Masih Menjadi Misteri, Mengapa Gerhana Berpengaruh Bagi Ibu Hamil

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 20 Jun 2020

Masih Menjadi Misteri, Mengapa Gerhana Berpengaruh Bagi Ibu Hamil

Ilustrasi - Image from lifestyle.okezone.com

Masih banyak yang percaya dengan mitos ini

"Besok, 21 Juni ada gerhana loh, ayo segera liwetan kalau nggak anakmu dimakan buto ijo atau bibir anakmu bisa sumbing". Bagaimana faktanya?

Banyak sekali mitos-mitos bahaya gerhana pada ibu hamil. Bahkan ada ibu hamil yang sampai rela bersembunyi di kolong kamar agar bayinya tak hilang. Lantas benarkah mitos tersebut?

Secara umum, bahaya gerhana terhadap manusia sebenarnya tidak ada yang signifikan. Namun melihat gerhana matahari dengan mata telanjang memang dapat merusak retina mata tanpa kita sadari.

Dalam artikel yang dirilis Nasa, menyebutkan mengamati gerhana matahari tanpa perlindungan mata yang tepat dapat menyebabkan eclipse blindness atau luka bakar pada retina mata kita. 

Dalam hal ini, bahaya gerhana berlaku bagi semua orang tak terbatas sedang hamil atau tidak. Lalu adakah bahaya gerhana bagi kehamilan?

Tidak ada bukti ilmiah bahaya gerhana bagi kehamilan

Meski mitos bahaya gerhana bagi kehamilan telah diwariskan dan dipercaya oleh banyak budaya, namun tidak ada bukti ilmiah mendukung mitos tersebut. 

Salah satu mitos misalnya gerhana dapat mengakibatkan bibir bayi jadi sumbing. Jika ditelusuri, asal usul mitos kuno ini berawal dari bangsa Aztec. Mereka percaya bahwa gerhana adalah gigitan yang mengenai wajah bulan. 

Jadi bila seorang ibu berada di luar rumah dan melihat gerhana bulan, hal yang sama akan terjadi pada janin yang dikandungnya. 

Untuk menghindarinya, si ibu diharuskan membawa suatu benda logam, seperti peniti, yang disematkan di celana dalamnya. 

Ibu juga dilarang menyentuh perutnya selama gerhana sedang berlangsung. Mitosnya, jika dilakukan akan menyebabkan bayi lahir dengan tanda lahir. 

Makin kuat sentuhan pada perut, maka akan makin besar tanda lahir yang muncul. 

Bangsa Eropa pada abad pertengahan bahkan percaya berhubungan seksual di kala gerhana datang akan melahirkan anak yang jelek dan dirasuki setan.

Mitos-mitos dan takhayul ini tidak berdasar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. 

Oleh karenanya Bunda tidak perlu khawatir berlebihan karena hal itu justru bisa menyebabkan naiknya tekanan darah Bunda, dan akan berbahaya untuk buah hati Bunda. 

Beberapa kepercayaan lain yang biasa dihindari ibu hamil selama gerhana adalah:

  • Tidak menggunakan benda tajam seperti pisau, gunting, atau jarum selama gerhana berlangsung
  • Tidak makan apapun mulai dari sebelum sampai sesudah gerhana
  • Istirahat total ketika gerhana terjadi
  • Menutup jendela dengan koran dan kain tebal, sehingga tidak ada sinar gerhana yang masuk ke rumah
  • Membuang semua makanan yang dimasak sebelum gerhana
  • Mandi ketika gerhana berakhir
  • Makan diatas cobek di depan rumah 
  • Bersembunyi di kolong tempat tidur 

Tentu saja semua pantangan di atas tak berdasar dan hingga saat ini tak ada bukti ilmiah yang membenarkan hal tersebut.

Bunda, semoga informasi di atas dapat menambah pengetahuan kita.

Pada 21 Juni 2020 nanti diprediksi akan terjadi gerhana matahari cincin. Bunda yang sedang hamil sebisa mungkin jangan khawatir ya.

Sebab jika Bunda khawatir berlebihan dan bahkan stres justru bisa memberikan dampak negatif pada bayi. 

Sebaiknya Bunda tidur atau melksanakan ibadah sebagaimana yang dianjurkan oleh Islam. Atau mengisi waktu dengan kegiatan yang produktif dan menyenangkan. 

SHARE ARTIKEL