Mengapa Ujian Seakan Tak Pernah Ada Habisnya?
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 01 Jun 2020Ilustrasi menangis - image from InilahBanten.co.id
Hidup di dunia selalu berjumpa dengan ujian...
Bahkan setelah kita menyelesaikan ujian yang satu, datang lagi ujian yang baru. Tak jarang hal ini membuat kita susah dan lemah. Lantas apa yang harus diperbuat.
Tahukah engkau, mengapa kita tak pernah luput dari ujian hidup? Jawabannya tertulis di surat Al-‘Ankabut ayat 2. Allah Ta’ala berfirman:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوْا أَنْ يَقُوْلُوْا ءَامَنَّا وَهُمْ لاَ يُفْتَنُوْنَ
“Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: ‘Kami telah beriman.’ , sedang mereka tidak diuji?” (QS. Al-‘Ankabut : 2)
Baca juga : Ternyata ini Penyebabnya, Manajer Bergaji 100 juta per Bulan Terpaksa Jadi Penjual Cincau
Ayat diatas seakan mengingatkan kepada kita bahwa Allah SWT akan memberikan ujian kepada hamba-Nya yang beriman sekalipun. Sehingga bukan berarti setelah kita mengimani Allah SWT dan ajaran Islam, lantas Allah akan memberikan kemudahan di segala hal.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda,
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2956)
Lantas pelajaran apa yang didapatkan dari ujian yang tak kunjung henti?
Dari berbagai ujian yang kamu pernah hadapi, coba cari apa manfaat yang kamu dapatkan? Seandainya tak ada ujian tersebut, mungkin kamu tak akan tahu atau tak akan mendapatkan manfaat itu.
Coba tulis banyaknya keuntungan yang didapatkan dari ujian tersebut. Mulai dari manfaat ilmu, perubahan akhlak jadi lebih baik, dipertemukan dengan orang shaleh dan shalehah, dan lain sebagainya.
Selain itu, Allah ingin mengetahui siapakah hamba-Nya yang benar-benar bersabar dalam menghadapi ujiannya tersebut. Sebagaimana dalam firman-Nya,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِيْنَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِيْنَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
“Dan sungguh Kami akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kalian, dan agar Kami menyatakan baik buruknya ihwal kalian.” (QS. Muhammad : 31)
Dan ketahuilah bahwa musibah akan melebur dosa seorang hamba. Ibunda ‘Aisyah r.a. meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW mengenai hal tersebut:
مَا مِنْ مُصِيْبَةٍ تُصِيْبُ الْمُسْلِمِ إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَ
“Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim, bahkan sekedar duri yang menusuknya sekalipun, melainkan Allah akan menghapus kesalahannya.” (HR. Bukhari no. 5640 dan Muslim 2572)
Ketika kita dihadapkan dengan ujian, bagaimanakah sikap kita biasanya?
Apakah mengeluh terus-terusan, berdiam diri dan tak melakukan apa-apa, atau bahkan mencoba bunuh diri. Atau sebaliknya, kita justru merasa kuat, bertahan dan bersabar menghadapinya, sembari mencari solusi untuk mengatasinya?
Allah Ta’ala berfirman:
وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ ¤ الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ ¤ أُلَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُلَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Itulah mereka yang jika ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (Sesungguhnya kami milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya).’ . Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya. Dan merekalah orang-orang yang diberi petunjuk.” (QS. Al-Baqarah : 155-157)
Satu hal yang penting untuk kita ingat, bahwa Allah tak memberikan ujian yang diluar batas kemampuan manusia. Jadi ketika kamu menghadapi ujian, ucapkanlah dalam hatimu, "Aku bisa menghadapinya"
Inshaallah, keyakinan tersebut akan membawa kita semua dalam langkah percaya diri untuk menghadapi ujian hingga Allah tetapkan kita lulus ujian.
Dan ingatlah bahwa Allah senantiasa akan membimbing hamba-Nya yang bersabar dan tak henti memberikan petunjuk. Allah Ta’ala berfirman:
وَاصْبِرُوْا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ
“Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal : 46)
Allah pun sangat mencintai hamba-Nya yang bersabar di jalan-Nya. Sebagaimana bunyi firman Allah sebagai berikut :
وَاللهُ يُحِبُّ الصَّابِرِيْنَ
“Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali ‘Imran : 146)
Tak hanya itu, sebaiknya dengan adanya musibah dan ujian yang menimpa kita. Kita juga mengingat kesalahan atau perbuatan maksiat apa yang pernah kita lakukan.
Bisa jadi ujian itu seolah hendak menjadi pengingat atas dosa dan mendorong kita untuk bertaubat dan segera memperbaiki kesalahan kita.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْ عَنْ كَثِيْرٍ
“Dan semua musibah yang menimpa kalian, maka itu disebabkan oleh ulah tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar kesalahanmu.” (QS. Asy-Syura : 30)
Sebagai penutup, mari kita ucapkan doa yang pernah diajarkan oleh Nabi kita SAW agar tegar menghadapi cobaan:
اللَّهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
“Ya Allah, limpahkanlah kepadaku pahala atas musibahku ini dan berikanlah bagiku ganti yang lebih baik.” (HR. Muslim no. 918)
Wallahu a’lam.