Bahan Utama Masakan, Ternyata Bawang Putih Berbahaya Bagi Kesehatan

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 13 Dec 2019

Bahan Utama Masakan, Ternyata Bawang Putih Berbahaya Bagi Kesehatan

Bawang putih mengandung cacing - Image from mediavalid.online

Tak menyangka, bawang putih yang katanya juga bisa sembuhkan penyakit, juga bisa berbahaya bagi kesehatan.

Parahnya dapat hingga sebabkan kerusakan pada ginjal, ternyata ini kandungan yang sebabkan hal tersebut.

Bawang putih lazimnya digunakan sebagai bumbu penyedap rasa alami dalam berbagai macam masakan.​

Bawang putih memang kaya manfaat dan bisa digunakan sebagai obat alami untuk berbagai penyakit.

Meskipun begitu, tidak semua orang bisa secara bebas mengonsumsi bawang putih.

Bahkan beberapa orang justru disarankan untuk tidak mengonsumsi bawang putih karena bisa berbahaya bagi kesehatan.

Bawang putih merupakan obat tradisional yang banyak digunakan untuk mengobati atau mencegah berbagai penyakit

Baca Juga:

Bahan Utama Masakan, Ternyata Bawang Putih Berbahaya Bagi Kesehatan

Ternyata Konsumsi Bawang Putih Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan - Image from sajiansedap.grid.id

Seperti hipertensi, kadar kolesterol tinggi, penyakit jantung coroner, berkurangnya aliran darah akibat penyempitan arteri, serangan jantung, hingga aterosklerosis.

Karenanya tidak diragukan lagi bawang putih termasuk makanan yang paling bermanfaat dan paling sehat.

Bawang putih mengandung senyawa aktif yang disebut allicin. Senyawa ini sangat efisien dalam menurunkan tekanan darah.

Pakar medis sepakat bawang putih membantu relaksasi pembuluh darah mencegah terbentuknya hormon yang dikenal sebagai angiotensin II.

Selain itu, bawang putih sangat bermanfaat dan efisien untuk mengendalikan kolesterol LDL. Bawang putih menambahkan rasa luar biasa pada makanan.

Tapi juga sangat bermanfaat sebagai obat kesehatan alami. Seorang dokter mengatakan, bawang putih adalah satu makanan penguat kekebalan tubuh terbaik yang dapat ditemukan di toko bahan makanan.

Menurut penelitian terbaru, orang yang mengonsumsi bawang putih setiap hari dapat mengurangi kemungkinan terkena flu dan pilek hingga 63 persen. 

Banyak orang yang menyiapkan minyak bawang putih. Dan minyak alami ini memiliki kemampuan untuk mempercepat pengobatan infeksi telinga.

Baca Juga :

Bahaya Mengkonsumsi Bawang Putih

Terlepas dari semua manfaat yang dimiliki, bawang putih pun terbukti berbahaya.

Penting diperhatikan, mengonsumsi bawang putih mentah dapat menyebabkan mulas, mual, bau mulut dan badan yang tidak diinginkan.

Pun terlalau banyak mengonsumsi bawang putih, bisa menyebabkan sariawan pada mulut.

1. Mengganggu organ hati

Terlalu banyak makan bawang putih nyatanya bisa menyakiti organ hati kita. Ini karena bawang putih bisa meracuni organ hati kita, tapi enggak bakalan meracuni organ lainnya, lho!

2. Buat diare

Wajib hati-hati kalau kita mengonsumsi bawang putih ketika perut dalam keadaan kosong, karena ternyata bawang putih bisa buat kita jadi diare. Bawang putih adalah makanan yang diketahui bisa membuat gas berlebihan pada tubuh, sehingga bsa menyebabkan diare!

3. Pusing dan sakit kepala

Makan bawang putih, terutama ketika dimakan mentah-mentah ternyata bisa membuat pusing dan sakit kepaala. Walaupun alasan utamanya enggak diketahui, peneliti percaya kalau ini bisa terjadi karena bawang putih menstimulasi saraf tertentu untuk melepas neuropeptides. Hal ini bisa menutupi otak kita. Alhasil, jadilah kita lebih gampang pusing dan sakit kepala.

Baca Juga :

4. Mengubah indera pengelihatan

Walaupun kedengarannya aneh, tapi bawang putih yang berlebihan bisa mengubah fungsi indera pengelihatan kita. Ada kondisi yang dinamakan hyphema, yaitu keadaan ketika adanya pendarahan di dalam mata kita. Nah, makan bawang putih berlebihan ternyata bisa memperparah kondisi hyphema ini dan berpeluang kehilangan indera pengelihatan kita.

5. Menyebabkan kerusakan pada ginjal

Enggak cuma organ hati, ternyata ginjal juga bisa kena masalah kalau kita berlebihan makan bawang putih. Bawang putih bisa sebabkan kidney hematoma, yaitu keadaan ketika adanya pembengkakan darah pada jaringan ginjal.

SHARE ARTIKEL