Benarkah Jual Durian Dihitung Perkilo itu Penipuan? Begini Islam Memandangnya
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 13 Jun 2020Ilustrasi - Image from batam.tribunnews.com
Padahal kulit durian juga berat dan besar
Adilkah menjual durian dengan dihitung per kg? Sedangkan berat kulit durian sendiri bisa setengah dari berat total. Jika dibandingkan dengan harga durian per butir, durian per kilo jauh lebih mahal lho. Ini hitungannya.
Dalam menjual durian, ada dua cara yang digunakan untuk menghitung harganya. Pertama, durian dihitung per butir atau secara bulat. Cara kedua, durian dihitung berdasarkan bobotnya dan dikali dengan harga per kilo.
Biasanya durian yang dihitung bobotnya menggunakan satuan kilogram.
Dari kedua cara tersebut, ada satu cara yang justru cenderung menjadikan harga durian jauh lebih mahal.
Sejarah Penjualan Durian per Kilo
"Menghitung per kilogram itu sebenarnya berasal dari kebiasaan penjual durian di Malaysia dan Singapura. Kemudian berimbas ke daerah Batam (Kepulauan Riau), karena turis dari sana (Malaysia dan Singapura) yang ke Batam tak mengerti cara membeli durian hitungan per butir," kata penjual durian di Pekanbaru, Riau, Irfan Eri Efendi, dilansir dari Kompas.com, Senin (18/1/2017).
Dari pengaruh wisatawan Malaysia dan Singapura tersebut, akhirnya ditiru oleh penjual durian di Batam, dengan menerapkan sistem membeli durian dengan hitungan kilogram.
Menurut Irfan, ini juga dipengaruhi oleh penjual durian di Batam juga melakukan hitungan yang sama ke orang Indonesia.
Lebih Untung Beli per Butir
Lebih untung beli per butir. Kalau per kilogram itu hitungannya kulit duriannya juga dibeli," kata Irfan.
Irfan mencontohkan perbedaan harga diantara kedua cara perhitungan diatas.
"Misal saya jual durian ukuran tiga kilogram satu butir Rp 60.000. Kalau dihitung per kilogram durian itu tiga kilogram dihitung Rp 25.000 per kilogram. Jadilah lebih mahal Rp 15.000. Apalagi kalau durian ukuran besar, lebih mahal lagi," kata Irfan.
Terakhir, ia menyebutkan tiga daerah di Indonesia penjualnya biasa menghitung dengan satuan kilogram.
Daerah tersebut adalah Batam dan Tanjung Balai Karimun yang termasuk dalam wilayah Kepulauan Riau, dan daerah Mangga Besar di Jakarta.
Beberapa waktu yang lalu juga sempat beredar viral di dunia maya tentang perhitungan beli durian per kilo.
Tertulis di postingannya
Ada dua perbandingan, gambar 1 menunjukkan hasil timbangan bersama kulit durian dengan berat 4 kg. Sedangkan gambar kedua menimbang kulitnya saja, diketahui berat 2 kg.
Perbedaan menimbang durian dan kulitnya saja - Image from facebook.com/Share Jer
Pada tulisan itu juga mengunggah bagaimana Islam memandang keadilan penjual yang menjual durian per kilo.
Islam memandang bahwa dalam setiap akad harus ada keridhaan, sebagaimana kedua dalil berikut ini :
Kaidah Akad dalam Jual Beli
لاَ بُدَّ مِنَ التَّرَاضِي فِي جَمِيْعِ عُقُوْدِ الْمُعَاوَضَاتِ وَعُقُوْدِ التَّبَرُّعَاتِ
Harus Ada Saling Ridha Dalam Setiap Akad Yang Sifatnya Mu’âwadhah (Bisnis) Ataupun Tabarru’ (Sumbangan)
Kaidah ini telah ditunjukkan oleh al-Qur`ân, Sunnah, dan ijmâ’. Allah Azza wa Jalla telah berfirman berkaitan dengan akad mu’âwadhah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوْا لاَ تَأْكُلُوْا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. [an-Nisâ’/4:29]
Dari kedua dalil diatas, maka sudah jelas bahwa penting adanya kerelaan dari pihak penjual ataupun pembeli atas barang dagangan dan sistem jual belinya.
Hal ini agar hasil yang didapatkannya pun menjadi berkah karena sesuai dengan syariat Islam.
Jika pembeli tidak ridha dengan harga yang lebih mahal karena menghitung harga durian dengan per kilo, maka tentu telah melanggar perintah Allah diatas.
Lagipula dengan sistem begitu, pembeli juga akan memilih penjual lainnya yang menggunakan sistem penjualan per butir. Karena harga jauh lebih murah.