Stop Main TikTok, ini Dosanya Menurut Penjelasan Ustadz Somad
Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 18 Feb 2020Penjelasan Hukum Main Tik Tok Menurut Ustadz Abdul Somad, Masih Mau Main ? - Image from instagram.com
Apa tidak sia-sia waktumu?
Apa gunanya bermain TikTok hingga berjam-jam, melupakan waktu sholat, hingga seperti kejadian kemarin emak-emak yang berjoget ala TikTok di dalam masjid. Naudzubillah betapa banyaknya orang yang semakin terjangkit penyakit yang sedang marak ini.
Tik Tok sendiri adalah salah satu aplikasi yang sangat digandrungi millennials, generasi Z dan anak-anak kecil jaman now
Aplikasi ini memberikan special effects unik dan menarik yang dapat digunakan oleh penggunanya dengan mudah sehingga dapat membuat video pendek.
Aplikasi sosial video pendek ini memiliki dukungan musik yang banyak sehingga penggunanya dapat melakukan performanya dengan tarian atau gaya bebas.
Sementara mobile legends adalah game mobile bergenre MOBA (Massive Online Battle Arena).
Dengan tegas Ustadz Abdul Somad meminta agar berhenti main dua hal ini.
"Berhentilah bermain Mobile Legends, berhentilah main Tik Tok, berhentilah main game online" tegasnya dalam sebuah ceramahnya
Menurut UAS hal itu hanya menghabiskan waktu saja dan tak ada manfaatnya. "24 jam, 12 jam siang, 12 jam malam. Dibagi 3, 8 jam kerja, 8 jam tidur, 8 jam entah bikin apa," kata Somad dalam bahasa melayu.
Menurutnya waktu yang terbuang sia-sia itu akan dipertanggungjawabkan di hari kemudian.
"Salah satu pertanyaan malaikat adalah umur kau kemanakan," katanya.
Baca Juga:
- Viral, Tak Beradab Ibu-Ibu Joget Ala Tiktok di Dalam Masjid
- Peringatan, Gunung Merapi Diprediksi Akan Meletus Lagi
Dalam ceramah lainnya Ustadz Abdul Somad juga sempat menyinggung terkait musik disko yang sering diputar saat senam.
"Musiknya musik diskotik yang membangkitkan (gairah), biasanya dipaki orang setelah minum pil anjing gila, makanya bawaanya mau goyang aja" katanya.
Menurutnya Islam tak melarang olahraga seperti pencak silat, judo atau karate.
Namun jika dicampurkan dengan musik (disko) maka seperti mencampurkan hak dengan yang batil.
"Sebenarnya orang yang ikut senam iku bukan karena musiknya tapi instruktur senamnya pakai pakaian ketat," kelakar UAS disambut tawa jamaahnya.
Selain itu UAS juga pernah menyampaikan soal dosa jariah. Yaitu dosa yang terus mengalir.
"Karena apa karena dia telah mengirim gambar-gambar yang membangkitkan hawa nafsu," katanya.
Allah Menjelasakan di Dalam Al-Quran dan Hadits tentang Menyia-nyiakan Waktu
Waktu sangatlah berharga. Begitu berharganya waktu, menyia-nyiakannya adalah bentuk puncak kerugian, bahkan lebih berbahaya dari kematian.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata :
إضاعةُ الوقت أشدُّ من الموت ؛ لأنَّ إضاعة الوقت تقطعك عن الله والدار الآخرة، والموتُ يقطعك عن الدنيا وأهلها
Artinya: “Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya”. (Al-Fawaid hal 44)
Sibukkan diri dengan hal positif dan bermanfaat
Perhatikan perkataan emas yang dinukil oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berikut:
وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ
Artinya: “Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, PASTI akan disibukkan dengan hal-hal yang batil” (Al Jawabul Kaafi hal 156)
Ini adalah kaidah dalam kehidupan. Apabila waktu kita tidak diisi dengan kegiatan positif, pasti diisi oleh kegiatan negatif.
Paling minimal diisi dengan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Buat program, rencana serta target hidup ke depan agar hari-hari kita selalu terisi oleh hal-hal dan kegiatan yang positif.
Hendaknya kita perhatikan dan kita atur dengan baik, waktu dan umur yang telah Allah berikan kepada kita. Mayoritas manusia banyak lalai dan menyia-nyiakan waktu.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Artinya: “Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (HR. Bukhari no. 6412)
Demikian semoga bermanfaat