Mulia, Guru ini Rela Lintasi Hutan Gelap Sejauh 30 KM, Demi Mengajar Muridnya
Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 17 Feb 2020Perjuangan bu guru di Ranu Pane harus berjalan 30 KM - Image from jatimtimes.com
Walau hanya ada 6 murid namun tak mengurangi niat guru satu ini
Sungguh pengorbanan guru ini mulia sekali rela mengajar padahal jarak yang ditempuh hingga 30 KM. Harus masuk keluar hutan, padahal juga murid yang harus di ajarnya hanya 6 siswa. Tetapi hal ini tak menghalangi niatnya untuk memperjuangkan masa depan muridnya.
Namanya Ermawati S.Pd. Setiap hari harus menempuh jarak 30 KM dari Senduro menuju Ranu Pane untuk bertemu dengan muridnya yang hanya berjumlah 6 orang.
Wanita berusia 38 tahun ini mengajar di Madrasah Ibtida'iyah (MI) Thoriqul Huda desa Ranu Pane, yang jaraknya sekitar 30 KM dari tempat tinggalnya di Senduro.
"Dalam seminggu saya mengajar disini 3 hari, 3 hari yang lain ada guru lainnya. Saya bergantian untuk mengajar di sekolah ini. Dan muridnya hanya 6 orang saja," kata Ermawati kepada media ini.
Menurut Ermawati, kehadirannya di Ranu Pane bukan sekedar untuk mengajar, namun lebih kepada kedekatan dengan anak didiknya di sekolah itu.
Tidak jarang, sejak berangkat sampai ke Ranu Pane hujan deras disertai angin dan harus melintas di gelapnya hutan TNBTS yang sangat lebat.
Baca Juga:
- Nekat, Pasangan Kekasih ini Bekerjasama Curi Motor di Malang
- Peringatan, Gunung Merapi Diprediksi Akan Meletus Lagi
"Sering saya tidak pulang kalau sesudah mengajar kemudian hujan deras, saya harus pulang besoknya lagi. Begitu saya tidak pulang, kadang saya diajak berkebun oleh warga disini. Kami semua dekat seperti keluarga dengan orang tua anak-anak disini," kata Ermawati.
Ketika kunjungan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, siswa di sekolah itu kemudian dipulangkan lebih awal. Dan terlihat seorang siswanya bergelayutan pada Ermawati, walau ditempat itu ada orang tuanya.
"Kalau di Ranu Pane hujan deras kadang kami dihubungi wali murid agar tidak ke Ranu Pane, karena di samping jaraknya jauh, muridnya kadang juga tidak masuk. Maklum masih kecil semua," ujar Ermawati.
MI Thoriqul Huda memang relatif masih baru. Baru dibuka pada bulan juli lalu. Namun TK Perwanida yang ada di Ranu Pane jumlahnya siswanya cukup banyak, sehingga tahun depan dipastikn muridnya akan bertambah.
"Mereka punya semangat yang luar biasa. Dulu saya pernah ada acara PPG di Bali, tiap hari anak-anak kirim pesan suara lewat WhatsApp, bertanya kapan pulangnya," ujar Ermawati, sambil memeluk salah seorang siswanya.