Miris! Rumah Tangga Tak Harmonis, Pasutri ini Bunuh Diri Bersama, Tinggalkan 3 Anak
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 11 Mar 2020Pasutri bunuh diri - Image from lenterainspiratif.com
Sebelum bunuh diri sempat menulis surat wasiat ini untuk anaknya
Miris, pasangan suami istri di Malang ini melakukan bunuh diri secara bersamaan, sang suami gantung diri, sedangkan istri menenggak racun. Dalam wasiat tersebut, istri meminta agar dikuburkan di satu liang lahat, dan meminta anak-anak selalu rukun.
Peristiwa pasutri bunuh diri ini terjadi di Desa Petungrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang menarik perhatian banyak orang. Pasalnya keduanya melakukan bunuh diri bersamaan di rumahnya, bak kisah cinta Romeo dan Juliet.
Polisi telah memastikan pasutri yang bertempat tinggal di Malang ini tewas karena bunuh diri. Sang suami gantung diri, sedangkan istrinya minum racun.
Spekulasi tersebut telah terjawab, sebab dari hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada kedua tubuh korban, seperti yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Malang AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo.
Baca juga :
- Benarkah BPJS Batal Naik? ini Fakta Lengkapnya
- Cuti Bersama 2020 Bertambah 4 Hari, Simak Rinciannya
- Fakta, Viral Video Siswi SMA Digerayangi 3 Cowok dan 1 Wanita
"Hasil pemeriksaan yang melibatkan tenaga medis itu menguatkan jika kematian kedua korban disebabkan karena bunuh diri. Karena tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," tegas Andaru, Selasa (10/3/2020).
Andaru menambahkan, olah TKP juga tak menemukan adanya kerusakan pada tempat tinggal korban yang berada di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
"Selain tidak ada tanda-tanda kekerasan, olah TKP juga tak menemukan kerusakan pada tempat tinggal korban. Termasuk hilangnya harta benda milik korban," imbuhnya.
1. Waktu jenazah ditemukan
Pasangan suami istri (Pasutri) ini ditemukan tewas di rumahnya yang berada di Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, pada Selasa (10/3/2020).
Kapolsek Wagir, AKP Sri Widyaningsih menjelaskan, korban diketahui bernama Joko Waluyo (42) selaku suami dan istrinya bernama Yuli Irawati (38). Keduanya ditemukan sekitar pukul 08:30 waktu setempat.
2. Keduanya bunuh diri dengan cara berbeda
Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) 0818/08 Wagir, Kapten Inf. Sunyoto mengatakan, Joko Waluyo bunuh diri dengan cara gantung diri. Sedangkan istrinya, Yuli Irawati diduga menenggak racun.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh pihak keluarganya sendiri. "Diduga istrinya (Yuli) minum racun. Sedangkan suaminya gantung diri," ujar Sunyoto.
Kondisi ketika jenazah ditemukan adalah, JW dalam posisi gantung diri. Sedangkan istrinya, YI tergeletak di atas tempat tidur dengan bagian hidung mengeluarkan busa berwarna putih.
Kondisi tersebut menguatkan bahwa korban meninggal karena bunuh diri dengan menenggak bahan beracun.
3. Isi Surat Wasiat
Kedua suami isteri itu juga meninggalkan surat yang berisikan pesan kepada keluarga dan anak-anaknya. Surat itu ditemukan di saku JW (42) suami dari YI (38), pasangan suami istri (Pasutri) yang diduga bunuh diri di Wagir Kabupaten Malang, Selasa (10/3/2020).
Lembar pertama surat wasiat tersebut, bertuliskan
Nok dompete bpk ono duit kanggo kepentingan dino iki
Bpk sepurane
Makyah aku sepurane
Agus tolong jogokno makyah, aku sepurane durung iso mbales banyu susune
Sepurane aku titip adik e, tolong jagakno apik" yo le
Bapak ibu wes sepakat, nok tangane ibu ono surat
(Di dalam dompet bapak ada uang untuk keperluan hari ini)
Bapak minta maaf
Makyah aku minta maaf
Agus tolong jaga Makyah, aku minta maaf belum bisa membalas air susunya
Minta maaf aku titip adik, tolong jaga yang baik ya nak
Bapak ibu sudah sepakat, ada surat di tangannya ibu)
Lembar kedua surat wasiat tersebut, bertuliskan
Jadikan kami satu liang lahat
Lembar ketiga surat wasiat tersebut, bertuliskan
Anak" ku seng pinter, kabeh sak darah daging seng rukun nganti tuek. Ojo tukaran rukun 100x
(Anak-anakku yang pinter, semua sedarah daging, yang rukun sampai tua. Jangan berantem, rukun 100x)
4. Dugaan Motif Bunuh Diri
Motif Pasutri yang bunuh diri tersebut diduga disebabkan karena hubungan keduanya yang akan bercerai.
AKP Sri Widya Ningsih, Kapolsek Wagir, menerangkan, perceraian kedua korban diputuskan hari ini. Perceraian tersebut terjadi, diduga karena adanya orang sehingga membuat retaknya hubungan rumah tangga korban.
"Diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga. Karena proses cerai."
"Hari ini sebenarnya putusan terakhir sidang di pengadilan," tutur Sri, Selasa (10/3/2020).
Hingga kini, polisi belum bisa menjelaskan secara pasti penyebab keduanya bisa tewas.
Adanya surat wasiat yang berbunyi bahwa pasutri tersebut tak ingin diotopsi membuat keluarga menerimanya dan tidak melakukan proses otopsi pada kedua jenazah tersebut.
"Tadi kenapa tidak mau divisum dan dibuatkan surat pernyataan, dengan tanda tangan kepala desa untuk tidak dilakukan otopsi."
"Kami juga tidak tau, karena mulut korban (YI) ada buihnya. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Sri.
4. Tinggalkan 3 anak, 1 diantaranya masih balita
Berdasarkan informasi, YK dan YI meninggalkan tiga anak, diantaranya ialah Fery (21), Yoga (16) dan satu anak tiri, Vega yang saat ini masih balita.
surat wasiat bunuh diri - Image from news.detik.com