RS Angkat Bicara Soal PDP yang Dilepaskan, Ternyata Banyak RS yang Tolak Pasien Corona
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 17 Mar 2020Rumah Sakit Mitra Keluarga - Image from market.bisnis.com
Rumah sakit yang melepas pasien dalam pengawasan covid-19 buka suara!
Di sisi lain, Yurianto, Jubir Pemerintah dalam penanganan wabah corona, mengungkapkan ada rumah sakit yang menolak pasien suspect corona. Miris, rumah sakit yang dinilai sebagai tempat pertolongan justru tak pedulikan pasien!
Berdasarkan dari info yang diposting pada akun @lambe_turah, Rumah Sakit Mitra Keluarga klarifikasi soal pasien dalam pengawasan (PDP) yang dilepas. Kemarin beredar video wanita yang berstatus PDP yang merasa kecewa dan heran dengan pelayanan terhadap PDP corona.
Dirinya mengaku PDP Corona dilepas untuk datang sendiri ke rumah sakit rujukan dari RS awal. Tidak ada pengawasan dan juga pengantaran.
Baca juga :
- Mengerikan, Kesalahan Fatal Italia dalam Cegah Korona, Indonesia Harus Tahu!
- Sekarang Pasien Positif Corona Bisa Diisolasi Mandiri di Rumah, Amankah?
- Viral, Kisah Azab Penimbun Sanitizer dan Masker Benar-benar Nyata
Hal ini membuatnya khawatir, jika ada pasien yang tidak mau ke tempat rujukan dan memutuskan untuk tidak memeriksa kesehatan, bagaimana dampaknya. Dia menyayangkan hal tersebut, dan mewanti-wanti netizen agar jangan sampai sakit dan terkena virus corona.
Menyusul viralnya video tersebut, Rumah Sakit Mitra Keluarga angkat bicara, salah satu buktinya adalah postingan selembar surat yang ditujukan untuk klarifikasi mengenaik kejadian tersebut.
Tertulis dalam surat tersebut.
Klarifikasi Manajemen Mitra Keluarga
Sehubungan dengan viralnya video seorang pasien wanita dengan latar belakang Mitra keluarga Bekasi, kami sampaikan klarifikasi sebagai berikut :
1. Pasien datang ke Rumah Sakit pada tanggal 12 Maret 2020, dengan keluhan batuk, pilek, sesak dan riwayat perjalanan ke negara terjangkit serta pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi positif di negara tersebut. Pasien menyampaikan ingin melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terkena infeksi Covid-19 atau tidak.
2. Saat dilakukan pemeriksaan fisik, pasien tidak demam, tidak tampak sesak, tidak menunjukkan gejala Covid-19 berat (Uncomplicated Illness) dan kondisi pasien baik. Sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan untuk pasien dengan kondisi tersebut tidak diperlukan tindakan rawat inap. Pasien telah diberikan edukasi bahwa pasien harus melaksanakan isolasi mandiri.
3. Atas permintaan pasien untuk melakukan pemeriksaan Covid-19, dikarenakan Mitra Keluarga tidak mempunyai fasilitas pemeriksaan tersebut, sebagaimana semua RS swasta lainnya, maka pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri secara mandiri ke RS Rujukan yang mempunyai fasilitas pemeriksaan Covid-19 dalam hal ini RSPI Sulianti Saroso.
4. Sehubungan dengan status Pandemi Covid-19 yang dikeluarkan WHO, maka semua orang berpotensi melakukan kontak dengan orang-orang yang telah terinfeksi Covid-19 namun proses penularan sangat tergantung dari tindakan pencegahan yang dilakukan. Oleh karena itu peran serta aktif masyarakat seperti menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan tangan (hand-hygiene) mengurangi pertemuan dengan orang banyak, menghindari kontak fisik dengan orang lain, tidak melakukan perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri (Social Distancing) sangat diperlukan.
5. Mitra keluarga selalu berpartisipasi aktif dalam melakukan upaya kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian Covid-19 dalam pelayanan kami, sesuai dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan WHO.
Yuri Ungkap Ada RS yang Tolak Pasien Corona
Ketika diperlihatkan tayangan video viral wanita PDP tersebut, Deddy menanyakan tanggapan Yurianto, juru bicara pemerintah dalam penanganan wabah virus corona.
Yuri mengungkapkan ada beberapa rumah sakit yang menjaga citranya agar tidak ketahuan orang sedang merawat pasien corona.
"Kita menyadari betul bahwa beberapa rumah sakit dia menjaga citranya agar jangan sampai ketahuan orang bahwa saya merawat (pasien) Covid-19. Kalau ketahuan nanti semua pasien yang lain gak mau dateng. This is business," begitu ungkapnya di akun Youtube Deddy Corbuzier, yang di upload hari ini 17 Maret 2020.
Dia tidak menyebut rumah sakit apa saja yang melakukan hal tersebut.
"Banyak sekali rumah sakit yang menolak kasus tersebut", lanjutnya.
"Itulah kenapa kami dari awal keras untuk tidak pernah mau menyebut nama rumah sakit. kami tidak pernah merilis nama rumah sakit kecuali RSPI Sulianti Saroso dan (RSUP) Persahabatan" ucapnya diiringi gelak tawa.
Sungguh miris, ditengah mewabahnya virus corona, ada oknum-oknum yang tega berlepas tangan dan seakan enggan ikut campur dan berperan dalam penanganan wabah virus corona tersebut.
Padahal kondisi saat ini, mendesak agar setiap orang bisa berperan dalam melakukan pencegahan virus corona. Apalagi rumah sakit yang kita ketahui bersama adalah tempat paling potensial untuk menangani pasien wabah virus corona. Namun justru ada yang menolak hanya karena agar rumah sakitnya tetap laku.
Bisa disebut mereka bukan lagi rumah sakit yang mengemban misi sosial, mereka tak ubahnya rentenir yang hanya pikirkan keuntungan semata. Miris!
View this post on Instagram. Konfirmasi siaran pers dari Rumah Sakit yang rame rame pasien PDP kemaren . 🙏🙏
A post shared by OFFICIAL LAMBE TURAH ENTRNT (@lambe_turah) on
View this post on InstagramA post shared by Deddy Corbuzier, Ph.D (@mastercorbuzier) on