Ngeri! Challenge Berbahaya TikTok ini Makan Korban, Dari Patah Tulang Hingga Gegar Otak

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 18 Feb 2020

Ngeri! Challenge Berbahaya TikTok ini Makan Korban, Dari Patah Tulang Hingga Gegar Otak

TIK-TOK - Image from facebook.com

Lagian ada-ada saja, nyawa dibuat mainan

Kalau sudah begini bagaimana, pengen viral harus korban nyawa dahulu.

Sempat trending tantangan challenge di TikTok ini berbahaya sudah memakan korban jiwa, ada pula yang gegar otak dan patah tulang, sudah banyak korban mulai dari dewasa, remaja bahkan anak-anak.. Apa yang dicari dari ini, malang kerugian yang didapat.

Seorang anak di Cherry Hill, Camden, New Jersey dilaporkan mengalami trauma di bagian kepala.

Stacy Shenker, ibu dari anak tersebut mengatakan, saat melakukan challenge itu, anaknya tergeletak di lantai, ia tak bereaksi terhadap apapun.

Hingga akhirnya, pihak sekolah menelpon ambulans dan membawa putra Stacy yang masih berusia 13 tahun itu ke rumah sakit.

Anak itu lalu menjalani perawatan di rumah sakit Universitas Cooper di Camden, New Jersey.

"Diduga mengalami gegar otak akibat benturan keras di batok kepala bagian belakang," ujar Stacy, dikutip TribunJabar.id dari Fox5, Senin (17/2/2020).

Tak hanya putri Stacy, challenge tersebut juga memakan korban lain. Ada seorang remaja di Ozark, Alabama, Amerika Serikat mengalami patah tulang pergelangan tangan.

Gadis 12 tahun itu melakukan skullbreaker challenge bersama kedua temannya. Sementara itu, menurut laman NBC, seorang remaja putri di Miami juga mengalami cedera akibat melakukan tantangan tersebut.

Akibatnya, ia pun harus dilarikan ke rumah sakit.

"Saya melompat sangat tinggi, dan saya ingat mereka menendang kaki saya," ujar remaja putri itu.

Pada dasarnya, skullbreaker challenge adalah tantangan atau lelucon yang berbahaya.

Challenge ini dilakukan oleh tiga orang

Orang yang ditengah akan melompat secara vertikal setinggi mungkin.

Oleh kedua orang di sisi kanan dan kirinya, kaki orang yang melompat itu kemudian akan dijegal atau didorong ke depan.

Akibatnya, orang yang melompat itu jatuh. Bagian kepala dan punggung adalah yang lebih dulu mendarat.

Ternyata, challenge tersebut memang bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian.

Hal itu dikatakan oleh Dokter Spesialis Ortopedi yang juga Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT.

"Ini bukan bahaya lagi. Fatal bisa menyebabkan kematian dan kecacatan/kelumpuhan akibat cedera tulang belakang.

Baca Juga:

Challenge itu berbahaya lantaran bagian kepala, leher, atau punggung yang kena benturan bisa menyebabkan efek serius.

Jika benturan terjadi di area kepala bisa menyebabkan perdarahan di otak. Lalu, jika benturan di leher, dapat mengakibatkan cedera vertebra cervical.

Cedera tersebut dapat mengakibatkan kelumpuhan otot pernafasan dan mengakibatkan kematian karena gagal nafas.

Kemudian, jika mengalami benturan di punggung, dapat terjadi patah tulang pada vertebra thorakal dan lumbal, serta cedera medulla spinalis yang bisa mengakibatkan kelumpuhan.

Adib pun mengimbau agar masyarakat tak melakukan tantangan tersebut.

Hal senada juga dikatakan oleh Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dari Departemen Medik Orthopaedi dan Traumatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof. DR. dr. Achmad Fauzi Kamal, SpOT(K).

Ia mengatakan, skullbreaker challenge juga bisa menyebabkan diskolasi.

"Kalau kematian mendadak, karena cedera otak atau dislokasi cervical 1-cervical 2 atau sekitarnya yang menyebabkan cedera sumsum tulang belakang sebagai kardiorespirasi (sistem jantung dan sistem pernapasan)," ujarnya.

Achmad juga mengatakan, skullbreaker challenge dapat berujung kematian. Hal itu terjadi karena korban mengalami benturan dengan benda keras.

"Untuk di tulang ekor (jatuh duduk), bila tulangnya kuat kemungkinan tidak berdampak lumpuh. Tapi, bila tulangnya ada kelainan, gaya benturannya akan menyebabkan fraktur pada tulang yang ada kelainan dengan atau tanpa cedera saraf," ujar dia.

SHARE ARTIKEL