Istri Beruntung itu Kalau Punya Suami Seperti ini
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 09 Apr 2020Ilustrasi - Image from wajibbaca.com
Alangkah bahagia istri bila suami seperti ini
Hadirnya seorang suami yang baik dan juga istri yang baik pula membuat kehidupan rumah tangga menjadi bahagia. Para istri patutnya bersyukur bila memiliki suami seperti ini.
Ustadz Syafiq Riza Basalamah, pernah mengungkapkan salah satu keberuntungan istri. Apa itu? Yakni mendapatkan suami yang marahnya diam. Mengapa?
Sebab beliau mengungkapkan, banyak suami lain yang jika marah bertindak berlebihan dan justru menyakitkan istrinya. Seperti halnya, ada suami yang jika marah, memukul istrinya.
Ada juga suami yang ketika marah mengeluarkan sumpah serapah atau kata-kata yang menyakiti hati. Atau ada pula suami marah yang membanting barang, pintu, dan lain-lain.
Jadi alangkah beruntungnya istri, jika mendapatkan suami yang marahnya sekedar diam atau menghindar dari istri. Hal ini biasanya jadi pertanda kalau suami ingin menahan marahnya. Serta menahan diri agar tidak mengeluarkan perilaku buruk saat emosinya memuncak.
Menahan marah ini menjadi salah satu perintah Allah yang tertuang dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 134
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Ali-Imran ayat 134)
Lantas bagaimana sikap istri yang tepat, jika ada suami yang mendiamkan ketika sedang marah?
Pertama, Istri Harus Evaluasi Diri
Jika suami marah, pasti ada penyebabnya. Karena tidak mungkin orang akan tiba-tiba marah tanpa ada hal yang menjadi sumber masalahnya. Oleh sebab itu istri harus mencari tahu, hal apa yang menjadikan suami marah.
Selain itu, istri juga bisa bertanya langsung kepada suami. Tapi ingat agar dalam bertanya tetap menunjukkan sikap yang baik dan tidak berteriak. Sebab justru akan membuat emosi suami semakin meninggi.
Kedua, Istri Minta Maaf kepada Suami
Salah satu kunci keberhasilan dari pernikahan adalah sikap saling mengerti dan mengalah. Jika salah satu ada yang marah, maka sebaiknya pihak yang lain bersikap merendah dan mengalah. Terlepas dari benar atau salah.
Ketika ada salah satu pihak yang mengalah. Maka akan terbuka jalan untuk mencari solusi bersama dengan cara yang lebih menyenangkan tanpa adanya konflik.
Berikut ada hadist yang mengisahkan bentuk mengalahnya istri jika suami sedang marah. Hal ini bisa menjadi inspirasi yang bagus buat para istri.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ فِي الْجَنَّةِ؟قُلْنَا بَلَى يَا رَسُوْلَ الله كُلُّ وَدُوْدٍ وَلُوْدٍ، إِذَا غَضِبَتْ أَوْ أُسِيْءَ إِلَيْهَا أَوْ غَضِبَ زَوْجُهَا، قَالَتْ: هَذِهِ يَدِيْ فِي يَدِكَ، لاَ أَكْتَحِلُ بِغَمْضٍ حَتَّى تَرْضَى
“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?” Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!” Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.” (HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir. Lihat Ash Shahihah hadits no. 3380)
Ketiga, Menyadari bahwa Suami Bukanlah Malaikat
Istri harus menyadari hal penting ini, bahwa suami bukanlah malaikat. Sehingga suami sangat bisa salah, begitupun para istri. Jadi, baik suami dan istri harus memahami dan menerima jika pasangannya melakukan kesalahan.
Jangan menuntut suami untuk selalu benar. Tetapi, justru buatlah komitmen bersama dengan pasangan untuk selalu menjadikan diri lebih baik. Saling menegur dan mengingatkan jika berbuat salah.
Itulah 3 prinsip yang bisa dilakukan istri jika suami sedang mendiamkannya. Ingat, suami yang marahnya diam adalah nikmat dari Allah. Jadi bersyukurlah atas karunia itu, bukan malah mengeluh.