Orang Tua Protes, Anak Sudah Belajar di Rumah Tapi Kok Tetap Ditagih SPP?

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 11 May 2020

Orang Tua Protes, Anak Sudah Belajar di Rumah Tapi Kok Tetap Ditagih SPP?

Orang tua merasa terbebani bayar SPP 

Banyak orang tua yang mengeluhkan biaya belajar di rumah itu tak sedikit. Orang tua harus memberikan fasilitas pulsa untuk beli kuota, listrik, pendampingan dan lainnya. Ini lha kok dibebani lagi dengan biaya SPP, belum lagi kalau orang tua ternyata korban PHK. Berat!

Sebuah postingan di media sosial Facebook mendadak menjadi viral dan jadi perbincangan warganet. Sebab postingan tersebut menyuarakan keluhan orang tua terkait proses belajar yang dilakukan dari rumah. Keluhan ini dituliskan akun bernama Rizqajameela pada beberapa hari yang lalu. 

Baca juga : Bukan Pelet, Cukup Baca Ayat Al Quran ini agar Selalu Disayang Pasangan

Rizka bercerita bahwa dirinya masih sering menerima pesan WhatsApp dari sekolah untuk membayar SPP. Padahal, pada bulan yang ditagihkan tersebut anaknya full belajar di rumah. 

Bahkan dia juga sempat mengeluh mengenai banyaknya tugas dari sekolah yang dibebankan kepada murid. 

"Setiap hari belajar dari rumah menggunakan fasilitas rumah, listrik, wifi, AC plus pendampingan ortu yang selalu disempatkan. Meskipun kerjaan rumah tangga banyak yang harus diselesaikan. Kadang sampai anak nangis karena sulitnya tugas," tulis akun tersebut.

Akun Rizqajameela ini juga mengatakan, tidak semua orang tua memiliki media belajar seperti smartphone, laptop ataupun mampu mengakses jaringan internet. 

Apalagi jika orang tua tersebut memiliki anak lebih dari satu. Diperparah lagi dengan kondisi saat ini, banyak yang pemasukannya sedang terkendala akibat PSBB, maka pemerintah sebaiknya memikirkan hal ini dan memberikan solusi. 

"Bantuan beras 10 kg dan uang 600 ribu aja ga cukup kalau ortu sehari-hari kena PSBB atau lockdown kalo mereka malah ditangkap-tangkapin mau dagang. Apalagi kalo 4 atau 5 anak harus bayar SPP semua, susah kan?," tulisnya

Pengguna Facebook itu juga mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah yang tidak sedikitpun menyinggung perkara SPP. Semestinya dalam kondisi seperti ini, pembayaran SPP dihilangkan atau paling tidak dikurangi sehingga tidak membayar penuh. 

"Sering banget muncul di timeline statement sang Menteri. Tapi kira-kira statement tentang SPP kapan yah. Apalagi kalo harus free sampai akhir tahun. Ga wajar kalo masih harus bayar 100 persen. Subsidi dari pemerintah harusnya. Kan ini dampak dari Covid-19," ujarnya

Sejauh ini banyak yang setuju dengan pendapat pada postingan tersebut. Di kolom komentar, pengguna lain juga banyak yang curhat karena mengalami hal serupa, bahkan tautan tulisan tersebut juga banyak disebarkan melalui pesan aplikasi WhatsApp.

SHARE ARTIKEL