Tega, 270 Dus Masker di RSUD Pagelaran Cianjur Raib Dicuri
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 24 Mar 2020Ilustrasi masker - Image from Facebook
Tak habis pikir, tega-teganya ambil 270 dus masker untuk pertahanan tenaga medis.
Benar-benar tidak punya hati, jiwa kemanusiaannya mungkin telah lenyap. Teganya mengambil tameng utama para tenaga medis dalam peperangan melawan corona. Jika tenaga medis banyak yang terjangkit corona, bagaimana?
Polres Cianjur, Jawa Barat saat ini sedang mengejar pelaku pencurian 270 dus masker di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pagelaran. Dugaan motif pencurian tersebut adalah untuk memperkaya diri di tengah pandemi Virus Corona.
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan pihaknya sudah memeriksa beberapa orang terduga yang kemungkinan terkait dengan hilangnya ratusan dus masker itu.
"Kami menilai hilangnya ratusan dus masker tersebut sangat tidak manusiawi karena di tengah kelangkaan [masker] ada oknum yang memanfaatkan hal tersebut untuk memperkaya diri. Kami akan segera ungkap pelakunya," kata dia, pada Selasa (24/3).
Baca juga :
- Quraish Shihab: `Virus Corona bukan tentara Allah`
- Haru, Anak Pasien COVID-19 Ceritakan Detik-detik Meninggalnya Sang Ayah
- Kisah Pilu, Polisi Tegakkan Social Distance Malah Ditertawakan Warga
Sebelumnya dilaporkan, RSUD Pagelaran kehilangan 270 dus stok masker yang diduga dicuri dari dalam gudang farmasi rumah sakit tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur AKP Niki Ramdhany mengatakan pihaknya masih menunggu laporan resmi dari pihak rumah sakit untuk melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian tersebut lebih lanjut.
"Kenapa belum ada laporan resmi? Karena pihak rumah sakit masih menginventarisir barang apa saja yang hilang selain ratusan dus masker," jelasnya.
Niki pun menduga hilangnya ratusan dus masker tersebut karena ada oknum yang tergiur untuk menjualnya, sebab saat ini diketahui harga masker semakin melonjak saat menyebarnya wabah Covid-19.
Direktur RSUD Pagelaran, Awie Darwizar menyampaikan dirinya baru mengetahui kasus kehilangan ratusan dus masker tersebut, ketika akan mengambil masker untuk tenaga medis.
"Catatan yang ada stok masker masih mencukupi, namun saat dibutuhkan dan diambil dari gudang farmasi, sudah tidak ada. Sehingga kami akan melaporkan pencurian ini ke pihak berwajib," ucapnya.
Pedagang Alat Kesehatan Jual Produk Ilegal
Berbeda dengan kasus tersebut, Polres Metro Jakarta Timur menangkap seorang pedagang alat kesehatan (alkes) di Pasar Pramuka, Jakarta, atas tuduhan menjual produk ilegal dengan harga jauh diatas harga normal.
"Pedagang ini menjual alat kesehatan dengan harga mahal dan barangnya ilegal," kata Kapolres Jaktim Kombes Arie Ardian saat memimpin operasi penangkapan di Pasar Pramuka, Selasa (24/3).
"Satu orang kita amankan karena menjual masker dengan harga mahal, jauh di atas harga pasaran," imbuhnya.
Dalam operasi tersebut, polisi menyita barang bukti dari toko tersebut berupa sejumlah produk masker yang dijual dengan harga tidak wajar serta cairan antiseptik tanpa izin edar alias diduga kuat merupakan barang palsu.
Baca juga: Bandel, Warga Jakarta Nekat Mudik, ODP di Sumedang Naik Jadi 1.807 Orang
Pedagang tersebut juga diketahui melakukan penimbunan masker di salah satu gudang yang juga terdapat di pasar tersebut.
Dalam operasi itu polisi turut menyosialisasikan imbauan kepada konsumen untuk menjaga jarak aman, selama bertransaksi ataupun ketika mengantre untuk membeli barang.
Manager Area Perumda Pasar Jaya Sion Purba mengatakan peristiwa penangkapan itu menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya untuk lebih selektif dalam mengawasi aktivitas perdagangan yang ada di pasar tersebut.
"Kita akan menindak tegas pedagang yang masih menjual alat kesehatan dengan harga tinggi dan tidak wajar," tegasnya.
Pengelola, katanya, akan memberi sanksi pedagang yang memberi harga di luar kesepakatan dengan pihaknya.
"Karena tidak sesuai dengan harga yang kita sepakati. Kami sudah ada MoU dengan pedagang soal harga barang," katanya.