Bukti Hidayah Bisa Datang Kapan Saja, Wanita ini Masuk Islam Saat Coba Kenakan Jilbab

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 04 Mar 2020

Bukti Hidayah Bisa Datang Kapan Saja, Wanita ini Masuk Islam Saat Coba Kenakan Jilbab

wanita berjilbab - Image from hidayatullah.com

Hidayah bisa datang kapan saja dan untuk siapa saja!

Entah apa yang dirasakan wanita ini saat pertama kali menggunakan jilbab sehingga membuat ia yakin untuk masuk islam. Namun memang dari awal ia sudah mengagumi wanita yang berjilbab. Kisahnya pun menginspirasi banyak orang, seperti apa? Berikut kisahnya...

Carissa D Lamkahouan adalah penulis asal Amerika Serikat, dia tidak pernah menyangka akan menjadi mualaf setelah coba-coba kenakan hijab. 

Kisah itu berawal saat dia tertarik terhadap isu-isu tentang perempuan yang banyak dibahas dan diperhatikan oleh agama Islam. Kemudian, dia mulai mengenal tentang jilbab yang menjadi identitas seorang muslimah. “Saya sebagai seorang perempuan sangat tertarik dan terpesona melihat seorang muslimah mengenakan hijab,” kata Carissa.

Ketika melakukan studi Islam, dimulai dari rajin mengunjungi toko buku, meneliti referensi Islam dalam versi bahasa Inggris, mempelajari Al Quran dan Hadist, serta mendalami kisah-kisah Rasulullah beserta para sahabatnya. 

Baca juga : 

Hingga suatu hari Carissa menemukan hijab pada barisan abaya (busana muslim timur tengah) di sebuah toko fesyen. Entah kenapa, tiba-tiba muncul keinginan untuk mencoba hijab tersebut. 

“Sekilas saya menatap diri ke cermin. Terus terang saja diri saya ini sangat terkejut ketika melihat kain hijau menempel di kepala saya. Saya mengamati diri saya sebagai orang asing yang seperti terlahir kembali,” ujarnya.

Namun dia coba menolak perasaan itu. Dan kembali fokus menuntaskan studi yang tengah dilakukannya. “Saya memang membeli hijab itu tapi hanya digunakan pada saat mengunjungi masjid saja (mempelari Islam)”.

Setelah beberapa kali memakainya, lambat laun Carissa merasa nyaman mengenakan hijab. Dia pun mencoba tetap mengenakannya dalam berbagai acara, bukan hanya saat pergi ke masjid.

Kemudian di suatu malam, Carissa pergi bersama suaminya dengan mengenakan hijab. Pada saat ini terjadi perubahan besar, kata dia. “Saya merasa sangat aman dan nyaman saat mengenakan hijab. Saya seolah terlindungi dari pandangan-pandangan laki-laki nakal dan suka menggoda,” ujarnya.​

Ia pun mulai terbiasa dan nyaman memakai hijab, bahkan mulai membeli banyak hijab dengan model yang beragam. Carissa juga makin semangat dalam mempelajari agama Islam, hingga akhirnya dia memutuskan untuk masuk Islam dan mengucapkan 2 kalimat syahadat.

“Saya baru menyadari bahwa dengan membeli hijab pada waktu itu adalah awal dari turunnya hidayah Allah kepada saya,” kata wanita berkulit putih tersebut.

Sejak menjadi mualaf, Carissa makin mantap menggunakan hijab. Ia merasa memiliki martabat dan mendapat kemuliaan luar biasa saat mengenakan hijab. Dia merasa tidak lagi takut digoda laki-laki dan terlindung dari sengatan sinar matahari.

Hidayah Bisa Datang Kapan Saja dan Pada Siapa Saja 

Kisah Carissa menguatkan bahwa hidayah bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Carissa bukan muslim, sebelumnya juga tak ada keinginan masuk Islam.

Namun ketika dia mendalami studi Islam dan mencoba menggunakan hijab, tiba-tiba muncul perasaan yang berbeda. Sehingga menggerakkan dia untuk mencari lebih dalam tentang Islam dan mencintai ajarannya. 

Hidayah adalah petunjuk yang berasal dari Allah, sehingga kedatangannya adalah kuasa Allah sepenuhnya. Sebagaimana yang termaktub dalam sebuah ayat dalam surat Al-Araaf ayat 178 : 

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS al-A’raaf:178)

Salah satu kisah yang bisa kita renungi mengenai datangnya hidayah adalah kisah meninggalnya paman Nabi, Abu Thalib dalam keadaan tidak memeluk agama Islam. 

Pada saat Abu Thalib meninggal, Rasulullah tidak membacakannya syahadat sebab Abu Thalib tidak masuk Islam. Rasulullah menangis dan sangat kecewa ketika pamannya tidak mau masuk Islam. 

Apalagi Abu Thalib adalah sosok paman yang setia dan senantiasa melindungi Nabi Muhammad dari kejahatan orang-orang Quraisy. 

Dari peristiwa tersebut kemudian turunlah ayat dari Allah yang bertujuan untuk mengingatkan Nabi Muhammad : 

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ٨:٥٦

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (Al Qashash/28 : 56)

Jangan Tunggu Hidayah, Tapi Jemput Hidayah 

Meski turunnya hidayah, sepenuhnya dalam kuasa Allah, tapi kita sebagai manusia bisa mengusahakannya. Cara mengusahakannya adalah dengan istiqomah menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menghindari segala hal yang dilarang oleh Allah. 

Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam Surat Muhammad ayat 17 :

{وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ}

“Dan orang-orang yang selalu mengikuti petunjuk (agama Allah Ta’ala) maka Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketaqwaannya” (QS Muhammad: 17).

Selain itu, untuk menjemput hidayah Allah, kita harus bersungguh-sungguh dalam menjalankan setiap perintah-Nya. Jangan pernah lalai dalam menjalankan ibadah kepada Allah, baik ibadah ritual (sholat, dzikir,) dan ibadah sosial (sedekah, zakat, mencari nafkah dan lainnya). Dengan demikian, inshaallah, hidayah Allah akan turun kepada kita semua.

{وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ}

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS al-‘Ankabuut: 69).

Semoga kita semua menjadi orang-orang yang senantiasa berada di jalan yang lurus dan menjadi orang-orang yang diberikan hidayah oleh Allah SWT. Aamiin ya robbal alamin.

SHARE ARTIKEL