya, benar tuhan punya tangan sungguhan dan bukan kiasan.
Tetapi tangannya tidak sama dengan tangan manusia.
Kita tidak menolak keadaan tuhan yang punya tangan dengan jalan mentakwilkannya dengan makna lain seperti kekuasaan.
Tidak perlu ditakwilkan seperti itu, karena dengan cara itu kita malah sudah mulai mengarang tentang diskripsi tuhan.
Dan mentakwilkan tangan tuhan dengan makna lain seperti kekuasaan tuhan, merupakan sebuah kesalahan fatal.
Lalu bagaimana?
Kita tetap terima bahwa tuhan punya tangan sesungguhnya, bukan kiasan. Tetapi tangan-Nya itu tidak sama dengan apa pun.
Baik ukurannya, massanya, struktur kimianya, DNA-nya, atau semua halnya. Laisa kamitslihi syai’un, wa lam yakun lahu kufuwan ahad.
Benarkah Allah Ada di mana-mana?
Sebaliknya, tentang keterangan bahwa Allah SWT itu ada di mana-mana, sama sekali kita tidak mendapatkan dalil yang sharih. Paling jauh ada ayat berikut ini saja:
Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid: 4)
Namun kata ma’a tidak berarti menunjukkan tempat seseorang berada.
Sebab dalam percakapan kita bisa mengatakan bahwa aku menyertaimu, meski pada kenyataannya tidak berduaan.
Sebab kebersamaan Allah SWT dalam ayat ini adalah berbentuk muraqabah atau pengawasan.
Seperti ketika Rasulullah SAW berkata kepada Abu Bakar ra di dalam gua,"Jangan kamu sedih, Allah beserta kita." Ini tidak berarti Allah SWT ikut masuk gua. Juga ketika Musa as berkata, "Bersamaku tuhanku," tidak berarti Allah SWT ada di pinggir laut merah saat itu.
Jikalau kamu tidak menolongnya maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir mengeluarkannya sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." (QS At-Taubah: 40)
Musa menjawab, "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku." (QS As-Syu’ara: 62).
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Semoga bermanfaat dan menjadi pahala, serta dapat cepat terwujudnya generasi muslim bertauhid, dan cerdas.