Peringatan, Gunung Merapi Diprediksi Akan Meletus Lagi
Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 14 Feb 2020Gunung Merapi - Image from www.tribunnews.com
BPPTKG peringatkan gunung merapi akan meletus lagi
Telah terjadi erupsi di gunung merapi. Peringatan untuk masyarakat harus lebih hati-hati khusus yang tinggal di sekitar merapi karena gunung meletus bisa terjadi kapan saja. BPPTKG mendeteksi tanda ada suplai magma yang berada di gunung
Gunung Merapi diprediksi bakal kembali meletus sebagai tanda masih ada suplai magma di gunung tersebut.
Letusan Gunung Merapi yang terjadi pukul 05.16, Kamis (13/2/2020) pagi merupakan bagian fase ke-7 dari kronologi aktivitas erupsi Merapi periode 2018-2019. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida.
Ia menyebut sebelumnya pada periode September hingga November 2019, Merapi telah mengalami letusan sebanyak empat kali diiringi aktivitas kegempaan vulkanik dalam.
"Pada pertengahan Desember 2019 hingga pertengahan bulan Januari 2020 kembali terjadi peningkatan aktivitas kegempaan vulkanis dalam kemudian diikuti peningkatan.
Ia menyebut kejadian letusan serupa diprediksi masih bakal terjadi sebagai indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih berlangsung.
"Ancaman bahaya letusan berupa lontaran material vulkanik dan awan panas ada di radius jangkauan 3 km," tambahnya. Meski begitu ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Baca Juga:
- Bukan Virus Corona, Wabah Virus Lebih Mematikan ini yang Darurat di Indonesia
- Hati-Hati, Modus Baru Pembobolan Rekening Nasabah Hingga Milyaran Rupiah
Namun warganet juga ada yang berkomentar lucu terhadap kejadiannya erupsinya gunung merapi kali ini.Salah satunya istilah "Merapi batuk" yang banyak dipakai warganet.
Sejak munculnya penampakan kolom abu yang membumbung tinggi ke langit, #Merapi mulai banyak di cuitkan, hingga menempati posisi teratas daftar trending topics.
Di antara cuitan yang mengandung tagar Merapi, dibanding erupsi, banyak akun yang menyebut gunung berapi tersebut batuk. Beberapa di antara mereka pun mencoba menenangkan diri karena setidaknya "batuk" Merapi itu tidak "berdahak", alias mengeluarkan lava, lahar, atau beragam material berbahaya.
"Batuknya jangan lama-lama ya. Semua sayang kok sama Merapi. Kita baik kok. Biasanya kalau kita batuk, dibilang "ess teroos", buat kamu mah kita doain biar batuknya sembuh. Jangan sampai batuknya berdahak. Amin #Merapi,"
Cuit
@FauziIbmi
"Pagi ini Sukadmin mendengar kabar kalau #Merapi batuk lagi. Semoga hanya batuk saja, ya, enggak pakai "dahak" batuknya,"
Tulis
@bersukariatour
Sementara itu, sejumlah warganet yang lain mengaku merasa ngeri mengetahui Merapi sedang "batuk".
"Gunung Merapi kalau batuk nyeremin,"
Komentar
@susi_ssy0
Namun di sisi lain, warganet yang tampaknya tinggal tak jauh dari lereng Gunung Merapi menganggap "batuk" Merapi ini sebagai hal yang biasa.
"#merapi sudah biasa batuk atau bersin, bagi masyarakat sekitar sudah tidak "gumun" [heran], aktivitas berjalan normal seperti biasa,"
Tulis
@hendrawati_mada.
"Merapi biasa batuk, bahaya malah kalau diem-diem bae,"
Ungkap
@PowerMotivator