Gila, Penemuan Mayat Guru SD Ditemukan di Ember, Pelaku Sering Intip Korban Mandi
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 10 Jul 2020Polisi saat di kediaman korban - Image from kompas.com
Parah pelaku masih berusia 18 tahun
Warga digegerkan dengan penemuan jasad korban di ember dibungkus dengan karpet. Tak hanya dibunuh, korban juga dirampok dan hendak diperkosa.
Kasus kematian seorang guru sekolah dasar (SD) berinisial EY (50) di Banyuasin, Sumatera Selatan telah terungkap.
Tim Puma Satreskrim Polres Banyuasin berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang tidak lain adalah tetangganya sendiri, AR (18).
AR ditangkap dirumahnya di di Jalur V, Kecamatan Muaratelang, Kabupaten Banyuasin. Saat hendak ditangkap, AR sempat mencoba melarikan diri.
"Pada saat dilakukan penangkapan dan penggeledahan didapati HP milik korban merek Vivo dan Nokia terdapat di dalam saku celananya. Ketika diperiksa, tersangka telah membunuh korban," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar.
BACA JUGA
Seperti diberitakan sebelumnya, warga di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamatan Sumber Marga Telang, geger saat mengetahui EY tewas dengan kondisi mengenaskan di dalam rumahnya, Kamis (9/7/2020).
Tim penyidik segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah keterangan dari saksi pun diolah petugas untuk melacak lokasi pelaku.
Jasad di ember
Saat itu, korban ditemukan di dalam ember berdiameter 60 cm tanpa busana dengan kondisi terikat, pada Rabu (8/7/2020).
"Korban ditemukan tewas dalam ember dengan keadaan dibungkus kain tebal atau karpet," kata Danny dikutip dari Kompas.com melalui pesan singkat.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku diduga hendak memperkosa korban. Namun, korban yang telah disekap ternyata siuman. Pelaku pun panik saat korban meronta-ronta meminta tolong.
"Korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain. Tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna cokelat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rafia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia," ujar Kapolres.
Kemudian, pelaku menyeret korban dengan menggunakan seprei dan memasukkannya ke ember berwarna hijau. Selanjutnya jasad korban ditutup sprei dan diikat dengan tali rafia.
Kecanduan film porno
Beradasarkan hasil pemeriksaan, Danny menjelaskan, pelaku diduga telah kecanduan film porno dan sering mengintip korban. Menurut Danny, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
Mulanya, pelaku AR baru saja menonton film porno dan setelah itu buru-buru menuju rumah korban.
"Pelaku ini sering mengintip saat korban sedang mandi. Sehingga dia berniat memperkosa korban setelah menonton film porno," kata Danny dikutip Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (7/72020).
Korban dirampok
Sementara itu, Muhammad Gani (57), kakak kandung korban mengatakan, barang beharga milik adiknya raib setelah kejadian itu.
Diantaranya adalah dua unit ponsel dan laptop. Seluruh barang itu diduga kuat dibawa kabur oleh pelaku.
"Laptop, printer, handphone hilang. Kemungkinan itu yang diambil pelaku," kata Gani di depan ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Kamis (9/7/2020).
Sungguh biadabnya kelakuan tersangka. Hal ini sangat mungkin dikarenakan perilakunya yang sering menonton film porno dan intip korban saat mandi.
Ini juga jadi bukti salah satu bahayanya film porno. Semoga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.