Kisah Pilu Bayi Terjangkit HIV/AIDS Tak Diterima Keluarga

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 20 Dec 2019

Kisah Pilu Bayi Terjangkit HIV/AIDS Tak Diterima Keluarga

Kisah Pilu 4 Bayi Seumuran Terjangkit HIV/AIDS Ditolak Keluargab Berakhir di Yayasan Lentera Solo - Image from jateng.tribunnews.com

Begitu tega orangtuanya, siapa lagi yang menjadikan anak ini terjangkit AIDS jika tidak orang tuanya.
Sempat begitu mengenaskan. Alhamdulillah akhirnya bisa diterima di sebuah yayasan di Solo.


Empat bayi yang diserahkan pada Yayasan Lentera Solo.  Mereka terjangkit HIV/AIDS dari orangtuanya.

Para bayi tidak memiliki keluarga dan ditemukan pemerintah kemudian dirujuk ke Yayasan Lentera Solo. Wajah bayi mungil putih tersebut masih polos.

Baca Juga:

Mereka digedong dan tertidur lelap di Yayasan Lentera Solo yang berada di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres.

Tak disangka, empat bayi itu walaupun tidak satu darah namun merupakan kepahitan hidup yang sama.

Ada satu bayi diketahui dari Karanganyar sementara tiga lainnya berasal dari luar Solo ada Surabaya dan luar Jawa.

"Itu di rujuk ke kami (Yayasan Lentera) karena HIV/AIDS," papar Pendiri Yayasan Lentera Puger Mulyono, Kamis (19/12/2019).

"Yang merujuk bayi tersebut adalah dari pemerintah masing-masing daerah," tambah Puger.

Baca Juga:

Saat ini bayi tersebut dirawat maksimal di Yayasan Lentera agar bisa terus hidup dan melawan HIV/AIDS yang dideritanya. Bayi tak berdosa tersebut datang pada Rabu (18/12/2019) lalu.

"Rata-rata yang dirawat di sini selain empat bayi tersebut sama, kalau tidak punya keluarga atau keluarga besar menolak," jelas Ketua Yayasan Lentera, Yunus Prasetyo.

Walaupun anak -anak ini tidak melakukan kesalahan namun mereka sudah merasakan pahitnya didiskriminasi.

Baca Juga:

Empat bayi yang ada di yayasan Lentera tersebut nantinya akan dirawat dan diperiksa secara periodik oleh tim medis juga untuk perkembangannya.

Empat bayi tersebut berumur satu hari satu bayi, satu bulan 2 bayi, dan 7 bulan 1 bayi. "Bayi itu berasal 1 Karanganyar, 2 Surabaya, dan 1 luar Jawa," papar Yunus.

SHARE ARTIKEL