Mulia, Seorang Mualaf Jual Semua Hartanya Hingga 12 M untuk Bantu Tangani Covid-19

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 14 May 2020

Mulia, Seorang Mualaf Jual Semua Hartanya Hingga 12 M untuk Bantu Tangani Covid-19

Rela ngontrak dan istri tinggal di rumah ortu..

Mungkin kebanyakan orang berpikir sedekah yang secukupnya saja, bahkan ada yang memilih tak lebih dari 10% harta kekayaannya. Berbeda halnya dengan sosok ini, ia rela menjual semua hartanya lho!

Seorang mualaf di Yogyakarta, bernama Steven Indra Wibowo rela menjual rumah, mobil dan motornya dengan total Rp12 miliar. 

Hebatnya, uang tersebut bukan untuk kepentingan pribadinya, melainkan untuk membantu masyarakat terdampak virus corona atau COVID-19.

Baca juga : Gempar, Sudah Positif Corona, Imam Tarawih Tetap Pimpin Jamaah Shalat

Rincian Aset yang Dijual Steven 

Steven menjual hartanya berupa dua rumah, tujuh mobil, dan 3 motor gede. Kemudian, uang tersebut digunakan untuk memproduksi baju hazmat atau alat pelindung diri (APD), sarung tangan bedah, masker dan handsanitizer.

Selain itu, Steven juga menggunakan uang tersebut untuk membagi-bagikan ribuan paket sembako dan makanan siap saji kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. 

Ia menganggap semua harta yang dimilikinya di dunia ini hanya titipan dari Allah SWT, sehingga suatu saat pasti akan kembali.

"Saya bersama istri punya prinsip hidup, yang dititipin Allah SWT sekarang pasti akan diambil lagi," kata Steven seperti dikutip dari tvOne pada Rabu, 13 Mei 2020.

Namun, lanjut dia, caranya saja mau kembali secara baik-baik dengan melakukan sedekah, atau harta yang dimiliki digunakan jajan sesuatu yang tidak bermanfaat.

"Atau mungkin kita tidak pernah sedekah, sombong segala macam. Maka, Allah akan ambil itu secara paksa dikasih bencana kepada dia," ujarnya.

Motivasi Koh Steven 

Terkait jumlah sedekahnya yang luar biasa itu, Koh Steven menjelaskan sumber motivasinya. 

Rasulullah SAW pernah memperingatkan orang-orang, bahwa ada dua hal yang tidak disukai anak Adam. Pertama, kematian, padahal ini lebih baik daripada fitnah.

Kedua, adalah kefakiran atau kemiskinan. Padahal dengan sedikitnya harta, maka akan sedikit pula yang dihisab pada hari akhir nanti.

"Aku berpatokan pada hal itu saja, ya sudahlah ini balikin saja. Dulu waktu saya mualaf juga dibikin miskin kok. Dan Allah bisa bikin saya seperti sampai kemarin. Tidak akan sulit bagi Allah mengembalikanku ke posisi kemarin. Yang penting kan tauhidnya kita, yakin Allah akan cukupin itu semua," katanya.

Harta yang tersisa kini tinggal satu rumah di Salatiga, yang masih menunggu pembelinya. Dan juga satu motor beat yang dipakainya sehari-hari. 

"Sisa satu rumah ini, yang lagi ditawarin, dan satu motor Beat yang saya pakai," katanya.

Rela Ngontrak dan Istri Tinggal di Rumah Ortu 

Selama dua bulan belakangan, Koh Steven tinggal di Yogyakarta di sebuah rumah kontrakan bersama tim yang terdiri dari 11 orang. Sedangkan istrinya berada di Bandung tinggal dengan orang tuanya. 

"Istri saya numpang di rumah mertuaku. Aku di Yogyakarta sudah dari Februari, jadi memang sudah prepare (bersiap)," ucapnya.


SHARE ARTIKEL