Dibully Bocah Kerdil ini Ingin Bunuh Diri, Bukti Perilaku Iblis yang Tubuh Subur Hingga Kini

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 24 Feb 2020

Dibully Bocah Kerdil ini Ingin Bunuh Diri, Bukti Perilaku Iblis yang Tubuh Subur Hingga Kini

Bocah ingin bunuh diri karena dibully - Image from today.line.me

Bully, perilaku iblis yang semakin membumi? 

Semakin banyak fakta yang menunjukkan bully adalah tindakan kejam yang merusak mental seseorang, bahkan tak jarang mendorong orang yang dibully bunuh diri. 

Tak hanya itu saja sudah banyak yang menjadi korban dari bully seperti yang terjadi pada bocah yang meminta pisau pada ibunya untuk bunuh diri ini.

Dibully Bocah Kerdil ini Ingin Bunuh Diri, Bukti Perilaku Iblis yang Tubuh Subur Hingga Kini

Baru-baru ini viral, video yang memperlihatkan Quaden Bayles, putra dari Yarraka Bayles di Brisbane Australia, yang merengek ingin bunuh diri karena sering di bully oleh teman-temannya. 

Quaden terlahir dengan achondroplasia, bentuk paling umum dari Dwarfisme bertungkai pendek. Bentuk tubuh dan wajahnya itu membuatnya sering dibully. 

Dalam video diperlihatkan Quaden saat itu pulang sekolah, dalam keadaan menangis, lalu ia meminta ibunya seutas tali. Tali tersebut ingin ia gunakan untuk bunuh diri. Kejadian ini rupanya bukan sekali dua kali saja tapi setiap hari.

"Berikan aku pisau, aku ingin mati sekarang," kata Quaden sambil menangis.

Baca juga : 

Yarraka geram pada pelaku bully dan akhirnya memutuskan untuk mengambil video Quaden ingin bunuh diri. Yarraka bilang di video, itulah dampak bullying terhadap putranya.

"Saya baru saja menjemput anak saya dari sekolah, menyaksikan dampak bullying, menelepon kepala sekolah, dan saya ingin orang-orang tahu - orang tua, pendidik, guru - ini adalah efek yang ditimbulkan oleh bullying," kata Yarraka Bayles.

Yarraka Bayles, yang tinggal di kota Brisbane, mengatakan bahwa ketika dia pergi menjemput putranya dari sekolah hari itu, dia menyaksikan siswa lain menepuk kepalanya dan mengolok-olok tinggi badannya.

Quaden mengancam akan melukai dirinya sendiri sepanjang video berdurasi hampir 7 menit yang memilukan itu. Ibunya menjelaskan bahwa dia pernah mencoba bunuh diri.

"Aku punya seorang putra yang mencoba bunuh diri hampir setiap hari. Aku harus terus mengawasinya karena upaya bunuh diri," kata Yarraka Bayles sambil terus menangis.

Yarraka bilang keluarga biasanya tidak pernah membagikan momen ini dan mencoba untuk kuat dan sepositif mungkin. Namun, karena tak tahan akhirnya Yarraka beranikan diri untuk bicara.

"Jadi, bisakah Anda mendidik anak-anak, keluarga, teman-teman anda, karena yang diperlukan hanyalah satu insiden lagi dan Anda bertanya-tanya mengapa anak-anak bunuh diri," ujarnya dalam video.

Dia mengakhiri video yang menjelaskan bahwa masih banyak yang harus dilakukan sehubungan dengan kesadaran akan kebutuhan khusus dan pendidikan. 

Ia berharap semoga banyak orang dapat membuat perubahan sehingga kejadian yang menimpanya tidak terjadi pada keluarga lain.

"Mudah-mudahan kita tidak kehilangan anak muda lain yang tidak bersalah karena bullying," kata Yarraka Bayles. 

Bullying, Perilaku Iblis yang Tumbuh Subur hingga Kini 

Bullying adalah perilaku menyakiti seseorang secara fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat dan tinggi derajatnya dibandingkan dengan korban, bertujuan untuk membuat korban merasa tertekan atau menderita.

Tahukah Anda bahwa sebenarnya perilaku ini sudah ada sejak dahulu kala, dan perilaku ini dilakukan oleh Iblis, yang dikisahkan dalam firman Allah SWT dalam QS Al A'raf : 11-12, yang berarti : 

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” 

Dari ayat tersebut menunjukkan bahwa Iblis merasa kedudukannya lebih tinggi dan merasa lebih hebat dibandingkan dengan Nabi Adam, sehingga dia mengolok Nabi Adam serta tidak mau bersujud kepadanya. 

Dia merasa lebih unggul sebab dia diciptakan dari api, dibandingkan dengan Nabi Adam yang diciptakan dari tanah. 

Selain itu, perilaku bully ini sebenarnya juga sudah marak dipraktekkan sejak jaman jahiliyah. Pada masa itu, penindasan terhadap kaum lemah adalah hal yang biasa. 

Mulai dari pembunuhan terhadap bayi perempuan karena bayi perempuan dianggap lebih rendah dibandingkan dengan bayi laki-laki. Selain itu adalah budaya perbudakan, seorang budak dianggap sebagai suatu komoditas, sama halnya seperti barang. 

Majikan berhak menyuruhnya untuk melakukan apapun, menindas bahkan membunuhnya. 

Dan budak tidak memiliki kekuasaan apapun terhadap dirinya sendiri, dia hanya bisa menerima perlakuan yang diberikan oleh majikannya tersebut. 

Oleh sebab itu kemudian Islam hadir, membawa rahmat bagi siapa saja termasuk kaum yang lemah. 

Menumbuhkan kesadaran bahwa bayi perempuan sama baiknya dengan lelaki, bahwa budak sama kedudukannya dengan majikan. 

Karena sejatinya yang membedakan tiap orang dengan orang lainnya adalah ketaqwaannya. 

Selain itu Allah SWT jelas-jelas melarang perilaku bully yang disebutkan dalam QS. Al Hujurat ayat 11, yang berbunyi : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ 

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Hal ini menjadi pengingat bagi kita agar tidak melakukan bully kepada orang lain, meski sebagai bahan bercandaan sekalipun. 

Sebab belum tentu orang yang mengolok-olok lebih baik dari yang diolok-olok. Selain itu jangan sampai kita mendapatkan predikat pengikut Iblis, karena melakukannya. 

Bagi para orang tua wajib untuk memberikan pendidikan kepada anaknya agar tidak mewarisi perilaku iblis ini. 

Ajarkan anak untuk memiliki cinta kasih kepada sesama serta berbuat baik kepada semua orang. Selain itu tanamkan pengetahuan kepada mereka bahwa bully adalah sesuatu yang buruk dan tidak boleh ditiru. 

SHARE ARTIKEL