Viral Bocah 14 Tahun di Madura Nikahi Wanita Lebih Tua Darinya
Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 27 Jan 2020Pernikahan dini - Image from tribunnews.com
Jiwa-jiwa jomblo meronta nih
Yang cowok masih 14 tahun sedang kan yang cewek masih 20 tahun, sama-sama masih bocah. Bagaimana ya perjalanan rumah tangganya nanti? Akankah menambah presentase perceraian? Mari kita doakan saja agar sakinah mawadah dan warahmah.
Viral pernikahan bocah di Madura yang masih berusia 14 tahun viral di media sosial beberapa saat lalu.
Netizen memperbincangkan tulisan cerita yang diunggah oleh seorang pihak wedding organizer (WO) acara.
Pihak WO ini menyebut dan mengungkap cerita tentang keduanya.
Apa yang terjadi pada acara pernikahan dini ini sebenarnya?
Diketahui, pernikahan beda usia memang sering kali terjadi di Indonesia.
Kadang, beberapa pernikahan membuat kita kaget.
Contohnya remaja laki-laki usia 16 tahun yang menikahi seorang nenek berusia 71 tahun dengan alasan ‘cinta’.
Nah, kali ini ada pernikahan yang juga menghebohkan.
Pernikahan beda usia kali ini melibatkan bocah laki-laki 14 tahun dan seorang wanita dewasa 20 tahun.
Kisah pernikahan beda usia ini awalnya dibagikan oleh akun Facebook bernama Gian Aditya pada Sabtu (2/11/2019).
Gian Aditya merupakan seorang wedding organizer yang baru saja merias pengantin itu.
Lewat akun Facebook-nya, ia mengunggah potret kedua mempelai pasangan tersebut sembari menuliskan ucapan selamat.
Ia juga menyelipkan guyon soal malam pertama pasangan itu.
"Semawa buat adek kecil...
Yg cowok berumur 14-15. Yg cwek umur 19-20
Pas engak apah malem pertama jyeh (kayak apa tuh malam pertamanya),"
Melihat dari Facebook Gian Aditya, pernikahan dini tersebut terjadi di Pelengaan, Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur.
Tentu saja, tak lama unggahan Gian ini menuai beragam komentar dari para netizen.
Beragam komentar pun terlihat ramai menghiasi kolom komentar unggahan Gian ini.
anak kecil nikahi remaja dimadura - Image from facebook.com
Baca Juga:
- Diet Dibayar Nyawa! Orang-orang Ini Tewas Setelah Jalani Diet Ekstrem
- Diduga Terjangkit Virus Corona, Orang ini Dilarikan ke RSHS Bandung
Sebagian besar mereka menyoroti perbedaan usia di antara mempelai pria dan wanita tersebut.
"Jiwa jomblo ku meronta-meronta."
"Cewek lebih tua dari cowoknya yang masih bocah banget tapi di mataku mereka berdua sama-sama bocah."
"Ada apa dengan dunia ini? Yang muda ngegas banget nikah. Gua yang tiap pulang ditanya kapan nikah biasa aja."
Di Indonesia sendiri telah mengatur masalah pernikahan dalam UU No. 1 Tahun 10974 tentang perkawinan.
Disebutkan dalam situs Kementerian Agama, jika usia minimal untuk menikah bagi pria ialah 19 tahun, sedangkan wanita 16 tahun.
Namun menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), usia menikah yang dianjurkan ialah 20 - 25 tahun bagi wanita, dan 25 - 30 tahun bagi pria.
Hal ini tentunya didasari oleh berbagai pertimbangan, mulai dari kesiapan fisik maupun mental.
Sisi psikolog
Perbedaan usia yang cukup jauh, 20 tahun, dianggap kurang ideal untuk menjalin ikatan pernikahan.
Jatuh cinta memang hak semua orang, termasuk jika kita mencintai orang yang usianya terpaut cukup jauh.
Namun menurut psikolog Ine Andriyani Aditya, pernikahan dengan pasangan beda usia, apalagi jika satu pihak masih remaja, sebaiknya tidak dilakukan.
Ine mengatakan, usia remaja adalah peralihan menuju fase dewasa sehingga secara psikologis mereka belum stabil.
Keputusan menikah adalah keputusan besar sehingga dituntut pemikiran mendalam dan bijak.
"Remaja yang menikah seperti memaksa mereka untuk dewasa sebelum waktunya.”
“Apalagi bila nantinya memiliki anak, tanggung jawabnya lebih besar," kata psikolog dari lembaga psikologi SATU Consulting ini.
Seorang remaja juga sedang dalam masa mencari identitas diri, salah satu caranya adalah membandingkan diri dengan teman lainnya.
Jika mereka sudah berstatus sebagai istri atau suami, bisa membuat mereka seperti tidak punya teman.
"Akibatnya remaja kesulitan mencari pembanding dan berisiko tidak menemukan jati dirinya.”
“Anak yang tidak punya jati diri akan mudah diombang-ambingkan situasi sekitar.”
“Kondisi ini tentu tidak sehat untuk perkembangan remaja yang masa depannya masih panjang," paparnya.
Perbedaan usia yang terlalu jauh juga dikhawatirkan mengakibatkan perbedaan visi.
Sesuai usianya, seorang remaja biasanya masih ingin bersenang-senang.
"Beda sekali dengan orang dewasa yang mungkin ingin lebih tenang, menata masa depan, atau dalam kasus ini mulai memikirkan masa tua.”
“Kasihan sekali kalau remaja harus menghadapi ketidakseimbangan ini," kata Ine.
Bila berkaca ke belakang pernikahan beda usia cukup banyak dilakukan di masyarakat sejak zaman dulu.
Namun menurut Ine, kondisi remaja sekarang sudah berbeda.
"Kondisi dulu dan sekarang berbeda.”
“Remaja saat ini memiliki tuntutan, impian, dan harapan yang sangat banyak," kata Ine.
Karena itu, Ine menyarankan remaja tidak menikah dulu, kecuali dengan pertimbangan matang orang tua dan dirinya.