Benarkah Suami Mendiang Perawat RS Royal yang Hamil, Menyusul Meninggal?

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 19 May 2020

Benarkah Suami Mendiang Perawat RS Royal yang Hamil, Menyusul Meninggal?

Setelah kepergian istri dan anak, benarkah suami menyusul?

Setelah kepergian almarhumah istrinya tersiar kabar sang suami juga turut meninggal yang tersebar melalui media sosial. Fakta ataukah hoaks?

Rumah Sakit Royal Surabaya membantah informasi yang beredar bahwa suami dari perawat positif COVID-19 yang meninggal dunia, Ari Puspita Sari, juga terjangkit corona dan menyusul meninggal dunia. 

Juru bicara penanganan COVID-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya menyatakan kabar yang beredar di media sosial tersebut tidak benar.

Pihaknya, sudah bertemu dengan suami almarhumah dan sempat berbicara di RSAL dr Ramelan Surabaya, rumah sakit rujukan mediang perawat tersebut dirawat. 

Baca juga : Perhatian, BIN Prediksi Salat Id di Luar akan Sebabkan Lonjakan Penularan Corona

“Oh enggak, informasinya enggak benar,” jelas Dewa saat dihubungi, Senin (18/5). 

“Kami juga dapat (kabar itu). Sejauh yang kami tahu dan konfirmasi suaminya masih ada dan masih ngobrol-ngobrol kok tadi di RS AL dengan salah satu staf kami,” beber Dewa. 

Postingan di media sosial yang menginformasikan kabar suami perawat yang meninggal itu saat ini juga telah dihapus.

Sebelumnya diberitakan, perawat RS Royal Surabaya meninggal dunia terinfeksi Covid-19. Perawat tersebut terjangkit dalam keadaan hamil dan sempat gagal nafas bahkan dipakaikan ventilator. 

Video saat perawat itu dipindahkan, terlihat lengkap dengan alat ventilator, ke ruangan lain viral di media sosial. 

“Iya meninggal pukul 10.50 WIB, kita dapat informasinya," terang Dewa.

"(Video) Perawat keluar ruangan menuju lift ya itu benar dari cerita kami," jelasnya. 

Dewa menyebut, perawat tersebut bukan anggota dari tim medis yang menangani pasien Covid-19. 

Pasalnya, dalam aturan tim medis penanganan COVID-19 tidak boleh ada yang sedang hamil. Sebab, wanita hamil lebih berisiko terhadap penularan penyakit. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut mengucapkan duka cita melalui akun Instagramnya. 

"Doa terbaik kami, semoga almarhumah dan janin yang dikandungnya syahid dan diganjar oleh Allah SWT dengan surga. Pun, semoga Allah memberikan ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga besar yang ditinggalkan. Aamiin," tulis Khofifah.


SHARE ARTIKEL